Search results for: “label/Islam”

  • Say No to Valentine’s Day!

    www.laborblog.my.id - Valentine day atau disebut juga hari kasih sayang diperingati setiap tanggal 14 februari. Valentine bukan nama perayaan yang asing di Indonesia, kebanyakan orang merayakan hari tersebut walaupun berasal dari agama dan budaya apapun.

    Say No to Valentine’s Day! | Net
    Valentine day atau disebut juga hari kasih sayang diperingati setiap tanggal 14 februari. Valentine bukan nama perayaan yang asing di Indonesia, kebanyakan orang merayakan hari tersebut walaupun berasal dari agama dan budaya apapun.


    Biasanya di hari valentine, merayakannya dengan kumpul dan menghabiskan waktu bersama orang tercinta. Penting untuk diketahui bahwa ada larangan valentine dalam islam yang belum banyak orang tahu.
    Bertukar kado ataupun mengirim kartu ucapan yang bertuliskan ungkapan kasih sayang, tak hanya itu valentine identik dengan coklat.
    Namun tentunya umat muslim tahu bahwa sebenarnya hari valentine bukanlah hari islam dan tidak patut untuk merayakannya dimana jika seseorang mengikuti kebiasaan suatu kaum maka ia termasuk dalam kaum tersebut.
    Dalil Mengenai Larangan Merayakan Hari yang Bukan Perayaan Islam
    Dilansir dari Umroh.com merangkum, Rasulullah ﷺ telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam termasuk alasan valentine dilarang dalam islam, terdapat sebuah dalil yang memiliki arti : ” Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut ” (HR. At-Tirmidzi).
    Ibnu Qayyim al-Jauziyah mengatakan, ”Mengucapkan selamat untuk acara ritual khusus orang kafir, sudah disepakati bahwa sikap tersebut haram”.
    Syaikh Muhammad al-Utsaimin saat mendapatkan pertanyaan tentang Valentine’s Day mengatakan sesuai etika berbicara dalam islam, ”Merayakan Hari Valentine itu tidak boleh”, karena sebab berikut : Pertama, valentine day adalah hari raya bid’ah tak ada dasar hukumnya dalam syari’at Islam.


    Kedua, valentine day bisa menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf shalih (pendahulu sobat).
    Kenapa Valentine Day Dilarang?

  • Pesan Rasulullah Tentang Setelah Jima

    www.laborblog.my.id - Ada yang bertanya, bisakah setelah berhubungan lalu kecapekan dan tidak langsung mandi?

    Ilustrasi Suami Istri | Net
    Ada yang bertanya, bisakah setelah berhubungan lalu kecapekan dan tidak langsung mandi?
    Islam sangat memperhatikan kebersihan dan kesucian para pemeluknya. Suami istri yang habis bersetubuh (junub) lalu ingin tidur sangat dianjurkan untuk membasuh kemaluan masing-masing dan berwudhu terlebih dulu sebelum tidur.
    Ibnu Umar ra meriwayatkan: Yaa rasuulallaahi ayanaamu ahadunaa junuban?
    Qaala: Naam idzaa tawadha`a
    Artinya: Wahai Rasulullah, bolehkan salah seorang dari kami tidur sedang ia junub? Rasulullah  menjawab: Boleh, jika ia berwudhu`.
    Dalam hadis yang lain. Dari Aisyah ra (istri Rasulullah ) meriwayatkan: Kaana rasuulullahi shallallaahu alayhi wa sallama idzaa araada an yanaamu wa Huwa junubun, ghasala farjahu wa tawadhdha`a wudhuu`ahu lishshalaati.
    Artinya: Jika Rasulullah bermaksud hendak tidur sedang ia dalam keadaan janabat, maka dibasuhnya kemaluannya lalu berwudhu` seperti ketika hendak salat. (HR. Jamaah)
    Begitu pula jika seusai bersetubuh tidak ingin tidur, namun ingin melakukan aktivitas lain seperti makan dan minum, maka hendaknya ia berwudhu` terlebih dahulu.
    Dari Ammar bin Yasir: Bahwa Nabi memberi keringanan bagi orang junub yang bermaksud hendak makan, minum, atau tidur, untuk berwudhu` sepertri wudhu` shalat. (HR. Ahmad dan Turmudzi yang mensahkannya).
    Adapun ketika suami istri tersebut akan melakukan salat, maka mereka harus mandi terlebih dahulu.[EraMuslim]
    Wallahu’alam
    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

  • 5 Ilmuwan Bersyahadat setelah Penelitiannya Terjawab di Al-Quran

    www.laborblog.my.id - Ilmuwan identik dengan seseorang yang memiliki keahlian di bidang tertentu, yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Tidak sedikit rupanya, orang-orang yang bergelut dengan ilmu pengetahuan, kemudian mendapatkan hidayah untuk bisa menerima kebenaran Alquran. Berikut 5 ilmuwan yang akhirnya memeluk Islam gara-gara penelitian ilmiah yang mereka lakukan terjawab di Alquran.

    Ilustrasi Al-Quran | Net
    Ilmuwan identik dengan seseorang yang memiliki keahlian di bidang tertentu, yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Tidak sedikit rupanya, orang-orang yang bergelut dengan ilmu pengetahuan, kemudian mendapatkan hidayah untuk bisa menerima kebenaran Alquran. Berikut 5 ilmuwan yang akhirnya memeluk Islam gara-gara penelitian ilmiah yang mereka lakukan terjawab di Alquran.
    1. Maurice Bucaille


    Maurice Bucaille dikenal sebagai ilmuwan yang meneliti jasad Fir’aun. Ia merupakan ahli bedah asal Prancis yang lahir pada 19 Juli 1920. Maurice Bucaille kemudian menjadi pemimpin ahli bedah sekaligus penanggung jawab utama dalam penelitian tentang mumi. Hasil penelitian menemukan hal yang mengejutkan bahwa sisa-sisa garam yang melekat pada tubuh mumi adalah petunjuk bahwa Firaun meninggal karena tenggelam.
    Jasadnya yang baru dikeluarkan dari laut kemudian segera dibalsem untuk diawetkan. Namun hal ini tetap mengganjal logika sang profesor. Bagaimana jasad mumi yang sudah tenggelam lama di dalam laut ini masih lebih baik kondisinya dibanding mumi-mumi lainnya?
    Hal tersebut mulai sesuai dengan penggambaran kematian Firaun di Alquran bahwa dia mati karena ditelan ombak. Bucaille kemudian merilis laporannya yang berjudul “Les momies des Pharaons et la midecine” (Mumi Firaun; Sebuah Penelitian Medis Modern).
    Ia lalu mendengar bahwa Alquran sebenarnya telah mengisahkan cerita tenggelamnya Firaun. Kabarnya, setelah mencari riwayat di berbagai kitab termasuk Taurat dan Injil, Bucaille beralih ke Islam.
    Ia menemui sejumlah ilmuwan autopsi Muslim dan diberitahu mengenai salah satu ayat Alquran. “Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami,” bunyi Surah Yunus Ayat 92. Ayat tersebut telah menyentuh hati Bucaille hingga ia menjadi seorang mualaf.
    2. Fidelma O’Leary
    Fidelma merupakan ahli neurologi yang berasal dari Negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Ia mendapatkan hidayah ketika meneliti saraf otak manusia. Saat ia melakukan penelitian, ia menemukan bahwa beberapa urat saraf di otak manusia tidak dimasuki oleh darah. Padahal, setiap inci otak manusia memerlukan suplai darah yang cukup untuk bisa berfungsi secara normal.
    Ia menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak, kecuali ketika seseorang melakukan gerakan sujud dalam salat seperti yang dilakukan umat Muslim. Ini menunjukkan bahwa bila seseorang tidak melakukan salat, maka otak tidak dapat menerima darah yang cukup untuk bisa berfungsi secara normal.
    3. Profesor William
    Majalah sains, Journal of Plant Molecular Biologies mengungkap hasil penelitian yang dilakukan tim ilmuwan Amerika Serikat. Tim meneliti suara halus yang tidak bisa didengar oleh telinga manusia. Suara itu keluar dari tumbuhan dan peneliti merekamnya dengan alat perekam canggih. Dari alat perekam itu, getaran ultrasonik diubah menjadi gelombang elektrik optik yang dapat dipantau di monitor.
    Para ilmuwan ini kabarnya membawa hasil penemuan mereka ke hadapan tim peneliti Inggris di mana salah seorangnya adalah peneliti muslim. Mengejutkan, getaran halus ultrasonik yang tertransfer dari alat perekam menggambarkan garis-garis yang membentuk lafadz Allah.
    Ilmuwan lalu kagum dengan apa yang mereka saksikan. Peneliti muslim lalu memberikan hadiah berupa mushaf Alquran dan terjemahannya kepada Profesor William, salah satu anggota tim peneliti Inggris. Pada suatu kesempatan, sang profesor mengatakan bahwa dalam hidupnya, ia belum pernah menemukan fenomena semacam ini.
    “Dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi, satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam Alquran. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain,” ungkap William.
    4. Jacques Yves Costeau
    Seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Prancis, Jacques-Yves Cousteau melakukan eksplorasi bawah laut. Tetiba ia menemukan beberapa kumpulan mata air tawar yang tidak bercampur dengan air laut. Seolah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
    Lalu, suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim dan menceritakan fenomena itu. Profesor itu teringat pada ayat Alquran tentang bertemunya dua lautan pada surat Ar Rahman Ayat 19-20. “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing,” bunyi Surah Ar Rahman Ayat 19-20.
    Mendengar ayat-ayat Alquran itu, Costeau kagum dan dikatakan ia memeluk Islam. Sekadar informasi, Jacques-Yves Cousteau lahir di Prancis pada 11 Juni 1910 dan meninggal dunia di Paris pada 25 Juni 1997.
    5. Ilmuwan Jepang Masuro Emoto
    Ilmuwan dari Jepang, Masaru Emoto menemukan rahasia pada air Zamzam. Namun sesungguhnya ilmu pengetahuan sekarang yang mengungkapkan rahasia baru tentang air Zamzam yang dipengaruhi oleh ayat-ayat Alquran. Meski disangkal pada awalnya. Namun penelitian air Zamzam malah menemukan fakta yang menakjubkan.
    Masaru Emoto pertama kali mulai bereksperimen soal air setelah dia membaca bahwa setiap kepingan salju yang jatuh dari langit adalah unik. Dia ingin membantah teori ini. Seperti naluri ilmiah mengatakan kepadanya bahwa ini tidak mungkin benar.
    Bentuk geometris kepingan salju ditentukan oleh komposisi kimianya. Komposisi air dikenal menjadi dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Jadi bagaimana bisa kepingan salju, yang jatuh dari langit, berbeda satu sama lain?
    Dia mengatakan, “Aku bertekat untuk membuktikan bahwa teori ini salah”. Jadi, dia membeli laboratorium yang terdiri dari freezer dalam dengan regulator karena tidak ada cairan yang mengalami pembekuan mendadak yang dapat mengambil bentuk geometris.
    Pembekuan harus lambat sehingga atom memiliki kesempatan untuk mengkristal menjadi bentuk yang ditentukan oleh Tuhan. Dia memasang freezer dalam dengan regulator, ruangan dingin di suhu minus 7 derajat Celcius, dan beberapa mikroskop yang dilengkapi kamera sehingga dia bisa memotret kepingan salju sebelum meleleh.
    “Aku mengambil sampel dari dua faucet di laboratorium. Aku membekukannya dan setiap sampel memberi saya kepingan salju yang berbeda. Sampel berasal dari dua sumur berbeda, dua sungai berbeda, dari dua danau berbeda,” terang Masaru Emoto.
    Seorang Muslim kemudian memperkenalkan Emoto dengan air Zamzam sehingga ia bisa bereksperimen dengannya. Emoto mengambil sampel air Zamzam. “Aku tidak bisa mengkristalkannya. Bahkan dengan mengencerkan air Zamzam dengan air suling,” ujar Emoto.
    Namun akhirnya ia berhasil mengkristalisasi air Zamzam setelah mencairkannya menjadi 1000. Satu tetes Zamzam dicampur dengan 1000 tetes air suling dan dia mendapatkan kristal berbentuk unik. Dua kristal terbentuk satu di atas yang lain.
    Rekan Emoto mengatakan, kedua kristal itu bisa disebabkan oleh fakta bahwa air Zamzam terdiri dari dua kata Zam dan Zam (Allah tahu yang terbaik).
    Emoto mengatakan, “Kolega Muslim saya menawarkan untuk membacakan ayat-ayat Alquran di atas air. Dia membeli tape recorder dan memainkan beberapa ayat Alquran dan kami mendapatkan kristal yang paling sempurna, Subhanallah! Emoto juga diberitahu bahwa umat Muslim membaca bismillah yang artinya dengan nama Allah sebelum minum air.


    Ini telah dipraktikkan oleh umat Islam sejak zaman Nabi Muhammad (saw). Kata bismillah ditemukan untuk meningkatkan kualitas dalam struktur air biasa. Emoto menyelesaikan eksperimen ini yang berlangsung 15 tahun. Ia menerbitkan buku lima jilid berjudul, ‘Pesan dari Air’.[okezone.com]

  • Keutamaan dan Waktu Terbaik Mengamalkan Membaca Surat Al-Baqarah

    www.laborblog.my.id - Surah Al Baqarah adalah surah kedua dalam urutan Al-Qur'an yang berisi 286 ayat. Bagi umat Islam, membaca surat-surat Al-Qur'an termasuk Al Baqarah yang merupakan kitab suci  Islam adalah satu-satunya sumber pedoman yang akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

    Ilustasi Al-Quran
    Surah Al Baqarah adalah surah kedua dalam urutan Al-Qur’an yang berisi 286 ayat. Bagi umat Islam, membaca surat-surat Al-Qur’an termasuk Al Baqarah yang merupakan kitab suci Islam adalah satu-satunya sumber pedoman yang akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari .
    Dikutip dari situs Kementerian Agama, petunjuk dalam Al-Qur’an datang langsung dari Allah Ta’ala yang dijadikan sebagai prinsip bagi umat manusia, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:
    “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya),” (QS. Al Baqarah: 120).
    Surah Al Baqarah tergolong Madaniyah atau surat yang turun di Kota Madinah. Menurut Ali As Shabuni, tanpa khilaf ulama surat ini seluruhnya Madaniyah. Termasuk ayat yang awal mula turun. Pemberian nama Surat Al Baqarah untuk mengenang peristiwa penyembelihan sapi yang Allah Ta’ala perintahkan kepada Bani Israil pada masa Nabi Musa untuk mengungkap pelaku pembunuhan.
    Pelaku pembunuhan diketahui setelah jenazah dihidupkan kembali melalui pukulan salah satu organ tubuh sapi tersebut. Kisah ini dapat ditemukan pada Surat Al-Baqarah ayat 67 dan seterusnya. (As-Shabuni, 1999: 30).
    At-Tafsirul Munir menyebutkan, ia dinamai Surat Al-Baqarah karena di dalamnya mengandung kisah sapi yang menyingkap peristiwa gelap pembunuhan seseorang di zaman Nabi Musa yang pelakunya tidak lain adalah kerabat korban. (Az-Zuhayli. 1418 H).
    Seperti dikutip laman NU Online, kemukjizatan Al-Qur’an tidak hanya diakui oleh umat Islam saja, akan tetapi juga dari kalangan non-Muslim seperti halnya para orientalis.
    Umat islam juga telah sepakat bahwa setiap bagian dari Al Qur’an memiliki keistimewaan dan keutamaan tersendiri, tak terkecuali surah Al-Baqarah.
    Surah Al-Baqarah mengandung keutamaan yang besar. Orang yang membacanya juga akan mendapatkan pahala yang besar. Ia juga disebut Fusthathul Qur’an atau kemah besar Al-Qur’an.
    Dalam beberapa riwayat, Rasulullah SAW menyebut keutamaan Surah Al-Baqarah:
    “Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, ‘Jangan jadikan rumah kalian sebagai kuburan (tanpa lantunan Al-Qur’an) karena setan akan lari dari rumah yang dibacakan Surat Al-Baqarah,” (HR Ahmad, Muslim, At-Tirmidzi)
    “Dari Abu Umamah Al-Bahili, Rasulullah SAW bersabda, ‘Bacalah Surat Al-Baqarah karena memegang (membaca)nya berkah dan meninggalkannya penyesalan. Dan ahli sihir tidak mampu memasukinya,” (HR Muslim).
    Pada riwayat lain Rasulullah juga bersabda:
    “Setiap hal memiliki punuk. Punuk Al-Qur’an adalah Surat Al-Baqarah. Siapa saja yang membaca surat ini pada malam hari di rumahnya, niscaya setan tidak akan memasukinya selama tiga malam. Sedangkan Siapa saja yang membaca surat ini pada siang hari, niscaya setan tidak akan memasukinya selama tiga siang.” (HR Ad-Darimi dan Ibnu Hibban).
    Dalam Tafsir ats-Tsa‘labi, seperti dilansir NU, disebutkan membacanya diutamakan pada malam Jumat:
    “Siapa saja yang membaca surat al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran pada malam Jumat maka pada hari Kiamat akan digantikan untuknya sayap-sayap yang terbang membawa keduanya di atas Ash-Shirath.” (Lihat: Tafsir Ats-Tsa‘labi, jilid 3, hal. 5)
    Hadis di atas didukung oleh hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam riwayat Al-Hasan yang menyatakan:
    “Ingatlah, sekosong-kosongnya rumah dari kebaikan adalah rumah yang kosong dari kitabullah. Demi Dzat yang menggenggam jiwa Muhammad, sesungguhnya setan akan keluar dari rumah yang dibacakan surat al-Baqarah di dalamnya,” (HR. Ibnu Mubarak).
    Surah Al-Baqarah termasuk surat istimewa karena di dalamnya terdapat ayat Kursi. Kapan pun ayat Kursi dibaca dalam rumah yang ditempati setan, maka setan tersebut akan keluar:
    “Segala sesuatu memiliki bongkol. Dan bongkol Al-Qur’an adalah surat al-Baqarah. Di dalamnya terdapat sebuah ayat yang menjadi “tuannya” ayat-ayat Al-Qur’an, yakni ayat Kursi. Tidaklah ayat itu dibaca di suatu rumah yang di dalamnya terdapat setan kecuali setan itu akan keluar,” (HR. Abdur Razzaq).
    Dalam riwayat lain disebutkan: “Orang yang membaca ayat Kursi setiap usai shalat fardhu, maka kedudukan orang itu seperti orang yang berperang membela para nabi Allah hingga gugur syahid,” (HR. Ibnu As-Sunni).
    Keistimewaan surat al-Baqarah juga terdapat pada dua ayat yang menjadi penutupnya: “Sesungguhnya Allah telah menulis kitab seribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi. Dari kitab itu, Allah menurunkan dua ayat dan dipakai untuk mengakhiri surat al-Baqarah. Maka tidaklah dua ayat itu dibaca di suatu rumah selama tiga malam, kemudian setan mendekati rumah tersebut,” (HR. Ahmad).
    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
    “Siapa saja yang membaca empat ayat pertama surat al-Baqarah, kemudian ayat Kursi, kemudian dua ayat setelah ayat Kursi, kemudian tiga ayat terakhir surat al-Baqarah, maka dia dan keluarganya tidak akan didekati pada hari itu oleh setan. Tidak pula didekati oleh sesuatu yang tidak disukainya. Dan tidaklah dua ayat dibacakan pada orang tunagrahita kecuali akan sadar (atas izin Allah),” (HR. Ad-Darimi).[tirto.id]
    Wallahu’alam
    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

  • Populerkan Boneka Spirit Doll, Buya Yahya Sentil Ivan Gunawan: Bukan Keyakinan Islam

    www.laborblog.my.id - Belakangan ini desainer ternama Ivan Gunawan tengah jadi sorotan usai memutuskan mengadopsi boneka spirit doll untuk dijadikan anak.

    Potret Ivan Gunawan Momong Miracle dan Marvel. [Instagram/@anakputramahkota]
    Belakangan ini desainer ternama Ivan Gunawan tengah jadi sorotan usai memutuskan mengadopsi boneka spirit doll untuk dijadikan anak.


    Boneka spirit doll atau kerap disebut boneka arwah tersebut Ivan Gunawan rawat layaknya bayi manusia. Alasan pria yang disapa Igun memilih mengadopsi boneka itu diyakini untuk mengusir rasa kesepian.
    Kendati demikian, keputusan Igun mengadopsi boneka untuk dijadikan anak menuai pro dan kontra. Tak sedikit publik yang menganggap Igun mengalami gangguan psikologi. Sehingga berani melakukan hal gila tersebut.
    Rupanya setelah Igun mengumumkan ke publik soal boneka spirit doll. Ternyata ada beberapa kalangan selebriti juga yang sudah melakukan hal serupa seperti Nora Alexandra, Lucinta Luna, Sarwendah.
    Bahkan Soimah dan Celine Evangelista baru-baru ini turut mempopulerkan tren tersebut dengan ikut-ikutan mengadopsi boneka spirit doll untuk dijadikan anak.
    Ramainya tren boneka diadopsi sebagai anak di kalangan selebritis turut dikomentari Buya Yahya. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon itu mengatakan dalam Islam membeli ataupun mengadopsi boneka untuk dijadikan anak tidak diperbolehkan.
    “Dalam agama Islam urusan boneka bagi orang dewasa tidak ada perbedaan pendapat. Kalau anda beli boneka dalam bentuk manusia untuk orang dewasa itu tidak boleh,” buka Buya Yahya melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV.
    “Untuk anak kecil tanpa ada embel-embel spirit doll atau lainnya masih diperbolehkan. Asalkan hanya sekedar boneka biasa,” sambungnya.
    Lantas Buya Yahya menjelaskan bahwa dalam Islam tidak ada keyakinan arwah bayi yang sudah meninggal dunia bisa dimasukkan ke dalam boneka.
    “Tidak ada istilah arwah anak kecil masuk boneka itu tidak ada. Yang ada itu bangsa jin atau setan yang terkutuk. Adapun bayi-bayi yang meninggal sebelum baligh itu merupakan bayi-bayi yang dimuliakan walaupun dia anak orang yang tidak beriman,” jelasnya.
    “Itu bukan keyakinan dalam Islam. Mungkin dalam agama lain ada percaya masalah reinkarnasi. Jadi kita tidak boleh mencaci kepercayaan orang tersebut,” tegasnya.
    Dengan begitu, Buya Yahya meminta masyarakat yang beragama Islam yang terlanjur mempercayai boneka spirit doll untuk segera bertaubat dan tidak mempercayai hal tersebut lagi.
    “Mungkin diantara kita ada yang belum tahu soal hukumnya. Kan Allah maha pengampun wahai hamba Allah. Mudah untuk taubat itu mudah, mungkin ada tetangga atau saudara anda yang sudah dewasa memiliki boneka seperti itu boleh diingatkan secara perlahan,” tandasnya.
    Sontak saja unggahan video tersebut langsung dibanjiri komentar warganet. Tak sedikit dari mereka yang memberikan tanggapan beragam.
    “Mending adopsi anak tak mampu orang tuanya atau ke panti asuhan,” ujar akun Yuni Masri**.
    “Lagian setahuku anak bayi ataupun orang dewasa yang sudah mati rohnya sudah dipegang malaikat gak bisa balik lagi ke dunia,” ungkap akun Helen**.
    “Waduh, orang indo itu memang latahan. Untung masih ada ulama-ulama yang mau meluruskan. Kalau habis ulama di negeri ini, ntar ngetrend pula istri boneka,” sahut akun aura**.


    “Masya Allah setuju banget dengan jawabannya buya,” timpal akun Uu Fauzi**.[suara.com]

  • 9 Keutamaan Hari Jumat dalam Islam

    www.laborblog.my.id - Ingin tahu apa saja keutamaan hari Jumat? Berikut sembilan keutamaan hari Jumat menurut ajaran Islam yang harus Anda ketahui.

    Ilustrasi | source image: Abdul Hamid Info
    Ingin tahu apa saja keutamaan hari Jumat? Berikut sembilan keutamaan hari Jumat menurut ajaran Islam yang harus Anda ketahui.
    1. Hari Terbaik
    Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabada: “Hari terbaik di mana pada hari itu matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, dimasukkan surga serta dikeluarkan darinya. Dan kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumat.”
    2. Ada Waktu Mustajab untuk Berdoa
    Abu Hurairah berkata Rasulullah ﷺ bersabda: ” Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan salat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya. Rasululllah ﷺ mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu.” (H. Muttafaqun Alaih)
    Ibnu Qayyim Al Jauziah – setelah menjabarkan perbedaan pendapat tentang kapan waktu itu – mengatakan: “Di antara sekian banyak pendapat ada dua yang paling kuat, sebagaimana ditunjukkan dalam banyak hadis yang sahih, pertama saat duduknya khotib sampai selesainya salat. Kedua, sesudah Ashar, dan ini adalah pendapat yang terkuat dari dua pendapat tadi.” (Zadul Ma’ad Jilid I/389-390).
    3. Sedekah di hari Jumat lebih utama dari sedekah di hari lain
    Ibnu Qayyim berkata: “Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya laksana sedekah pada bulan Ramadan dibanding bulan-bulan lainnya“. Hadis dari Ka’ab menjelaskan: “Dan sedekah pada hari itu lebih mulia dibanding hari-hari selainnya“. (Mauquf Sahih)
    4. Hari Allah Ta’ala menampakkan diri kepada hamba-Nya yang beriman di Surga
    Sahabat Anas bin Malik dalam mengomentari ayat: “Dan Kami memiliki pertambahannya” (QS.50:35) mengatakan: “Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jumat“.
    5. Hari besar yang berulang setiap minggu
    Ibnu Abbas berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: “Hari ini adalah hari besar yang Allah tetapkan bagi ummat Islam, maka siapa yang hendak menghadiri salat Jumat hendaklah mandi terlebih dahulu.” (HR. Ibnu Majah)





  • Tata Cara Tayamum di Pesawat

    www.laborblog.my.id - Seorang muslim yang telah baligh dan mengemban beban atau taklif agama wajib melaksanakan semua yang diperintahkan oleh Allah Ta'ala. Termasuk yang mencakup pilar-pilar agama yang dirangkai menjadi 6 rukun iman dan 5 rukun Islam, salah satunya  mendirikan shalat, sebagai bentuk penghambaan diri kepada Maha Pencipta.

    Ilustrasi
    Seorang muslim yang telah baligh dan mengemban kewajiban atau taklif agama wajib melaksanakan semua yang diperintahkan oleh Allah Ta’ala. Termasuk yang mencakup pilar-pilar agama yang dirangkai menjadi 6 rukun iman dan 5 rukun Islam, salah satunya mendirikan shalat, sebagai bentuk penghambaan diri kepada Maha Pencipta.


    Sebagaimana dalam menunaikan kewajiban lainnya, seorang muslim wajib memperhatikan syarat-syarat dan rukun-rukun yang terkait.Salah satu syarat yang harus dipenuhi seseorang sebelum mendirikan shalat adalah bersuci dengan air yang disebut wudhu.
    Akan tetapi, memang ada kondisi tertentu di mana seorang muslim kesulitan dalam menggunakan air, kondisi tersebut baik karena tidak cukupnya air untuk wudhu atau karena penyakit yang tidak boleh terkena air, atau bahkan karena alasan lain. Dalam kondisi seperti itu, syariat memberikan solusi atau jalan keluar untuk tetap memenuhi kewajibannya, dan kemudahan ini disebut dalam Syariah sebagai tayamum.
    Pengertian Tayamum dan Sebab diperbolehkannya Bertayamum
    Sebagaimana tercantum dalam kitab At Ta’rifat Al Fiqhiyah, Tayamum berarti secara etimologis adalah bermaksud dan menyengaja, sedangkan pengertian menurut istilah syari’at adalah mensucikan diri dari hadats dengan menggunakan debu yang bersih dan suci kemudian diusapkan pada wajah dan tangan. .
    Dalil yang menjadi landasan diperbolehkannya bertayamum adalah firman Allah dalam Alquran surat An Nisa Ayat 43:

    {وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا}
    “…adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci). Usaplah wajahmu dan tanganmu dengan debu (itu). Sungguh Allah Maha Pemaaf, Maha Penyayang”.
    Dalam menunaikan kewajiban, seorang muslim hendaknya memperhatikan syarat dan ketentuan yang berkaitan dengan kewajiban tersebut agar ia dapat melaksanakan shalatnya dengan tenang meskipun tidak bersuci dengan air dan shalatnya menjadi sah. Oleh karena itu, seorang muslim harus mengetahui tata cara yang benar dalam Bertayamum.
    Hal yang harus diperhatikan dalam Bertayamum
    Beberapa ketentuan bertayamum berbeda dengan wudhu. Seseorang diperbolehkan melakukan lebih dari satu ibadah wajib setelah wudhu, selama dia tidak mengalami hal-hal yang dapat membatalkan wudhunya, seperti seperti bersentuhan dengan yang bukan mahromnya atau alasan lain.


    Namun, dalam bertayamum, seorang tidak diperbolehkan untuk melakukan lebih dari satu ibadah wajib dengan tayamum. Berbeda halnya setelah melakukan sholat wajib diikuti dengan sholat sunnah, sholat jenazah atau membaca Alquran, maka rangkaian ibadah tersebut dapat dilakukan dengan 1x tayamum.





  • Renungan Mengucapkan “Selamat Natal”

    www.laborblog.my.id - Sungguh kondisi sebagian umat Islam saat ini sangat mengkhawatirkan. Betapa tidak, Allah Ta'ala dalam Kitabullah Al-Quranul Karim dengan jelas mengajarkan kita untuk mengajak Ahli Kitab (yakni  Yahudi dan Nasrani) untuk beribadah kepada Allah Ta'ala semata.

    Ilustrasi
    Sungguh kondisi sebagian umat Islam saat ini sangat mengkhawatirkan. Betapa tidak, Allah Ta’ala dalam Kitabullah Al-Quranul Karim dengan jelas mengajarkan kita untuk mengajak Ahli Kitab (yakni Yahudi dan Nasrani) untuk beribadah kepada Allah Ta’ala semata.
    Namun kenyataannya tidak sedikit umat Islam yang setiap tahunnya memasuki bulan Desember bahkan berduyun-duyun untuk mengucapkan selamat perayaan Natal. Apakah mereka benar-benar merenungkan dampak dari ucapan “Selamat Natal” yang mereka kirimkan kepada umat Kristiani? Mari kita coba mendalami dengan hati yang tenang dan pikiran yang jernih.


    Mari kita lihat apa yang Allah Ta’ala perintahkan dalam Al-Qur’an kepada kita umat Islam, Allah Ta’ala berfirman:

    قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلا نَعْبُدَ إِلا اللَّهَ وَلا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا
    Artinya: Katakanlah, “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu apapun.” (QS. Ali Imran [3] : 64).
    Jelas dalam ayat di atas, Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk mengajak kaum Nasrani untuk bertauhid. yaitu, hanya untuk meng-Esa kan dan menyembah Allah Ta’ala saja dan tidak mempersekutukan Allah Ta’ala dengan apa pun. Dan tidak ada seorang muslim pun yang tidak mengenal surat Al-Ikhlas – juga dihafal sejak masih duduk di bangku sekolah dasar – yang di dalamnya terdapat firman Allah Ta’ala sebagai berikut:

    لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
    Artinya: “Dia (Allah) tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia (Allah).” (QS. Al-Ikhlas [112] : 3-4)
    Bagi seorang Muslim, keyakinan bahwa Allah Ta’ala Maha Esa adalah sesuatu yang telah sempurna dan diyakini dengan teguh. Allah Ta’ala tidak memiliki anak dan Allah Ta’ala tidak memiliki orang tua. Sesungguhnya tidak ada apapun atau siapapun di muka bumi ini, baik di masa lalu, maupun di masa sekarang, maupun di masa depan, yang dapat dan harus disamakan atau dibandingkan dengan Allah Ta’ala.
    Jadi mengapa Allah memerintahkan umat Islam untuk mengajak ahli Kitab, termasuk kaum Nasrani di dalamnya, untuk menyetujui ajaran tauhid? Allah Ta’ala menyuruh kita untuk mengajak mereka pada kalimat Tauhid karena pada awalnya kalimat ini adalah apa yang diajarkan oleh Yesus Kristus (oleh mereka) atau Nabiyullah Isa ‘alaihis salaam (kata Allah dan umat Islam) kepada Bani Israil. Nabiyullah Isa ‘alaihis salaam tidak pernah menyuruh ummatnya untuk menyekutukan Allah Ta’ala dengan dirinya dan ibunya Maryam.

    وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ
    Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, “Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, ‘Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?’” Isa menjawab, ‘Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya).’” (QS. Al-Maidah [5] : 116)

    مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُؤْتِيَهُ اللَّهُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا عِبَادًا لِي مِنْ دُونِ اللَّهِ
    Artinya: Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia, “Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah.” (QS. Ali Imran [3] : 79)
    Nabiyullah Isa ‘alaihis salaam ketika ditanya oleh Allah Ta’ala tentang kebohongan besar yang dilakukan oleh sebagian umatnya, menjawab sebagai berikut:

    مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلا مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ
    Artinya: “Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu, ‘Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu’.” (QS. Al-Maidah [5] : 117).
    Jadi pada kenyataannya peringatan dan perayaan hari lahir Yesus Kristus bukanlah perayaan ulang tahun biasa seperti hari ulang tahun manusia lainnya pada umumnya. Bagi kebanyakan umat Nasrani di seluruh dunia, Hari Natal atau kelahiran Yesus setiap tanggal 25 Desember dianggap sebagai hari kelahiran Anak Tuhan dan bahkan hari kelahiran Tuhan.
    Umat Nasrani percaya bahwa setiap tanggal ini menegaskan kembali keyakinan keliru mereka bahwa Allah Ta’ala memiliki anak atau bahwa Allah Ta’ala dapat dibandingkan dengan manusia, dalam hal ini Yesus atau kita (Muslim) menyebutnya Nabiyullah Isa ‘alaihis salaam.
    Dan Allah Ta’ala dengan tegas memvonis kafir bagi siapa saja yang membandingkan-Nya dengan apapun dan siapapun.

    لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ
    Artinya: Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putra Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.” (QS. Al-Maidah [5] : 72).

    لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلا إِلَهٌ وَاحِدٌ
    Artinya: “Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan, ‘Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga’, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa.” (QS. Al-Maidah [5] : 73).
    Bila Allah memvonis mereka karena ucapan batilnya itu, lalu mengapa ummat Islam malah turut mengucapkan selamat kepada mereka atas kebatilan keyakinan mereka itu? Alih-alih kita mengajak mereka untuk bertaubat dan hanya menyembah Allah sebagaimana Allah perintahkan kita dan Nabiyullah Isa ‘alaihis salaam atau Yesus telah menyuruh mereka, malah sebagian ummat Islam dewasa ini turut memberikan dukungan dan ucapan selamat atas kekeliruan, kekafiran dan kemusyrikan.
    Bukankah ucapan selamat dari ummat Islam justru akan melestarikan keyakinan sesat mereka? Mereka tidak diingatkan bahwa itu keliru malah mereka diberikan kalimat ucapan selamat? Alangkah tega dan zalimnya perbuatan orang-orang yang mengucapkan selamat Natal kepada ummat Kristiani yang merayakan hari kelahiran anak tuhan bahkan kelahiran tuhan.
    Kita tahu bahwa itu adalah kebatilan tetapi kita malah memberikan reinforcement dengan Christmas Greeting yang diucapkan, baik melalui ucapan langsung, facebook, email, kartu Natal atau Televisi. Ibaratnya seorang muslim yang seperti itu sedang menyatakan kepada seorang Nasrani, “Selamat ya Anda telah menjadi seorang yang kafir di mata Allah Tuhan Yang Sebenarnya.” Na’udzubillahi min dzaalika…!
    Juga dalam ayat-ayat berikut, Allah sangat murka kepada orang-orang yang percaya bahwa Allah Yang Maha Penyayang telah mengambil seorang anak, oleh karena itu Allah mengancam berbagai bentuk bencana alam akibat orang-orang yang mengakui klaim batil tersebut.

    وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الأرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا إِنْ كُلُّ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ إِلا آتِي الرَّحْمَنِ عَبْدًا
    Artinya: “Dan mereka berkata, ‘Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.’ Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba.” (QS. Maryam [19] : 88-93).
    Sekali lagi, betapa tega dan zalimnya jika ada seorang muslim yang mengaku bahwa Allah Ta’ala adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak beranak dan tidak beranak, tidak dapat dibandingkan dengan apapun atau siapapun, kemudian mengetahui ada orang yang mengklaim bahwa Ar-Rahman (Allah Yang Maha Pengasih) punya anak bahkan mengucapkan selamat di hari mereka merayakan hari kelahiran anak tuhan atau bahkan tuhan mereka.
    Tidak mengucapkan “Selamat Natal” kepada kaum Nasrani bukan berarti kita tidak bisa bergaul dan bersikap baik kepada mereka. Bersikap baiklah kepada mereka sepanjang tahun. Namun ketika sudah memasuki bulan Desember, terutama pada tanggal-tanggal tertentu, tunjukkanlah sikap tauhid kita dengan tidak ikut melegitimasi keyakinan keliru mereka dengan memberikan ucapan selamat Natal.
    Mungkin ada yang bertanya, “Tetapi kenapa kita tidak mengucapkan ‘Christmas Greetings’ kepada mereka sedangkan mereka mengucapkan ‘Selamat Hari Raya Idul Fitri’ kepada kita?” Saudaraku, sungguh tidaklah sama antara Perayaan Natal dengan Hari Raya Idul Fitri. Hari Raya Idul Fitri merupakan sebuah momen dimana ummat Islam bersyukur telah sebulan penuh beribadah Ramadhan dengan shaum di siang hari, taraweh di malam hari dan berburu lailatul qadar. Ini semua merupakan perintah-perintah Allah untuk dilaksanakan dan dijanjikanNya akan mendatangkan keselamatan di dunia maupun di akhirat bagi pelakunya. Artinya memang seorang muslim yang mentaati Allah dengan beribadah Ramadhan adalah pihak yang selamat dan patut diberikan ucapan selamat. Sementara pihak yang merayakan peringatan hari lahirnya ‘anak tuhan’ atau lahirnya ‘tuhan’ bagaimana bisa dikatakan selamat sedangkan Allah sangat murka dengan klaim batil tersebut? Lalu apa perlunya diberikan ucapan selamat kepadanya? Malah semestinya —jika sanggup— kita mengajak mereka untuk bertaubat dari klaim batil tersebut dan kembali kepada ajaran murni Yesus alias Nabiyullah Isa ‘alahis salaam, yakni ajaran Tauhid.


    Sesungguhnya kita harus malu kepada Allah Ta’ala karena kita belum melaksanakan perintah-Nya untuk mengajak mereka pada kalimat Tauhid.

    تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلا نَعْبُدَ إِلا اللَّهَ وَلا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا
    Artinya: Katakanlah, “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu apapun.” (QS. Ali Imran [3] : 64)
    Ya Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Pengampun, ampunilah kami yang tidak bisa terang-terangan memenuhi perintah-Mu di atas, bahkan sebagian dari kami bahkan membenarkan kekeliruan keyakinan Ahli Kitab di kalangan Nasrani. Amin ya Rabbal ‘aalamiin.[EraMuslim]
    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

  • Wanita Asal Nias Masuk Islam Setelah Didatangi Sosok Pria Berjanggut

    www.laborblog.my.id - Sejatinya memang tidak mudah untuk berpindah keyakinan begitu saja. Seperti yang dialami seorang mualaf Nur Adiba. Nur Adiba sudah sah menjadi seorang mualaf. Ia mengatakan untuk menjadi mualaf sudah menjalani banyak sekali cobaan yang bertubi-tubi di depan matanya. Namun ia berusaha tetap istiqomah.

    Ilustrasi
    Sejatinya memang tidak mudah untuk berpindah keyakinan begitu saja. Seperti yang dialami seorang mualaf Nur Adiba. Nur Adiba sudah sah menjadi seorang mualaf. Ia mengatakan untuk menjadi mualaf sudah menjalani banyak sekali cobaan yang bertubi-tubi di depan matanya. Namun ia berusaha tetap istiqomah.


    Perempuan asal Nias, Sumatera Utara ini duduk di bangku kuliah di salah satu universitas di Jakarta. Ia menceritakan perjalanan ajaibnya hingga akhirnya menjadi seorang Mualaf kepada Okezone.
    Awal mulanya ia memeluk Islam bermula ia sering berkumpul dengan teman-temannya yang muslim. “Teman-teman saya orang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). (Red. saya gabung) yang namanya anak rantauan kan ada aja, cari cara bagaimana dia bisa hidup, bisa makan,” kata Nur Adiba kepada Okezone saat ditemui di Masjid Darussalam Kota Wisata kemarin.
    Adiba juga sering berkumpul dengan teman-temannya yang mayoritas adalah muslim. Melihat teman-temannya salat dan lainnya. Ia pun sebenarnya terbesit untuk masuk Islam sejak dua tahun lalu. Namun ia masih ragu terhadap keinginannya untuk menjadi mualaf. Mengingat seluruh keluarganya non muslim.
    Kemudian pada suatu waktu ketika ia terbangun dari tidur, tiba-tiba seluruh badannya tidak bisa bergerak dan hanya matanya saja yang terbuka. Dan terlihat sosok laki-laki berjanggut, wajahnya bersih, lantas laki-laki itu tersenyum manis kepadanya.
    Nur Adiba merasa aneh kaki dan tangan tidak bisa bergerak, terlihat ada orang jenggotan, putih, bersih sekali mukanya. Namun Nur Adiba tidak bisa menggambarkan orangnya. Kemudian Dia datang ke saya senyum, pas bangun kepengen baca surat yassin.
    Nur Adiba pun langsung membuka surat yasin dan membaca arab latin beserta artinya hingga selesai. Saat itu, hatinya mulai benar-benar tergetar, perasaannya pecah dan menangis merasa heran mengapa hal ini terjadi secara tiba-tiba.
    Perasaannya bingung karena seperti diberi petunjuk atas semua keresahannya selama ini. Yaitu, tentang keyakinannya dalam beragama. Padahal Ayahnya adalah seorang pemuka agama lain yang fanatik.
    “Saat itu rasanya pecah. Nangis sejadi-jadinya. Lalu saya bilang, Tuhan, saya kenapa? Kok saya didatangi ini? Kenapa? Saya belum siap, kalau saya masuk Islam, bagaimana dengan keluarga saya? ekonomi saya? dan saya enggak kepikiran untuk masuk Islam, tapi ada gambaran,” kata perempuan yang memiliki nama asli Frisca Angeli ini.
    Akhirnya pada November 2018 ia mengambil keputusan untuk membaca syahadat, ditemani oleh sejumlah teman-temannya yang sekaligus menjadi saksi. Keputusan besar yang ia telah dilakukan ini tidak diketahui oleh kedua orangtuanya dan seluruh anggota keluarganya adalah bukan Muslim.
    Pada awalnya, mengucapkan syahadat direncanakan februari 2019, namun diundur 11 november 2018 di Masjid Istiqlal. Seminggu kemudian pakai hijab syari dan teman-teman banyak yang merangkul.
    Walau pada akhirnya, keputusannya menjadi mualaf ini diketahui oleh seluruh keluarganya. Walau ia tahu, bahwa keputusannya ini akan membuat gaduh. Tapi Nur Adiba pun yakin, bahwa sosok orangtua tidak akan lupa terhadap anaknya begitu saja.


    “Papa sudah pasti marah. Sampai kakak saya pun memaki-maki saya dan meminta supaya saya kembali lagi ke agama semula. Tapi saya tidak mau, ini sudah menjadi keputusan. Setelah menjadi mualaf dan menggunakan hijab, saya merasa derajat wanita lebih dihormati dan lebih terlindungi,” katanya.[MOZ]

  • Pemuda Bersyahadat Setelah Tahu Fakta Ilmiah Alquran

    www.laborblog.my.id - Islam merupakan agama hidayah. Salah seorang yang mendapat hidayah adalah seorang pemuda Inggris. Kala itu Eesa baru berusia 13 tahun ketika ia memutuskan menjadi seorang mualaf.

    Ilustrasi
    Islam merupakan agama hidayah. Salah seorang yang mendapat hidayah adalah seorang pemuda Inggris. Kala itu Eesa baru berusia 13 tahun ketika ia memutuskan menjadi seorang mualaf.


    Hal yang mendorong Eesa menjadi seorang mualaf adalah fakta-fakta ilmiah dalam Alquran yang menarik perhatiannya. Sebelum Eesa masuk Islam, ketika dia masih berusia 10 tahun, ia memiliki kehidupan yang biasa saja. Setiap hari pergi ke sekolah dan main bersama teman-temannya.
    Kemudian saat berada di sekolah menengah, sepupu perempuannya yang berusia 15 tahun kala itu masuk Islam. Sepupunya biasa main ke rumahnya dan memberi tahu keluarganya tentang Islam. Namun semua anggota keluarga Eesa memiliki pendapat berbeda dan ada banyak perdebatan. Tetapi Eesa memilih diam dan hanya mendengarkan perbincangan mereka.
    Suatu hari sepupunya memintanya untuk datang ke rumahnya. Lalu sepupunya menunjukkan kepadanya Alquran dan bertanya apakah dia tahu apa itu. Eesa menjawab, “Tidak”.
    Lalu sepupunya memberi tahu bahwa Alquran merupakan kitab suci umat Islam. Eesa mengaku kalau saat itu dia tak tahu apa-apa tentang Islam. Ia hanya tahu agama lain yang dianut oleh ibunya. Sepupunya lalu menerangkan kepada Eesa tentang Allah yang Maha Kuasa. Selain itu Nabi Muhammad merupakan utusan dari Allah dan ia membawa wahyu dari Allah berupa Alquran.
    Sepupunya juga menjelaskan, Alquran bukan karangan Muhammad. Namun memang wahyu yang diberikan Allah kepada Muhammad sebagai pembawa pesan kepada umat manusia.
    Ilmu pengetahuan ilmiah dalam Alquran
    Hal yang paling mendorong Eesa untuk masuk Islam adalah fakta ilmiah dalam Alquran. Di dalam Alquran terdapat ilmu sains tentang pembentukan bayi di dalam rahim ibu, bintang-bintang, dan lautan. Jadi Eesa merasa kagum bagaimana ilmu pengetahuan saat ini membenarkan semua fakta di dalam Alquran.
    Eesa terpesona oleh ilmu pengetahuan tersebut. Ia tak tahu ada orang-orang dulu yang telah berbicara tentang bintang-bintang dan seterusnya dan itu benar. Usai menjadi seorang mualaf, Eesa fokus belajar tentang Islam. Ia belajar salat lima kali sehari, mengikuti aturan makan dalam Islam dan cara berpakaian dalam Islam.
    Pada awalnya, Eesa tak memberi tahu siapa pun bahwa dia telah menjadi seorang muslim. Ia tak siap menghadapi komentar dan kritik. Ia hanya menegaskan bahwa tahun-tahun perjalanan dan studinya di Mesir dan Yaman telah mengajarinya begitu banyak tentang luasnya dan rahmat Islam.
    Tapi saat itu, dia berpikir dia akan menyimpannya untuk sementara waktu. Dia tidak mengenal orang lain yang muslim kecuali sepupunya. Suatu ketika Eesa mendapatkan buku-buku tentang tauhid dari toko buku Islam setempat. Ia juga mendapat buku tentang doa, puasa, kehidupan Nabi Muhammad.
    Setelah tiga atau empat bulan kemudian, ia menghadiri ceramah di rumah Abdur Rahman Green di London Selatan, Inggris. Pembicaraan dilakukan di ruang depan rumah dan semua orang duduk dan mendengarkan dengan penuh perhatian terhadap pembicaraannya.
    Eesa mengatakan, ia belajar banyak dari dasar-dasar Islam dalam pertemuan yang menginspirasi ini. Meskipun masih muda, Eesa tidak menganggap Islam itu agama yang keras. Namun ia menerimanya sebagai agama yang masuk akal.


    Dia memahami mengapa alkohol dilarang sebab ia melihat bahaya dari alkohol yang memabukkan. Eesa juga berpesan, mualaf harus melakukan penelitian tentang kehidupan para sahabat Nabi dan melihat bagaimana mereka mempraktikkan Islam dalam kehidupanya. Ini merupakan pengetahuan dasar.[moz]