Category: Chickenpox Symptoms

  • Gejala Penyakit Cacar Air, Penyebab dan Cara Mengobati

    www.laborblog.my.id - Cacar air (chickenpox) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella zoster. Penyakit ini ditandai dengan gejala  ruam kemerahan berisi cairan yang  sangat gatal di sekujur tubuh.

    Penyakit Cacar Air | Net
    Cacar air (chickenpox) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella zoster. Penyakit ini ditandai dengan gejala ruam kemerahan berisi cairan yang sangat gatal di sekujur tubuh.


    Cacar air dulunya merupakan penyakit yang umum terjadi pada anak-anak. Namun, setelah vaksinasi cacar air sejak tahun 1990-an, kasus cacar air mulai menurun secara bertahap.
    Cacar air dapat menyebabkan komplikasi serius pada bayi, wanita hamil, dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti orang yang menderita HIV/AIDS.
    Gejala dan Penyebab Cacar Air
    Gejala cacar air adalah ruam merah di wajah, dada atau punggung, yang dapat menyebar ke semua bagian tubuh. Cacar air juga ditandai dengan keluhan lain, seperti:
    – Demam
    – Sakit kepala
    – Kelelahan
    – Hilang nafsu makan
    Cacar air dalam istilah medis dikenal dengan varicella. Penyebabnya adalah virus yang mudah menular melalui percikan air liur atau kontak langsung dengan cairan dari ruam.
    Penyakit ini lebih mungkin menyerang anak-anak di bawah usia 12 tahun. Beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko cacar air adalah mereka yang belum pernah menderita cacar air sebelumnya dan yang belum menerima vaksin cacar air.
    Pengobatan dan Pencegahan Cacar Air
    Pengobatan cacar air ditujukan untuk mengurangi keparahan gejala, dengan atau tanpa bantuan obat-obatan. Beberapa upaya dapat dilakukan untuk meredakan gejala, antara lain mengenakan pakaian longgar dan kain lembut serta tidak menggaruk ruam atau luka cacar air. .


    Pencegahan cacar air adalah dengan mendapatkan vaksin cacar air atau vaksin varicella. Di Indonesia sendiri vaksin cacar air belum termasuk dalam daftar vaksinasi rutin, namun tetap dianjurkan untuk diberikan.[Refrensi: alodokter]

  • Profil Dr Michiaki Takahashi, Ahli Virologi yang Temukan Vaksin Cacar Air

    www.laborblog.my.id - Pada 17 Februari 2022, Google menghormati seorang ahli virologi bernama Dr Michiaki Takahashi yang mengembangkan vaksin pertama melawan cacar air. Berkat penemuannya, jutaan nyawa anak-anak berhasil diselamatkan.

    Dr Michiaki Takahashi | Net
    – Pada 17 Februari 2022, Google menghormati seorang ahli virologi bernama Dr Michiaki Takahashi yang mengembangkan vaksin pertama melawan cacar air. Berkat penemuannya, jutaan nyawa anak-anak berhasil diselamatkan.


    Pada hari jadi yang ke-94, Google membuat doodle khusus yang dibuat oleh seniman di Tokyo, Tatsuro Kiuchi. Doodle berwarna-warni itu menunjukkan bagaimana vaksin ilmuwan Jepang membantu menyelamatkan nyawa anak-anak dan mengurangi jumlah kasus cacar air di seluruh dunia.
    Dr Takahashi lahir pada tahun 1928 di Osaka, ia menyelesaikan studinya di Universitas Osaka dan memperoleh gelar kedokterannya. Setelah dia lulus, ia bergabung dengan Institut Penelitian untuk Penyakit Mikroba (RIMD) universitas pada tahun 1959.
    Dr Takahashi menghabiskan hari-harinya mempelajari tentang campak dan virus polio. Pada tahun 1963, ia diberi beasiswa penelitian di Baylor College di Amerika Serikat.
    Selama waktu ini, putranya menderita serangan cacar air yang serius. Pengalaman traumatis sang ayah mendorongnya untuk fokus memerangi penyakit yang sangat menular itu.
    Setelah dua tahun, Dr Takahashi kembali ke Jepang pada tahun 1965. Dia mulai membiakkan virus cacar air hidup tetapi melemahkan pada jaringan hewan dan manusia. Dia mendedikasikan lima tahun untuk mengembangkan vaksin dan siap untuk uji klinis.
    Pada tahun 1974, ahli virologi telah menciptakan vaksin pertama yang menargetkan virus varicella yang menyebabkan cacar air. Ini menjadi satu-satunya vaksin varicella yang disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
    Dalam 12 tahun berikutnya, RIMD memulai peluncuran vaksin di Jepang pada 1986. Vaksin ini menyelamatkan nyawa di lebih dari 80 negara. Setelah dikembangkan, vaksin cacar air diberikan kepada jutaan anak di seluruh dunia. Ini terbukti menjadi tindakan yang efektif untuk mencegah kasus parah dari penyakit virus menular dan penularannya.


    Pada tahun 1994, ia menjadi Direktur Kelompok Studi Penyakit Mikroba Universitas Osaka — posisi yang dipegangnya hingga dirinya memutuskan untuk pensiun.[Source]