Category: Jawa Barat

  • Perayaan Imlek di Mal Dipenuhi Pengunjung, Said Didu Menyindir: Komentar=Intoleran

    www.laborblog.my.id - Video dan foto suasana pengunjung mal yang memadati perayaan Imlek  di Festival Citylink Mall , Kota Bandung  Jawa Barat viral di media sosial.

    Perayaan Imlek di Fetival Citylink Mall, Kota Bandung viral | Net
    – Video dan foto suasana pengunjung mal yang memadati perayaan Imlek di Festival Citylink Mall , Kota Bandung Jawa Barat viral di media sosial.


    Dalam unggahan foto dan video yang beredar memperlihatkan suasana mal dengan dekorasi perayaan Imlek . Warna merah dominan. Lampu-lampu pion dipasang. Tampak di lantai satu, pengunjung berdesak-desakan.
    Begitu juga dengan dengan lantai atas. Mata mereka tertuju pada panggung hiburan. Salah satunya menyaksikan atraksi barongsai.
    Dalam video lain yang beredar di grup media sosial, tampak pemain barongsai sedang menunggu gilirannya atraksi. Perayaan Imlek ini terjadi di Festival Citylink Mall , Kota Bandung , Jawa Barat, Selasa (2/2/2022).
    Pegiat media sosial yang juga mantan Sekretaris BUMN, Said Didu ikut membagikan video soal perayaan Imlek yang sudah melanggar protokol kesehatan itu.
    Hanya dua kata yang diungkap Said Didu . “Komentari = intoleran,” tulis Said Didu , dikutip Fajar.co.id, Kamis (3/2/2022).
    Pengelola Mal Diberi Sanksi
    Kepala Satpol PP Kota Bandung Rasdian Setiadi mengonfirmasi terkait keramaian tersebut. Kerumunan dalam video yang tersebar di media sosial itu terjadi pada Selasa (1/2/2022) saat pertunjukan barongsai dalam memperingati Imlek 2573.
    “Kemarin, kejadiannya tanggal 1. Saya lihat makanya cek ke sana, kegiatan barongsai memperingati Imlek ,” kata Rasdian, Rabu (2/2/2022).
    Satpol PP kemudian menindaklanjuti dan telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengecek ke lokasi. Apabila masih ada kegiatan tersebut, pihaknya dipastikan bakal melakukan pembubaran.
    Tak hanya itu, Rasdian mengatakan, pengecekan ke lokasi juga dilakukan untuk dimintai keterangan pada pihak penyelenggara kegiatan tersebut. Pihaknya akan memberikan sanksi karena kegiatan itu telah menimbulkan kerumunan.
    Adapun mengenai sanksi, pihak Satpol PP akan mengenakan sesuai ketentuan yang berlaku seperti denda.
    “Kalau dari hasil seperti dari laporan pengaduan akan kami tindak lanjuti. Bisa saja di situ karena sudah ada kerumunan kami bisa berikan sanksi,” tuturnya.
    Sumber: Fajar | Published: 03/02/2022

  • Edy Mulyadi Ditahan, Publik Beri ‘Tamparan’ Keras ke Politisi PDIP Hingga Tagar #ArteriaKebalHukum Menggema!

    www.laborblog.my.id - Edy Mulyadi ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri terkait kasus ujaran kebencian imbas pernyataan 'Jin Buang Anak'.

    Edy Mulyadi dan Arteria Dahlan | Net
    Edy Mulyadi ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri terkait kasus ujaran kebencian imbas pernyataan ‘Jin Buang Anak’.


    Setelah ditetapkan tersangka, Edy langsung ditahan selama 20 hari ke depan untuk mencegah yang bersangkutan melarikan diri.
    Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, penyidik melakukan gelar perkara terlebih dahulu hingga menaikan status Edy Mulyadi dari saksi menjadi tersangka.
    “Setelah diperiksa sebagai tersangka dan langsung dari pukul 16.30 sampai dengan 18.30 WIB untuk kepentingan penyidikan perkara dimaksud terhadap saudara EM penyidik melakukan penangkapan dan dilanjutkan penahanan,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dilansir Antara.
    Adapun dasar penerapan sebagai tersangka yaitu Pasal 45A ayat (2) jo Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang ITE, setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan SARA.
    Selain itu, Edy juga dikenai pasal 14 ayat (1) dan ayat (2) jo Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Perhimpunan Hukum Pidana, jo Pasal 156 KUHP.
    Bersamaan dengan hal tersebut, publik dibuat geram pasalnya Politisi PDIP, Arteria Dahlan hingga saat ini tak kunjung diproses hukum.
    Seperti diketahui, Arteria Dahlan beberapa waktu lalu membuat masyarakat Sunda dan Jawa Barat meradang karena meminta Kajati yang bicara bahasa Sunda saat rapat dipecat.
    Hal ini lantas menuai kemarahan publik hingga tagar #ArteriaKebalHukum menggema di Twitter hari ini Selasa, 1 Februari 2022.
    Berdasarkan pantauan Galamedia hingga berita ini ditayangkan sebanyak 4.311 cuitan menggemakan tagar tersebut.
    “Masih Aja Hukum Tebang Pilih Dimana jika ada di kubu Mereka kebal Hukum termasuk BuzzeRp
    Tapi yg bersebrangan dengan Meraka di proses hingga di Penjara,” komentar @Bob_eT3k3WeR
    Edy Mulyadi sebut Kalimantan tempat jin buang anak langsung ditahan kok Artheria dahlan menghina sunda bebas2 aja?,” komentar @cybsquad_


    “Dimata Tuhan kita sama, tetapi dimata hukum kita tidak sama,” komentar @Mohamma43717442.
    Sumber: Galamedia, Published: 01/02/2022

  • Merasa Polri Tebang Pilih Soal Kasus Bahasa Sunda Arteria Dahlan, Kubu Edy Mulyadi: Apa Karena Partai Penguasa?

    www.laborblog.my.id - Tim hukum Edy Mulyadi mendesak Polri turut mengusut kasus bahasa Sunda Arteria Dahlan. Dia meminta Polri tidak hanya memproses kasus ‘Kalimantan Tempat Jin Buang Anak’ yang menjerat kliennya.


    Arteria Dahlan dan Edy Mulyadi | Net
    – Tim hukum Edy Mulyadi mendesak Polri turut mengusut kasus bahasa Sunda Arteria Dahlan. Dia meminta Polri tidak hanya memproses kasus ‘Kalimantan Tempat Jin Buang Anak’ yang menjerat kliennya.
    Ketua tim hukum Edy Mulyadi, Herman Kadir mempertanyakan apa alasan Polri hingga kekinian belum memproses anggota Komisi III DPR sekaligus politisi PDI Perjuangan (PDIP) tersebut.
    “Arteria Dahlan itu tidak diapa-apain sama Mabes Polri. Apa bedanya dengan Edy Mulyadi. Saya mau tanya. Apa bedanya?,” kata Kadir di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (28/1/2022).
    Atas hal itu, Kadir menduga apakah alasan Polri belum memproses hukum Arteria Dahlan karena anggota partai penguasa. Jika begitu, Kadir pun menegaskan merasa keberatan.
    “Pak Edy Mulyadi langsung diproses hukum, apa karena Arteria Dahlan Komisi III anggota DPR, PDIP, partai penguasa, apa seperti itu? Kenapa terjadi tebang pilih penegakan hukum di republik ini. Ini kami keberatan,” katanya.
    Arteria dan Edy Mulyadi belakang ramai diperbincangkan karena sama-sama terseret kasus dugaan penghinaan. Arteria dilaporkan buntut pernyataannya yang meminta Jaksa Agung RI mencopot Kejati Jawa Barat karena menggunakan bahasa Sunda saat rapat.
    Laporan terkait kasus Arteria telah dilimpahkan Polda Jawa Barat ke Polda Metro Jaya. Namun hingga kekinian belum ada perkembangan daripada kasus tersebut.
    Sedangkan Edy Mulyadi dilaporkan buntut pernyataannya menyebut lokasi Ibu Kota Negara ‘Kalimantan Tempat Jin Buang Anak’. Laporan tersebut telah diambil alih oleh Bareskrim Polri.
    Kasus yang menjerat Edy Mulyadi telah memasuki tahap penyidikan. Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri dijadwalkan memeriksa Edy Mulyadi hari ini. Namun, yang bersangkutan mangkir dengan alasan surat panggilan pemeriksaan tidak sesuai KUHAP. Selain itu Edy Mulyadi juga berdalih berhalangan hadir.
    “Alasannya pertama prosedur pemannggulan tidak sesuai dangan KUHAP. Ini kami mau memasuki surat ini dulu (permintaan penundaan pemeriksaan),” imbuh Kadir.[Suara]
    Published: 28/01/2022

  • Geger! Tagar #SundaTanpaPDIP, Netizen: Pecat Kadernya, Tenggelamkan Partainya

    www.laborblog.my.id - Kasus Bahasa Sunda dalam rapat berbuntut panjang, pasalnya terkait pernyataan Arteria Dahlan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga terkena imbasnya dan ikut mendapat sorotan publik.

    Tangkapan Layar Twitter
    – Kasus Bahasa Sunda dalam rapat berbuntut panjang, pasalnya terkait pernyataan Arteria Dahlan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga terkena imbasnya dan ikut mendapat sorotan publik.
    Hal tersebut terlihat adanya tagar ‘Sunda Tanpa PDIP’ di media sosial Twitter yang kini menduduki puncak trending topic tak lama setelah Arteria Dahlan mengumumkan permohonan maaf.
    Meskipun Arteria Dahlan sudah meminta maaf atas ucapannya yang meminta Kejati menggunakan bahasa Sunda saat rapat untuk dipecat, publik masih menunjukkan reaksi kemarahan.
    Diketahui dari tagar ‘Sunda Tanpa PDIP’ telah Lebih dari 6.120 tweet yang dilakukan para Netizen.
    “Mulutmu mempengaruhi suara bantengmu di tanah Sunda #SundaTanpaPDIP #SundaTanpaPDIP Klo seluruh mantemans kewer yg keturunan Sunda ikut naikan tagar ini, pasti cepet TTI nya, kagok edun sekalian,” sebut warganet.
    “Pecat kadernya, tenggelamkan partainya,” ujar yang lain. Dilansir dari Galamedia. Kamis, 20 Januari 2022.
    Selain itu, diketahui bahwa Jawa Barat merupakan basis pemilih terbesar di Indonesia, sehingga meskipun Arteria Dahlan tidak masuk di Dapil Jawa Barat, suara PDIP sangat signifikan di provinsi yang dihuni oleh sebagian besar orang Sunda itu.
    “Kalo tdk diusik orang Sunda jarang berisik, kali ini ada yg mengusik. Tenggelamkan sarang partai yg mengusik,” ujar warganet.
    Sebelumnya, menyusul polemik yang atas ucapannya, Arteria Dahlan telah meminta maaf kepada masyarakat Sunda dan mengaku siap menerima sanksi dari partai.
    “Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu,” tutur Arteria.
    Hal tersebut disampaikan Arteria usai memberikan klarifikasi kepada DPP PIDP dan diterima langsung oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
    “Saya menyerahkan sepenuhnya kepada DPP Partai. Sebagai Kader Partai saya siap menerima sanksi yang diberikan Partai,” ucapnya.[terkini]
    Published: 21/01/2022

  • Arteria Minta Maaf ke Masyarakat Jabar dan Siap Disanksi PDIP

    www.laborblog.my.id - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Arteria Dahlan akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat.

    Baliho menghujat anggota DPR RI Arteria Dahlan terpampang di Jalan Diponegoro Bandung, Rabu (19/01/2022). Baliho ini berada diseberang Gedung DPRD Jabar dan Kompleks Gedung Sate. Imbas komentar Arteria tentang bahasa Sunda menimbulkan kemarahan beberapa pihak.
    – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Arteria Dahlan akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat. Hal itu berkaitan dengan kontroversi terkait pernyataan anggota Komisi III DPR itu pada saat Raker Komisi III dengan Kejaksaan Agung, Senin (17/1/2021).
    Pernyataan Arteria yang mempersoalkan penggunaan bahasa Sunda membuat masyarakat Sunda meradang. Desakan pemberian sanksi dan pemecatan disuarakan Koalisi Masyarakat Sunda untuk Arteria. Baik disanksi Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR maupun DPP PDIP.
    “Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu,” ujar Arteria di DPP PDI Perjuangan pada Kamis (20/1/2022).
    Klarifikasi dan permintaan maaf Arteria disampaikannya saat diterima Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun. Dalam permohonan maafnya, Arteria juga pasrah dengan mekanisme partai yang akan diterimanya.
    “Saya menyerahkan sepenuhnya kepada DPP Partai. Sebagai kader partai saya siap menerima sanksi yang diberikan partai. Saya belajar dari persoalan ini, dan terima kasih atas seluruh kritik yang diberikan ke saya, pastinya akan menjadi masukan bagi saya untuk berbuat lebih baik lagi,” kata Arteria.
    Anggota Komisi III DPR ini berjanji akan lebih efektif dalam berkomuikasi. “Saya sendiri akan lebih fokus didalam memerjuangkan keadilan bagi masyarakat,” tegasnya.
    Terutama beberapa isu yang dirasakan masyarakat, khususnya di dalam memerangi mafia narkoba, mafia tanah, mafia tambang, mafia pupuk, mafia pelabuhan/bandara/laut, mafia pangan dan BBM, dan berbagai upaya penegakkan hukum lainnya. “Saya akan lebih bekerja secara silent tetapi mencapai sasaran penegakan hukum. Sekali lagi terima kasih atas semua kritik dan masukan yang diberikan kepada saya,” ujarnya sambil mengakhiri pernyataan permintaan maafnya.
    Sebelumnya, sejumlah budayawan, seniman, dan masyarakat Sunda yang tergabung pada Koalisi Masyarakat Penutur Bahasa Sunda menuntut PDIP memecat Arteria Dahlan. Mereka juga mendesak MKD DPR memeriksa politikus PDIP tersebut.
    “Kita menuntut pertama DPP PDI menarik Arteria Dahlan dari keanggotaannya di DPR RI PAW lah. Saya tidak tahu mekanisme seperti apa yang penting kalau PDI-P memikirkan masa depannya memikirkan partainya terutama di Jawa Barat dan tatar Sunda dia harus mencopot Arteria Dahlan,” ujar Koordinator Koalisi Masyarakat Penutur Bahasa Sunda Cecep Burdansyah seusai rapat di Perpustakaan Ajip Rosidi, Jalan Garut, Rabu (19/1/2022).
    Koalisi Masyarakat Sunda bahkan mengancam akan mendatangi kantor DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta dan DPR untuk menyampaikan aspirasi tersebut. Pihaknya berencana berangkat ke Jakarta pada pekan depan.
    Cecep mengaku pihaknya kecewa dengan pernyataan Arteria karena mengesankan bahasa Sunda menakutkan dan buruk di masyarakat. Padahal mengacu kepada konstitusi bahasa daerah dilindungi dan justru harus dikembangkan. Pihaknya menilai pernyataan Arteria kontraproduktif dan menyakiti masyarakat Sunda.
    Lebih jauh pernyataannya sangat mengganggu keutuhan NKRI dan dapat memecah belah Indonesia. “Ini bukan persoalan bahasa Sunda saja tapi bahasa daerah lain harus dijaga dan dihormati harus pelihara. Kita orang Sunda menghargai teman-teman yang pakai bahasa Jawa, di Batak pakai bahasa Batak kita hargai dan hormati. Nah, Arteria Dahlan pernyataannya bisa menganggu keutuhan NKRI, bisa memecah belah Indonesia,” tegasnya.[republika]
    Published: 20/01/2022

  • Epy Kusnandar Cari Guru Bahasa Sunda buat Arteria Dahlan, Supaya Tahu Kalau Ada yang Mau Santet

    www.laborblog.my.id - Epy Kusnandar ikut angkat bicara soal protes yang dilayangkan anggota DPR Arteria Dahlan.

    Epy Kusnandar
    Epy Kusnandar ikut angkat bicara soal protes yang dilayangkan anggota DPR Arteria Dahlan. Sebab sang politisi meminta agar Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) dipejat usai menggunakan bahasa Sunda saat rapat.
    Sebagai aktor yang berasal Tanah Pasundan, Epy Kusnandar tidak mau berdiam diri melihat ada orang Sunda yang harus dipecat karena menggunakan bahasa daerah.
    Untuk itu, ia mengutus seseorang agar mencari guru les buat Arteria Dahlan. Tujuannya, agar sang wakil rakyat memahami omongan orang lain sekalipun menggunakan bahasa Sunda.
    “Untuk menghindari perang antar suku dan bikin malu bangsa Indonesia, tolong cariin guru bahasa sunda. Suruh pak Arteria Dahlan itu les bahasa Sunda,” kata Epy Kusnandar dikutip dari Instagramnya, Kamis (20/1/2022).
    Selain memahami omongan orang lain, les ini bertujuan agar Arteria Dahlan tahu siapa saja yang telah memberikan kritik pedas kepadanya lewat bahasa Sunda.
    “Daripada seluruh orang Sunda ngomong bahasa Sunda, maki-maki pakai bahasa Sunda, yang tidak dimengerti pak Arteria, ada yang mau santet, telu,” ucap bintang Preman Pensiun ini.
    Salah satu yang menjadi referensi Epy Kusnandar adalah guru bahasa Sunda saat duduk di bangku SD.
    “Ibu Sopiah ada tuh guru SD saya,” kata sang aktor menyarankan.
    Di kolom caption, Epy Kusnandar juga mengumumkan sedang mencari guru bahasa Sunda untuk Arteria Dahlan.[suara.com]
    Published: 20/01/2022

  • Kontroversi Arteria Dahlan, dari Tunjuk Emil, Hina Kemenag, Hingga Soal Sunda

    www.laborblog.my.id - Bukan pertama kali Arteria Dahlan berbuat atau memberi statement yang kontroversial. Pernyataannya tentang pencopotan Kajati yang memakai bahasa Sunda hanya satu dari beberapa sikapnya yang kontroversial.

    Arteria Dahlan
    – Bukan pertama kali Arteria Dahlan berbuat atau memberi statement yang kontroversial. Pernyataannya tentang pencopotan Kajati yang memakai bahasa Sunda hanya satu dari beberapa sikapnya yang kontroversial. Berikut daftar pernyataan atau sikap kontroversial Arteria Dahlan.
    1. Maret 2018, Hina Kemenag
    Arteri menggunakan kata ‘Bangs..t’ saat membahas soal kasus penipuan ibadah umrah dalam rapat kerja antara Komisi III dengan Jaksa Agung RI, Muhammad Prasetyo.”Ini Kementerian Agama bangsat pak, semuanya pak. Saya buka-bukaan,” ujar Arteria di Gedung DPR RI di Jakarta pada Rabu (28/3) lalu.
    Arteria mengaku, ungkapan kata itu terlontar lantaran dirinya kecewa dengan kinerja Kemenag dalam menangani kegiatan perjalanan umrah selama ini. Menurut Arteria, Kemenag tidak berhasil melakukan pencegahan terhadap keberadaan biro perjalanan umrah yang gagal memberangkatkan jamaahnya. Belakangan Arteria telah meminta maaf atas pernyataan tersebut.
    2. Oktober 2019, Tunjuk-Tunjuk Emil
    Dalam program “Mata Najwa episode Ragu-ragu Perppu”, Arteria menunjukkan sikap yang meluap -luap, sampai menunjuk-nunjuk Emil Salim.
    Pada mulanya, Arteria bicara soal operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK yang dinilainya dipandang publik berlebihan. Padahal, menurut dia, banyak janji KPK yang tidak tercapai.
    Pernyataan Arteria itu kemudian dibalas Emil dengan menyinggung soal ketua partai yang terjerat kasus di KPK. “Apa semua ketua partai masuk penjara, apa itu tidak bukti keberhasilan KPK?” ujar Emil.
    Tetapi menurut Arteria, penangkapan ketua partai itu sebagian kecil dari kerja KPK. Arteria menyoroti sejumlah hal mulai dari monitoring hingga pencegahan. Arteria bahkan ‘menguliahi’ profesor di almamaternya sendiri. “Prof, gini loh, Prof dengan segala hormat saya sama profesor, profesor bacalah tugas fungsi kewenangan KPK, tidak hanya melakukan penindakan tapi bagaimana pencegahan,” ucap Arteria.
    “Bagaimana penindakannya, bagaimana juga supervisi, monitoring ini dan koordinasi ini tidak dikerjakan Prof, tolong jangan dibantah dulu Prof,” ujar dia melanjutkan.
    Arteria pun bicara soal alasan pembentukan dewan pengawas hingga sejumlah kasus korupsi yang menurut dia tak diangkat KPK, misalnya dana bencana, kasus KONI hingga kasus pasar Sawit. Emil Salim lantas mengatakan, ada kewajiban dalam UU KPK untuk menyampaikan laporan. Namun Arteria menepis hal tersebut.
    “Mana Prof, saya di DPR, Prof. Tidak boleh begitu Prof, saya yang di DPR saya yang tahu, mana Prof? Sesat, ini namanya sesat,” kata Arteria memotong pernyataan Emil dengan menunjuk-nunjuk Emil dengan posisi setengah berdiri.
    3. Oktober 2021, Aparat tak Boleh di-OTT
    Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan, dalam kunjungan kerja di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (12/10/2021), menegaskan tidak setuju adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap aparat penegak hukum seperti Jaksa, hakim, dan polisi.
    Menurut pria kelahiran 45 tahun silam ini, dengan melakukan OTT terhadap hakim, jaksa maupun polisi tidak bisa menjamin masalah terselesaikan. “Bayangkan kalau polisi kalian tangkap, kalau jaksa kalian tangkap, kalau hakim kalian tangkap, runtuh Republik. Masih banyak cara-cara untuk memperbaiki mereka,” ujar Politikus PDI-Perjuangan itu.
    4. Januari 2022, Sindir Kajati Bahasa Sunda
    Anggota Komisi III DPR, Arteria Dahlan, melontarkan permintaan kontroversial setelah meminta Jaksa Agung mencopot salah satu kajati karena menggunakan bahasa Sunda dalam rapat. Permintaan itu disampaikan Arteria dalam rapat kerja Komisi III DPR RI dengan Jaksa Agung (JA) ST Burhanuddin hari ini.
    “Ada kritik sedikit Pak JA ada Kajati pak dalam rapat dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda,” kata Arteria di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/1).
    Politikus PDIP itu mendesak Jaksa Agung untuk mencopot Kajati tersebut. Namun Arteria tidak menyebut siapa Kajati yang ia dimaksud.
    “Ganti pak itu. Kita ini Indonesia pak. Nanti orang takut, kalau pake bahasa Sunda ini orang takut, ngomong apa, sebagainya. Kami mohon yang seperti ini dilakukan tindakan tegas,” ungkapnya.
    Sementara itu Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Ardiansyah enggan berkomentar saat dimintai tanggapan terkait hal itu.[republika.co.id]
    Published: 19/01/2022

  • Tegas!!! Ridwan Kamil Imbau Arteria Dahlan Minta Maaf ke Masyarakat Sunda

    www.laborblog.my.id - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengimbau kepada Arteria Dahlan agar segera meminta maaf kepada masyarakat Sunda yang berada di berbagai daerah di Indonesia. Keterangan itu disampaikan Ridwan Kamil sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (19/1/2022).

    Arteria Dahlan
    – Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil mengimbau kepada Arteria Dahlan agar segera meminta maaf kepada masyarakat Sunda yang berada di berbagai daerah di Indonesia. Keterangan itu disampaikan Ridwan Kamil sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (19/1/2022).
    “Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf ya kepada masyarakat Sunda di nusantara ini,” tegas Kang Emil, sapaan akrabnya.
    “Tapi kalau tidak dilakukan pasti akan bereskalasi karena sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan,” tambahnya.
    Ridwan Kamil berpendapat pernyataan Arteria Dahlan yang merupakan politisi PDI Perjuangan (PDIP) melukai kebhinnekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk itu, ia mengingatkan Arteria Dahlan dengan cara baik karena sejatinya orang Sunda itu memiliki sifat silih asih silih asah silih asuh.
    “Menurut saya kekayaan, keberagaman makanya Pancasila Bhinneka Tunggal Ika itu mewakili semangat itu. Jadi kalau ada yang rasis seperti itu menurut saya harus diingatkan tentunya dengan baik-baik dulu,” kata Gubernur Jabar.
    Sebab bagaimana pun, lanjut Kang Emil, bahasa daerah merupakan kekayaan Nusantara yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan patut untuk dilestarikan.
    “Jadi saya menyesalkan statement dari Pak Arteria Dahlan terkait masalah bahasa ya, yang ada ratusan tahun, ribuan tahun menjadi kekayaan Nusantara ini,” ujar Ridwan Kamil.
    Ridwan Kamil pun menceritakan tentang bagaimana dirinya untuk sejumlah agenda kunjungan kerja ke berbagai provinsi di Indonesia kerap melafalkan bahasa daerahnya di sela sambutannya.
    Menurutnya, hal itu dilakukan guna melestarikan bahasa daerah agar tetap ada hingga anak cucu kita di masa depan.
    “Saya sudah cek ke mana-mana, media bisa buktikan saya kira tidak ada di rapat yang sifatnya formal dari A sampai Z bahasa Sunda. Yang ada itu ucapan selamat pembuka pidato atau penutup pidato atau di tengah-tengah ada celetukan celetukan yang saya kira wajar-wajar saja kan begitu,” tegas Emil.
    “Makanya harus ditanya mana buktinya yang membuat tidak nyaman. Bayangan saya kelihatan tidak seperti yang disampaikan persepsinya seperti itu. Seperti di sini kan saya akhiri ‘Matur Suksma’ saya ke Aceh saya bilang ‘Teurimong Geunaseh’ kan begitu, saya ke Jogja kemarin bilang ‘Matur Nuwun’ Pak Sultan dan sebagainya, itu kan malah keren,” ungkap Ridwan Kamil.
    Mantan walikota Bandung itu pun berharap, persoalan Arteria Dahlan yang menyinggung masyarakat Sunda tidak menimbulkan perbedaan sebagai perdebatan.
    “Kita ini terbagi dua dalam melihat perbedaan, ada yang melihat perbedaan itu sebagai kekayaan, sebagai rahmat. Saya berharap mayoritas kita melihat perbedaan seperti itu. Ada yang melihat perbedaan sebagai sumber kebencian. Itu yang harus kita lawan,” katanya.
    Kronologi Arteria Dahlan Minta Jaksa Agung Pecat Kajati yang Berbahasa Sunda saat Pimpin Rapat
    Sebelumnya dengan rapat bersama Kejaksaan Agung, Arteria Dahlan yang merupakan Anggota Komisi III dari Fraksi PDIP mendesak Jaksa Agung Saniter Burhanuddin memecat Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang berbahasa sunda saat rapat.
    “Ada kritik sedikit, Pak JA. Ada kajati yang dalam rapat dan dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda, ganti, Pak, itu,” katanya.
    Arteria menyayangkan sikap kajati yang menggunakan bahasa Sunda saat rapat, karena seyogyannya menggunakan bahasa Indonesia.
    “Kita ini Indonesia, Pak. Jadi orang takut kalau ngomong pakai bahasa Sunda nanti orang takut ngomong apa dan sebagainya,” ujarnya.
    “Kami mohon sekali yang seperti ini dilakukan penindakan tegas,” pinta Arteria Dahlan.[KompasTV]
    Published: 19/01/2022

  • Lapor Kehilangan Motor, Driver Ojol Malah Dipukul Polisi Cileungsi Bogor

    www.laborblog.my.id - Seorang driver ojek online (ojol) dipukul oleh aparat kepolisian usai melaporkan kasus pencurian sepeda motor miliknya ke Polsek Cileungsi, Kabupaten Bogor.

    Ilustrasi Driver Ojol | Net
    Seorang driver ojek online (ojol) dipukul oleh aparat kepolisian usai melaporkan kasus pencurian sepeda motor miliknya ke Polsek Cileungsi, Kabupaten Bogor.
    Dari informasi yang dihimpun, aksi pencurian yang dialami driver ojol itu terjadi pada Sabtu (8/1) lalu. Namun, kala itu korban tak langsung melapor ke pihak berwajib.
    Korban kemudian baru melapor ke Polsek Cileungsi pada Senin (10/1) kemarin. Disebut bahwa laporan korban tersebut tak ditanggapi oleh anggota yang bertugas.
    Bahkan, korban disebut juga mengalami aksi pemukulan oleh anggota saat membuat laporan tersebut.
    Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin membenarkan kejadian tersebut. Namun, kata Iman, pihaknya langsung menindak tegas anggota tersebut.
    “Sudah ditindak tegas dengan penanganan kode etik dan disiplin,” kata Iman saat dikonfirmasi, Selasa (11/1).
    Namun, Iman tak membeberkan identitas anggota tersebut. Iman hanya menyebut bahwa yang bersangkutan telah menjalani pemeriksaan oleh Propam dan telah diberikan sanksi.
    “Sudah diberi sanksi, penempatan khusus dan ditarik dari bagian pelayanan,” ucap Iman.[CNN Indonesia]
    Published: 12/01/2022

  • Resmi Jadi “Gubernur Indonesia”, Anies Baswedan Kalahkan Ridwan Kamil

    Pemilihan hanya diikuti oleh 23 provinsi.
    Labor Blog Politik – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya memenangkan pemilihan Ketua Umum Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI). Dalam pemilihan yang digelar di arena Munas APPSI di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa sore (26/11), Anies mengungguli pesaingnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

    Pemilihan hanya diikuti oleh 23 provinsi. Adapun 11 provinsi lainnya dinyatakan tidak bisa ikut memilih karena tidak dihadiri oleh Gubernur atau Wakil Gubernur. Dari 23 suara yang diperebutkan, Anies memperoleh 13 suara. Sementara Ridwan mendapat 9 suara.
    Satu suara memilih abstain. Adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang memilih abstain itu. Usai pemilihan, Ganjar mengatakan, dirinya lebih suka kalau pemilihan dilakukan secara musyawarah mufakat.
    “Masa urusan 23 orang enggak bisa musyawarah. Kita mesti kasih contoh. Siapa pun boleh. Kita baik dan ketawa-ketawa saja, toh. Kita nanti bekerja bersama-sama,” ujarnya.
    Anies akan memimpin APPSI yang berdiri sejak Juni 2000 itu untuk periode 2019 hingga 2023.
    Dalam sambutannya, dia mengatakan ada 10 program yang akan dikerjakan kepengurusannya. Salah satu program kunci dan andalan adalah memberikan perhatian pada pembangunan provinsi yang berkarakter kepulauan.

    Dalam hal ini, sambungnya, dia menerima masukan dari provinsi-provinsi di timur Indonesia agar ada perubahan variabel penghitungan alokasi pembangunan dari sebelumnya daratan minded, menjadi memberikan perhatian pada laut sebagai komponen penting di sebuah provinsi kelautan.

    Setelah terpilih sebagai Ketua Umum APPSI, Anies akan menyusun kepengurusan yang nanti dilantik Presiden Joko Widodo.[rm]
    Video Pilihan: Munas Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ke VI
    26/11/2019