Category: Ridwan Kamil

  • Kontroversi Arteria Dahlan, dari Tunjuk Emil, Hina Kemenag, Hingga Soal Sunda

    www.laborblog.my.id - Bukan pertama kali Arteria Dahlan berbuat atau memberi statement yang kontroversial. Pernyataannya tentang pencopotan Kajati yang memakai bahasa Sunda hanya satu dari beberapa sikapnya yang kontroversial.

    Arteria Dahlan
    – Bukan pertama kali Arteria Dahlan berbuat atau memberi statement yang kontroversial. Pernyataannya tentang pencopotan Kajati yang memakai bahasa Sunda hanya satu dari beberapa sikapnya yang kontroversial. Berikut daftar pernyataan atau sikap kontroversial Arteria Dahlan.
    1. Maret 2018, Hina Kemenag
    Arteri menggunakan kata ‘Bangs..t’ saat membahas soal kasus penipuan ibadah umrah dalam rapat kerja antara Komisi III dengan Jaksa Agung RI, Muhammad Prasetyo.”Ini Kementerian Agama bangsat pak, semuanya pak. Saya buka-bukaan,” ujar Arteria di Gedung DPR RI di Jakarta pada Rabu (28/3) lalu.
    Arteria mengaku, ungkapan kata itu terlontar lantaran dirinya kecewa dengan kinerja Kemenag dalam menangani kegiatan perjalanan umrah selama ini. Menurut Arteria, Kemenag tidak berhasil melakukan pencegahan terhadap keberadaan biro perjalanan umrah yang gagal memberangkatkan jamaahnya. Belakangan Arteria telah meminta maaf atas pernyataan tersebut.
    2. Oktober 2019, Tunjuk-Tunjuk Emil
    Dalam program “Mata Najwa episode Ragu-ragu Perppu”, Arteria menunjukkan sikap yang meluap -luap, sampai menunjuk-nunjuk Emil Salim.
    Pada mulanya, Arteria bicara soal operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK yang dinilainya dipandang publik berlebihan. Padahal, menurut dia, banyak janji KPK yang tidak tercapai.
    Pernyataan Arteria itu kemudian dibalas Emil dengan menyinggung soal ketua partai yang terjerat kasus di KPK. “Apa semua ketua partai masuk penjara, apa itu tidak bukti keberhasilan KPK?” ujar Emil.
    Tetapi menurut Arteria, penangkapan ketua partai itu sebagian kecil dari kerja KPK. Arteria menyoroti sejumlah hal mulai dari monitoring hingga pencegahan. Arteria bahkan ‘menguliahi’ profesor di almamaternya sendiri. “Prof, gini loh, Prof dengan segala hormat saya sama profesor, profesor bacalah tugas fungsi kewenangan KPK, tidak hanya melakukan penindakan tapi bagaimana pencegahan,” ucap Arteria.
    “Bagaimana penindakannya, bagaimana juga supervisi, monitoring ini dan koordinasi ini tidak dikerjakan Prof, tolong jangan dibantah dulu Prof,” ujar dia melanjutkan.
    Arteria pun bicara soal alasan pembentukan dewan pengawas hingga sejumlah kasus korupsi yang menurut dia tak diangkat KPK, misalnya dana bencana, kasus KONI hingga kasus pasar Sawit. Emil Salim lantas mengatakan, ada kewajiban dalam UU KPK untuk menyampaikan laporan. Namun Arteria menepis hal tersebut.
    “Mana Prof, saya di DPR, Prof. Tidak boleh begitu Prof, saya yang di DPR saya yang tahu, mana Prof? Sesat, ini namanya sesat,” kata Arteria memotong pernyataan Emil dengan menunjuk-nunjuk Emil dengan posisi setengah berdiri.
    3. Oktober 2021, Aparat tak Boleh di-OTT
    Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan, dalam kunjungan kerja di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (12/10/2021), menegaskan tidak setuju adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap aparat penegak hukum seperti Jaksa, hakim, dan polisi.
    Menurut pria kelahiran 45 tahun silam ini, dengan melakukan OTT terhadap hakim, jaksa maupun polisi tidak bisa menjamin masalah terselesaikan. “Bayangkan kalau polisi kalian tangkap, kalau jaksa kalian tangkap, kalau hakim kalian tangkap, runtuh Republik. Masih banyak cara-cara untuk memperbaiki mereka,” ujar Politikus PDI-Perjuangan itu.
    4. Januari 2022, Sindir Kajati Bahasa Sunda
    Anggota Komisi III DPR, Arteria Dahlan, melontarkan permintaan kontroversial setelah meminta Jaksa Agung mencopot salah satu kajati karena menggunakan bahasa Sunda dalam rapat. Permintaan itu disampaikan Arteria dalam rapat kerja Komisi III DPR RI dengan Jaksa Agung (JA) ST Burhanuddin hari ini.
    “Ada kritik sedikit Pak JA ada Kajati pak dalam rapat dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda,” kata Arteria di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/1).
    Politikus PDIP itu mendesak Jaksa Agung untuk mencopot Kajati tersebut. Namun Arteria tidak menyebut siapa Kajati yang ia dimaksud.
    “Ganti pak itu. Kita ini Indonesia pak. Nanti orang takut, kalau pake bahasa Sunda ini orang takut, ngomong apa, sebagainya. Kami mohon yang seperti ini dilakukan tindakan tegas,” ungkapnya.
    Sementara itu Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Ardiansyah enggan berkomentar saat dimintai tanggapan terkait hal itu.[republika.co.id]
    Published: 19/01/2022

  • Tegas!!! Ridwan Kamil Imbau Arteria Dahlan Minta Maaf ke Masyarakat Sunda

    www.laborblog.my.id - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengimbau kepada Arteria Dahlan agar segera meminta maaf kepada masyarakat Sunda yang berada di berbagai daerah di Indonesia. Keterangan itu disampaikan Ridwan Kamil sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (19/1/2022).

    Arteria Dahlan
    – Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil mengimbau kepada Arteria Dahlan agar segera meminta maaf kepada masyarakat Sunda yang berada di berbagai daerah di Indonesia. Keterangan itu disampaikan Ridwan Kamil sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (19/1/2022).
    “Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf ya kepada masyarakat Sunda di nusantara ini,” tegas Kang Emil, sapaan akrabnya.
    “Tapi kalau tidak dilakukan pasti akan bereskalasi karena sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan,” tambahnya.
    Ridwan Kamil berpendapat pernyataan Arteria Dahlan yang merupakan politisi PDI Perjuangan (PDIP) melukai kebhinnekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk itu, ia mengingatkan Arteria Dahlan dengan cara baik karena sejatinya orang Sunda itu memiliki sifat silih asih silih asah silih asuh.
    “Menurut saya kekayaan, keberagaman makanya Pancasila Bhinneka Tunggal Ika itu mewakili semangat itu. Jadi kalau ada yang rasis seperti itu menurut saya harus diingatkan tentunya dengan baik-baik dulu,” kata Gubernur Jabar.
    Sebab bagaimana pun, lanjut Kang Emil, bahasa daerah merupakan kekayaan Nusantara yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan patut untuk dilestarikan.
    “Jadi saya menyesalkan statement dari Pak Arteria Dahlan terkait masalah bahasa ya, yang ada ratusan tahun, ribuan tahun menjadi kekayaan Nusantara ini,” ujar Ridwan Kamil.
    Ridwan Kamil pun menceritakan tentang bagaimana dirinya untuk sejumlah agenda kunjungan kerja ke berbagai provinsi di Indonesia kerap melafalkan bahasa daerahnya di sela sambutannya.
    Menurutnya, hal itu dilakukan guna melestarikan bahasa daerah agar tetap ada hingga anak cucu kita di masa depan.
    “Saya sudah cek ke mana-mana, media bisa buktikan saya kira tidak ada di rapat yang sifatnya formal dari A sampai Z bahasa Sunda. Yang ada itu ucapan selamat pembuka pidato atau penutup pidato atau di tengah-tengah ada celetukan celetukan yang saya kira wajar-wajar saja kan begitu,” tegas Emil.
    “Makanya harus ditanya mana buktinya yang membuat tidak nyaman. Bayangan saya kelihatan tidak seperti yang disampaikan persepsinya seperti itu. Seperti di sini kan saya akhiri ‘Matur Suksma’ saya ke Aceh saya bilang ‘Teurimong Geunaseh’ kan begitu, saya ke Jogja kemarin bilang ‘Matur Nuwun’ Pak Sultan dan sebagainya, itu kan malah keren,” ungkap Ridwan Kamil.
    Mantan walikota Bandung itu pun berharap, persoalan Arteria Dahlan yang menyinggung masyarakat Sunda tidak menimbulkan perbedaan sebagai perdebatan.
    “Kita ini terbagi dua dalam melihat perbedaan, ada yang melihat perbedaan itu sebagai kekayaan, sebagai rahmat. Saya berharap mayoritas kita melihat perbedaan seperti itu. Ada yang melihat perbedaan sebagai sumber kebencian. Itu yang harus kita lawan,” katanya.
    Kronologi Arteria Dahlan Minta Jaksa Agung Pecat Kajati yang Berbahasa Sunda saat Pimpin Rapat
    Sebelumnya dengan rapat bersama Kejaksaan Agung, Arteria Dahlan yang merupakan Anggota Komisi III dari Fraksi PDIP mendesak Jaksa Agung Saniter Burhanuddin memecat Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang berbahasa sunda saat rapat.
    “Ada kritik sedikit, Pak JA. Ada kajati yang dalam rapat dan dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda, ganti, Pak, itu,” katanya.
    Arteria menyayangkan sikap kajati yang menggunakan bahasa Sunda saat rapat, karena seyogyannya menggunakan bahasa Indonesia.
    “Kita ini Indonesia, Pak. Jadi orang takut kalau ngomong pakai bahasa Sunda nanti orang takut ngomong apa dan sebagainya,” ujarnya.
    “Kami mohon sekali yang seperti ini dilakukan penindakan tegas,” pinta Arteria Dahlan.[KompasTV]
    Published: 19/01/2022

  • Resmi Jadi “Gubernur Indonesia”, Anies Baswedan Kalahkan Ridwan Kamil

    Pemilihan hanya diikuti oleh 23 provinsi.
    Labor Blog Politik – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya memenangkan pemilihan Ketua Umum Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI). Dalam pemilihan yang digelar di arena Munas APPSI di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa sore (26/11), Anies mengungguli pesaingnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

    Pemilihan hanya diikuti oleh 23 provinsi. Adapun 11 provinsi lainnya dinyatakan tidak bisa ikut memilih karena tidak dihadiri oleh Gubernur atau Wakil Gubernur. Dari 23 suara yang diperebutkan, Anies memperoleh 13 suara. Sementara Ridwan mendapat 9 suara.
    Satu suara memilih abstain. Adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang memilih abstain itu. Usai pemilihan, Ganjar mengatakan, dirinya lebih suka kalau pemilihan dilakukan secara musyawarah mufakat.
    “Masa urusan 23 orang enggak bisa musyawarah. Kita mesti kasih contoh. Siapa pun boleh. Kita baik dan ketawa-ketawa saja, toh. Kita nanti bekerja bersama-sama,” ujarnya.
    Anies akan memimpin APPSI yang berdiri sejak Juni 2000 itu untuk periode 2019 hingga 2023.
    Dalam sambutannya, dia mengatakan ada 10 program yang akan dikerjakan kepengurusannya. Salah satu program kunci dan andalan adalah memberikan perhatian pada pembangunan provinsi yang berkarakter kepulauan.

    Dalam hal ini, sambungnya, dia menerima masukan dari provinsi-provinsi di timur Indonesia agar ada perubahan variabel penghitungan alokasi pembangunan dari sebelumnya daratan minded, menjadi memberikan perhatian pada laut sebagai komponen penting di sebuah provinsi kelautan.

    Setelah terpilih sebagai Ketua Umum APPSI, Anies akan menyusun kepengurusan yang nanti dilantik Presiden Joko Widodo.[rm]
    Video Pilihan: Munas Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ke VI
    26/11/2019