Category: Harga Minyak

  • Heboh Beli Minyak Goreng Harus Bawa KK dan Bukti Vaksin, Netizen: Gak Sekalian Slip Gaji

    www.laborblog.my.id - Di tengah kelangkaan minyak goreng yang membuat masyarakat sensitif, segala aksi yang justru dinilai memberatkan, bahkan terdengar kocak, akan menciptakan kehebohan tersendiri.

    Postingan yang membuat netizen heboh. Foto/@lambeturah
    – Di tengah kelangkaan minyak goreng yang membuat masyarakat sensitif, segala aksi yang justru dinilai memberatkan, bahkan terdengar kocak, akan menciptakan kehebohan tersendiri. Salah satunya foto yang diposting di medsos terkait pembelian minyak goreng harus menunjukkan dokumen-dokumen kependudukan atau yang lainnya.


    Postingan tersebut diunggah di akun @lambe_turah pada Senin (21/2/2022). Pada foto tersebut bertuliskan “PERHATIAN! Setiap Pembelian Minyak Kelapa Harga Subsidi, Wajib Sertakan Fotocopy Kartu Keluarga, dan Bukti Vaksin”.
    Kontan saja, postingan itu diserbu netizen dengan berbagai komentar yang unik, marah, hingga bikin ngakak. Maklum, postingan yang memuat kebijakan ritel modern itu dianggap mengada-ada, bahkan memberatkan.
    “Knp gak sekalian fotokopi ktp, slip 3 bln terakhir sama materai 10rb..biar makin puas,” tulis akun @cimotos.
    Komentar lainnya adalah “Apa nggak sekalian sama surat keterangan tidak mampu dari kelurahan?,” tulis akun @shervarosa.
    “Mengribet, aturannya makin kesini makin nyeleneh,” tulis komentar @khsnlaviva.
    Ada juga yang berkomentar beli binyak goreng sudah seperti melamar pekerjaan.
    “Nyari minyak udah kaya nyari lowongan kerja,” tulis @jajang_ng.
    “Harusnya sama surat pengantar RT, RW, terus kelurahan sama surat domisili dari kecamatan kabupaten terus disertakan SKCK sama materai 6000/10000,” kata seorang netizen.
    “Apa hubungane vaksin karo minyak goreng,” ujar timpal yang lainnya. Seperti diketahui, pada postingan tadi tak hanya tercantum syarat pembelian saja.
    Namun ada informasi tambahan terkait harga minyak yang dijual sesuai dengan program pemerintah, yakni ukuran 1 liter seharga Rp14.000, ukuran 2 liter Rp28.000, dan ukuran 5 liter seharga Rp70.000.
    Namun, pada informasi tersebut, pihak ritel tetap membatasi pembelian. Seperti untuk kemasan 1 liter, maksimal hanya boleh membeli dua pcs/merek/struk.


    Sedangkan, untuk ukuran 2 liter dan 5 liter maksimal hanya boleh membeli 1 pcs/mereka/struk, dan ukuran dua liter dihargai dengan Rp28 ribu dan Rp70 ribu untuk ukuran 5 liter. Untuk lokasi persis ritel tersebut belum diketahui dengan pasti.
    Sumber: Sindo | Published: 22/02/2022

  • RI Produsen Kelapa Sawit tapi Harga Minyak Goreng Meroket, Karni Ilyas: Ayam Mati Kelaparan di Lumbung Padi

    www.laborblog.my.id - President Indonesia Lawyers Club Karni Ilyas turut memberikan respon terkait harga minyak goreng yang semakin tinggi.

    Karni Ilyas | Net
    – President Indonesia Lawyers Club Karni Ilyas turut memberikan respon terkait harga minyak goreng yang semakin tinggi. Menurutnya, tingginya harga minyak goreng juga disusul dengan semakin langkanya minyak goreng di pasar atau di mini market.


    “Pekan-pekan ini rakyat mengeluhkan pasar minyak goreng. Selain harganya melejit, minyak goreng langka di pasar atau mini market,” ujar Karni Ilyas melalui akun Twitternya @karniilyas pada Selasa 1 Januari 2022.
    Padahal, kata Karni Ilyas, Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Bagaimana mungkin, Indonesia sebagai produsen kelapa sawit terbesar bisa mengalami lonjakan harga dan kelangkaan minyak goreng.
    Karni Ilyas mengibaratkan, fenomena ini sebagaimana ungkapan masyarakat minang dengan ‘ayam mati kelaparan di atas lumbung padi.’
    “Padahal Indonesia produsen kelapa sawit no 1 di dunia. Ironi. Di Minang ada ungkapan ayam mati kelaparan di atas lumbung pada,” ujar Karni Ilyas.
    Diketahui, harga minyak goreng belakangan ini memang mengalami lonjakan harga yang tinggi. Menurut para produsen, mereka sengaja kompak menaikkan harga dengan dalih menyesuaikan dengan harga minyak sawit (CPO) di pasar global.
    Bahkan di beberapa daerah, harga minyak goreng menembus Rp. 20.000 per liter. Padahal sebelum melonjak, harga minyak nabati ini berkisar Rp 11.000 hingga Rp 13.000.
    Lonjakan harga minyak goreng di Indonesia ini pun menjadi ironi. Sebab, Indonesia termasuk salah satu negara penghasil kelapa sawit dunia. Pasokan minyak sawit Indonesia selalu melimpah. Bahkan tercatat, jadi negara penghasil CPO terbesar di dunia.
    Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), permasalahan minyak goreng di Indonesia ini akan di bawa ke ranah hukum. sebelumnya, KPPU juga menyatakan ada indikasi permainan kartel harga minyak goreng.
    Hal ini dinyatakan oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama KPPU Deswin Nur. Menurutnya, KPPU telah melakukan pendalaman soal harga minyak goreng. Setelah itu, berbagai temuan telah dibawa ke dalam rapat KPPU.


    “Berdasarkan berbagai temuan saat ini, Komisi memutuskan pada rapat Komisi hari Rabu (26 Januari 2022) kemarin bahwa permasalahan minyak goreng dilanjutkan ke ranah penegakan hukum di KPPU,” tutur Deswin Nur.
    Sumber: terkini | Published: 02/02/2022

  • Setelah Minyak Goreng, Harga Sabun Kini Ikut Naik

    www.laborblog.my.id - Setelah minyak goreng, harga sabun dan deterjen saat ini juga terpantau naik. Kenaikan tersebut dikeluhkan para pedagang di pasar tradisional.

    ilustrasi Sabun | Net
    – Setelah minyak goreng, harga sabun dan deterjen saat ini juga terpantau naik. Kenaikan tersebut dikeluhkan para pedagang di pasar tradisional.


    Pemerintah sebelumnya sudah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng mulai hari ini, Selasa (2/1). Kendati demikian, harga minyak goreng di pasar tradisional masih terpantau tinggi, begitu juga harga sabun dan deterjen yang ikut mengalami kenaikan.
    Produk sabun dan deterjen terbuat dari bahan baku oleokimia, yang juga merupakan produk turunan atau hilirisasi dari kelapa sawit. Pemerintah sendiri telah menetapkan Domestic Price Obligation (DPO) untuk produk olein sebesar Rp 10.300 per liter, sedangkan Crude Palm Oil (CPO) seharga Rp 9.300 per liter sejak 27 Januari 2022 kemarin.
    Namun, penetapan DPO tersebut malah berdampak pada kenaikan harga sabun dan deterjen. Hal ini disebutkan oleh beberapa pedagang grosir deterjen dan sabun di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Raul, salah satu pedagang, mengatakan produk deterjen sudah mengalami kenaikan sebanyak dua kali, bahkan ada isu kenaikan lagi.
    “Sudah dari bulan kemarin, sudah dua kali naik. Kalau Rinso harga normal Rp 18.000 yang 800 gram, naik jadi Rp 21.000, sekarang Rp 22.000 baru seminggu yang lalu. Katanya mau naik lagi besok, ada omongan mau naik lagi dari sales-nya,” ujar Raul kepada kumparan, Selasa (2/1).
    Sama halnya dengan produk sabun, Raul mencontohkan harga sabun batang dan cair dari merek Lifebuoy yang mengalami kenaikan cukup tinggi. Dia menekankan kenaikan ada di beberapa produk Unilever dan Wings.
    “Naik juga (sabun), Lifebuoy juga naik, yang cair harga normal Rp 13.000 yang 250 ml, sekarang Rp 16.500. Sabun batang Lifebuoy biasanya Rp 32.000 satu lusin, sekarang Rp 36.000. Pokoknya produk Unilever naik, Wings juga naik,” ujar Raul.
    “Sabun colek Wings Rp 2.000 naiknya, dari Rp 52.000 jadi Rp 54.000 per dus,” lanjutnya.
    Imbas dari kenaikan beberapa produk oleokimia tersebut, Raul menyebutkan muncul protes dari pembeli dan berdampak pada penurunan omzet yang dia terima setiap harinya. Penurunannya bisa mencapai 50 persen.
    “Sudah banyak yang protes, apalagi dalam jangka dekat naiknya, sudah naik naik lagi. Ada juga yang enggak jadi beli, jauh ngaruh-nya (omzet) bisa dibilang separuh lah, 50 persen. jauh turunnya,” keluh Raul.
    Senada dengan Raul, pedagang deterjen dan sabun grosir di Pasar Minggu lainnya, Dani, juga menegaskan produk Unilever yang mengalami kenaikan cukup tinggi. Dia menilai, kenaikannya bisa mencapai 25 persen.
    “(Deterjen dan sabun) naik semua. Naiknya paling banyak 20-25 persen, Unilever yang pada naik segitu. Misal kalau Rinso tadinya Rp 16.000, pertama naik jadi Rp 18.000, sekarang sudah Rp 22.000,” tutur Dani.


    Dani juga menuturkan, kenaikan harga pada sabun batang Lifebuoy per buahnya naik Rp 200-Rp 300. Jika dihitung per lusin, kenaikannya Rp 3.000 yaitu dari Rp 28.000 menjadi Rp 31.000.
    Sumber: Kumparan | Published: 02/02/2022

  • Harga Minyak Goreng di Malaysia Rp 8.500 per Liter, DPR Sebut Mendag Gagal Total

    www.laborblog.my.id - Pada saat rapat kerja antara Komisi VI DPR RI dan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi untuk membahas stabilisasi harga minyak goreng  dan komoditas lainnya, Senin (31/1/2022), Anggota DPR RI Mufti Anam dari Fraksi PDIP merasa heran dengan murahnya harga minyak goreng di negeri jiran Malaysia.

    ilustrasi Minyak Goreng | Net
    – Pada saat rapat kerja antara Komisi VI DPR RI dan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi untuk membahas stabilisasi harga minyak goreng dan komoditas lainnya, Senin (31/1/2022), Anggota DPR RI Mufti Anam dari Fraksi PDIP merasa heran dengan murahnya harga minyak goreng di negeri jiran Malaysia.
    Hal ini pun menjadi pertanyaan dirinya kepada Mendag Lutfi saat rapat kerja tersebut. “Kalau kita lihat di media-media, ini di Malaysia harga minyak goreng cuma Rp 8.500 per liter. Betul nggak sih pak itu? Kok bisa begitu,” tanya Mufti Anam.
    Asal tahu saja saat ini harga eceran tertinggi minyak goreng untuk kelas curah paling murah dibandrol Rp14.000 per liter, sebelumnya harga minyak goreng pernah menyentuh diatas Rp20.000 per liter.
    Namun mulai besok awal Februari 2022 harga eceran tertinggi harga minyak goreng untuk curah kembali mendapat tambahan subsidi dari pemerintah sehingga harganya turun ke posisi Rp11.500 per liter.
    Kondisi ini membuat, Mufti Anam merasa kecewa dengan kinerja Mendag Lutfi dalam menstabilkan harga minyak goreng.
    “Setelah melihat apa yang dilakukan pak Menteri sampai hari ini, kami menilai bahwa kebijakan yang diambil menurut kami masih gagal total,” ujarnya.
    Dia menceritakan bagaimana ketika dirinya mendapatkan keluhan masyarakat melalui pesan Whatsapp yang kerap diabaikan oleh Mendag terkait persiapan harga minyak goreng di pasar.
    “Kami beberapa hari kemarin turun, karena kami ingin memastikan betul bahwa apakah Rp14.000 itu betul-betul ada di lapangan, kenyataannya, jangan kan kemarin, per tadi pagi di pasar besar atau di pusat grosir harga minyak goreng Rp18.000 di dapil kami,” keluhnya.[suara]
    Published: 31/01/2022