Category: Internasional

  • Amerika Serikat Memastikan Pemimpin ISIS Tewas dalam Serangan AS di Suriah

    www.laborblog.my.id - Presiden Amerika Serikat Joe Biden memastikan pemimpin ISIS, Abu Ibrahim al-Hashemi al-Quraishi telah tewas dalam serangan militer AS di Suriah pada Kamis (3/2) malam.

    Sebuah bangunan hancur setelah misi kontra-terorisme yang dilakukan oleh Pasukan Operasi Khusus AS terlihat di Atmeh, Suriah, Kamis (3/2/2022). Foto: Mohamed Al-Daher/Reuters
    – Presiden Amerika Serikat Joe Biden memastikan pemimpin ISIS, Abu Ibrahim al-Hashemi al-Quraishi telah tewas dalam serangan militer AS di Suriah pada Kamis (3/2) malam.


    Serangan itu merupakan bukti dan tekad AS untuk terus memburu kelompok teroris terutama ISIS.
    “Saat pasukan AS mendekati target, Quraishi meledakkan dirinya, juga membunuh anggota keluarganya sendiri, termasuk wanita dan anak-anak,” ucap Biden.
    Lantas siapa sebenarnya Abu Ibrahim al-Hashemi al-Quraishi?
    Abu Ibrahim al-Hashemi al-Quraishi merupakan seorang warga Irak berusia 45 tahun. Ia menjadi pemimpin ISIS sejak 2019.
    Quraishi menggantikan pemimpin sekaligus pendiri ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, yang sebelumnya tewas akibat serangan AS.
    Hal itu diumumkan ISIS lewat medianya, Al-Furqan Foundation. Sama seperti pendahulunya, al-Qurayshi dipilih karena dianggap mempunyai hubungan darah dengan Nabi Muhammad.
    “Dewan Syura segera berkumpul setelah mengkonfirmasi syahidnya Syeikh Abu Bakar al-Baghdadi. Pemimpin mujahidin setuju setelah berkonsultasi dengan saudara-saudaranya dan mengikuti wasiat (Baghdadi), mereka berbaiat kepada Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi sebagai pemimpin baru,” kata juru bicara ISIS yang baru, Abu Hamza al-Qurayshi seperti dikutip dari AP, Jumat (1/11).
    Tidak banyak dijelaskan latar belakang al-Qurayshi. Hanya disebutkan al-Qurayshi adalah pejuang yang dikenal sebagai ’emir of war’. Dia juga disebut pernah bertarung dengan tentara Amerika Serikat.
    Tewasnya Quraishi ini membuat Biden bersyukur. Sebab otomatis tewasnya pucuk pimpinan ISIS akan melemahkan mereka.


    “Berkat keberanian pasukan kami, pemimpin teroris yang mengerikan ini tidak ada lagi. Pasukan kami melakukan operasi dengan persiapan dan ketepatan khas mereka,” kata Biden.
    Sumber: Kumparan | Published: 04/02/2022

  • Tak Sanggup Bayar, Sri Lanka Minta China Kurangi Beban Utang

    www.laborblog.my.id - Sri Lanka meminta keringanan pembayaran utang kepada China lantaran krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi.

    Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa | Net
    Sri Lanka meminta keringanan pembayaran utang kepada China lantaran krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi.
    Kantor kepresidenan pada Minggu (9/1) mengatakan, Presiden Gotabaya Rajapaksa akan berusaha menjadwalkan ulang pembayaran utang tersebut ketika melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.
    “Presiden mengatakan akan sangat melegakan jika pembayaran utang dapat dijadwal ulang mengingat krisis ekonomi setelah pandemi,” tulis kantor kepresidenan, seperti dikutip The Guardian.
    Sementara itu, Wang tiba di Sri Lanka pada Sabtu malam (8/1) setelah mengunjungi Maladewa dalam putaran terakhir tur luar negeri pertamanya pada 2022.
    China adalah pemberi pinjaman bilateral terbesar Sri Lanka. Sekitar 10 persen atau 35 miliar dolar AS dari utang luar negeri Sri Lanka hingga April 2021 berasal dari China. Para pejabat mengatakan total pinjaman China bisa jauh lebih tinggi ketika memperhitungkan pinjaman ke badan usaha milik negara dan bank sentral.
    Sri Lanka telah banyak meminjam dari China untuk infrastruktur. Lantaran tidak dapat membayar kembali pinjaman 1,4 miliar dolar AS untuk pembangunan pelabuhan di Sri Lanka selatan, Kolombo terpaksa menyewa fasilitas tersebut kepada perusahaan China selama 99 tahun pada tahun 2017.
    Ekonomi Sri Lanka sendiri bergantung pada pariwisata, yang hancur berkeping-keping oleh pandemi. Cadangan devisa Sri Lanka turun menjadi hanya 1,5 miliar dolar AS pada akhir November, hanya cukup untuk membayar impor senilai sekitar satu bulan.[RMOL]
    Published: 10/01/2022