Category: Berita Politik

  • Geger! Tagar #SundaTanpaPDIP, Netizen: Pecat Kadernya, Tenggelamkan Partainya

    www.laborblog.my.id - Kasus Bahasa Sunda dalam rapat berbuntut panjang, pasalnya terkait pernyataan Arteria Dahlan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga terkena imbasnya dan ikut mendapat sorotan publik.

    Tangkapan Layar Twitter
    – Kasus Bahasa Sunda dalam rapat berbuntut panjang, pasalnya terkait pernyataan Arteria Dahlan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga terkena imbasnya dan ikut mendapat sorotan publik.
    Hal tersebut terlihat adanya tagar ‘Sunda Tanpa PDIP’ di media sosial Twitter yang kini menduduki puncak trending topic tak lama setelah Arteria Dahlan mengumumkan permohonan maaf.
    Meskipun Arteria Dahlan sudah meminta maaf atas ucapannya yang meminta Kejati menggunakan bahasa Sunda saat rapat untuk dipecat, publik masih menunjukkan reaksi kemarahan.
    Diketahui dari tagar ‘Sunda Tanpa PDIP’ telah Lebih dari 6.120 tweet yang dilakukan para Netizen.
    “Mulutmu mempengaruhi suara bantengmu di tanah Sunda #SundaTanpaPDIP #SundaTanpaPDIP Klo seluruh mantemans kewer yg keturunan Sunda ikut naikan tagar ini, pasti cepet TTI nya, kagok edun sekalian,” sebut warganet.
    “Pecat kadernya, tenggelamkan partainya,” ujar yang lain. Dilansir dari Galamedia. Kamis, 20 Januari 2022.
    Selain itu, diketahui bahwa Jawa Barat merupakan basis pemilih terbesar di Indonesia, sehingga meskipun Arteria Dahlan tidak masuk di Dapil Jawa Barat, suara PDIP sangat signifikan di provinsi yang dihuni oleh sebagian besar orang Sunda itu.
    “Kalo tdk diusik orang Sunda jarang berisik, kali ini ada yg mengusik. Tenggelamkan sarang partai yg mengusik,” ujar warganet.
    Sebelumnya, menyusul polemik yang atas ucapannya, Arteria Dahlan telah meminta maaf kepada masyarakat Sunda dan mengaku siap menerima sanksi dari partai.
    “Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu,” tutur Arteria.
    Hal tersebut disampaikan Arteria usai memberikan klarifikasi kepada DPP PIDP dan diterima langsung oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
    “Saya menyerahkan sepenuhnya kepada DPP Partai. Sebagai Kader Partai saya siap menerima sanksi yang diberikan Partai,” ucapnya.[terkini]
    Published: 21/01/2022

  • Arteria Minta Maaf ke Masyarakat Jabar dan Siap Disanksi PDIP

    www.laborblog.my.id - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Arteria Dahlan akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat.

    Baliho menghujat anggota DPR RI Arteria Dahlan terpampang di Jalan Diponegoro Bandung, Rabu (19/01/2022). Baliho ini berada diseberang Gedung DPRD Jabar dan Kompleks Gedung Sate. Imbas komentar Arteria tentang bahasa Sunda menimbulkan kemarahan beberapa pihak.
    – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Arteria Dahlan akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat. Hal itu berkaitan dengan kontroversi terkait pernyataan anggota Komisi III DPR itu pada saat Raker Komisi III dengan Kejaksaan Agung, Senin (17/1/2021).
    Pernyataan Arteria yang mempersoalkan penggunaan bahasa Sunda membuat masyarakat Sunda meradang. Desakan pemberian sanksi dan pemecatan disuarakan Koalisi Masyarakat Sunda untuk Arteria. Baik disanksi Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR maupun DPP PDIP.
    “Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu,” ujar Arteria di DPP PDI Perjuangan pada Kamis (20/1/2022).
    Klarifikasi dan permintaan maaf Arteria disampaikannya saat diterima Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun. Dalam permohonan maafnya, Arteria juga pasrah dengan mekanisme partai yang akan diterimanya.
    “Saya menyerahkan sepenuhnya kepada DPP Partai. Sebagai kader partai saya siap menerima sanksi yang diberikan partai. Saya belajar dari persoalan ini, dan terima kasih atas seluruh kritik yang diberikan ke saya, pastinya akan menjadi masukan bagi saya untuk berbuat lebih baik lagi,” kata Arteria.
    Anggota Komisi III DPR ini berjanji akan lebih efektif dalam berkomuikasi. “Saya sendiri akan lebih fokus didalam memerjuangkan keadilan bagi masyarakat,” tegasnya.
    Terutama beberapa isu yang dirasakan masyarakat, khususnya di dalam memerangi mafia narkoba, mafia tanah, mafia tambang, mafia pupuk, mafia pelabuhan/bandara/laut, mafia pangan dan BBM, dan berbagai upaya penegakkan hukum lainnya. “Saya akan lebih bekerja secara silent tetapi mencapai sasaran penegakan hukum. Sekali lagi terima kasih atas semua kritik dan masukan yang diberikan kepada saya,” ujarnya sambil mengakhiri pernyataan permintaan maafnya.
    Sebelumnya, sejumlah budayawan, seniman, dan masyarakat Sunda yang tergabung pada Koalisi Masyarakat Penutur Bahasa Sunda menuntut PDIP memecat Arteria Dahlan. Mereka juga mendesak MKD DPR memeriksa politikus PDIP tersebut.
    “Kita menuntut pertama DPP PDI menarik Arteria Dahlan dari keanggotaannya di DPR RI PAW lah. Saya tidak tahu mekanisme seperti apa yang penting kalau PDI-P memikirkan masa depannya memikirkan partainya terutama di Jawa Barat dan tatar Sunda dia harus mencopot Arteria Dahlan,” ujar Koordinator Koalisi Masyarakat Penutur Bahasa Sunda Cecep Burdansyah seusai rapat di Perpustakaan Ajip Rosidi, Jalan Garut, Rabu (19/1/2022).
    Koalisi Masyarakat Sunda bahkan mengancam akan mendatangi kantor DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta dan DPR untuk menyampaikan aspirasi tersebut. Pihaknya berencana berangkat ke Jakarta pada pekan depan.
    Cecep mengaku pihaknya kecewa dengan pernyataan Arteria karena mengesankan bahasa Sunda menakutkan dan buruk di masyarakat. Padahal mengacu kepada konstitusi bahasa daerah dilindungi dan justru harus dikembangkan. Pihaknya menilai pernyataan Arteria kontraproduktif dan menyakiti masyarakat Sunda.
    Lebih jauh pernyataannya sangat mengganggu keutuhan NKRI dan dapat memecah belah Indonesia. “Ini bukan persoalan bahasa Sunda saja tapi bahasa daerah lain harus dijaga dan dihormati harus pelihara. Kita orang Sunda menghargai teman-teman yang pakai bahasa Jawa, di Batak pakai bahasa Batak kita hargai dan hormati. Nah, Arteria Dahlan pernyataannya bisa menganggu keutuhan NKRI, bisa memecah belah Indonesia,” tegasnya.[republika]
    Published: 20/01/2022

  • Epy Kusnandar Cari Guru Bahasa Sunda buat Arteria Dahlan, Supaya Tahu Kalau Ada yang Mau Santet

    www.laborblog.my.id - Epy Kusnandar ikut angkat bicara soal protes yang dilayangkan anggota DPR Arteria Dahlan.

    Epy Kusnandar
    Epy Kusnandar ikut angkat bicara soal protes yang dilayangkan anggota DPR Arteria Dahlan. Sebab sang politisi meminta agar Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) dipejat usai menggunakan bahasa Sunda saat rapat.
    Sebagai aktor yang berasal Tanah Pasundan, Epy Kusnandar tidak mau berdiam diri melihat ada orang Sunda yang harus dipecat karena menggunakan bahasa daerah.
    Untuk itu, ia mengutus seseorang agar mencari guru les buat Arteria Dahlan. Tujuannya, agar sang wakil rakyat memahami omongan orang lain sekalipun menggunakan bahasa Sunda.
    “Untuk menghindari perang antar suku dan bikin malu bangsa Indonesia, tolong cariin guru bahasa sunda. Suruh pak Arteria Dahlan itu les bahasa Sunda,” kata Epy Kusnandar dikutip dari Instagramnya, Kamis (20/1/2022).
    Selain memahami omongan orang lain, les ini bertujuan agar Arteria Dahlan tahu siapa saja yang telah memberikan kritik pedas kepadanya lewat bahasa Sunda.
    “Daripada seluruh orang Sunda ngomong bahasa Sunda, maki-maki pakai bahasa Sunda, yang tidak dimengerti pak Arteria, ada yang mau santet, telu,” ucap bintang Preman Pensiun ini.
    Salah satu yang menjadi referensi Epy Kusnandar adalah guru bahasa Sunda saat duduk di bangku SD.
    “Ibu Sopiah ada tuh guru SD saya,” kata sang aktor menyarankan.
    Di kolom caption, Epy Kusnandar juga mengumumkan sedang mencari guru bahasa Sunda untuk Arteria Dahlan.[suara.com]
    Published: 20/01/2022

  • Kontroversi Arteria Dahlan, dari Tunjuk Emil, Hina Kemenag, Hingga Soal Sunda

    www.laborblog.my.id - Bukan pertama kali Arteria Dahlan berbuat atau memberi statement yang kontroversial. Pernyataannya tentang pencopotan Kajati yang memakai bahasa Sunda hanya satu dari beberapa sikapnya yang kontroversial.

    Arteria Dahlan
    – Bukan pertama kali Arteria Dahlan berbuat atau memberi statement yang kontroversial. Pernyataannya tentang pencopotan Kajati yang memakai bahasa Sunda hanya satu dari beberapa sikapnya yang kontroversial. Berikut daftar pernyataan atau sikap kontroversial Arteria Dahlan.
    1. Maret 2018, Hina Kemenag
    Arteri menggunakan kata ‘Bangs..t’ saat membahas soal kasus penipuan ibadah umrah dalam rapat kerja antara Komisi III dengan Jaksa Agung RI, Muhammad Prasetyo.”Ini Kementerian Agama bangsat pak, semuanya pak. Saya buka-bukaan,” ujar Arteria di Gedung DPR RI di Jakarta pada Rabu (28/3) lalu.
    Arteria mengaku, ungkapan kata itu terlontar lantaran dirinya kecewa dengan kinerja Kemenag dalam menangani kegiatan perjalanan umrah selama ini. Menurut Arteria, Kemenag tidak berhasil melakukan pencegahan terhadap keberadaan biro perjalanan umrah yang gagal memberangkatkan jamaahnya. Belakangan Arteria telah meminta maaf atas pernyataan tersebut.
    2. Oktober 2019, Tunjuk-Tunjuk Emil
    Dalam program “Mata Najwa episode Ragu-ragu Perppu”, Arteria menunjukkan sikap yang meluap -luap, sampai menunjuk-nunjuk Emil Salim.
    Pada mulanya, Arteria bicara soal operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK yang dinilainya dipandang publik berlebihan. Padahal, menurut dia, banyak janji KPK yang tidak tercapai.
    Pernyataan Arteria itu kemudian dibalas Emil dengan menyinggung soal ketua partai yang terjerat kasus di KPK. “Apa semua ketua partai masuk penjara, apa itu tidak bukti keberhasilan KPK?” ujar Emil.
    Tetapi menurut Arteria, penangkapan ketua partai itu sebagian kecil dari kerja KPK. Arteria menyoroti sejumlah hal mulai dari monitoring hingga pencegahan. Arteria bahkan ‘menguliahi’ profesor di almamaternya sendiri. “Prof, gini loh, Prof dengan segala hormat saya sama profesor, profesor bacalah tugas fungsi kewenangan KPK, tidak hanya melakukan penindakan tapi bagaimana pencegahan,” ucap Arteria.
    “Bagaimana penindakannya, bagaimana juga supervisi, monitoring ini dan koordinasi ini tidak dikerjakan Prof, tolong jangan dibantah dulu Prof,” ujar dia melanjutkan.
    Arteria pun bicara soal alasan pembentukan dewan pengawas hingga sejumlah kasus korupsi yang menurut dia tak diangkat KPK, misalnya dana bencana, kasus KONI hingga kasus pasar Sawit. Emil Salim lantas mengatakan, ada kewajiban dalam UU KPK untuk menyampaikan laporan. Namun Arteria menepis hal tersebut.
    “Mana Prof, saya di DPR, Prof. Tidak boleh begitu Prof, saya yang di DPR saya yang tahu, mana Prof? Sesat, ini namanya sesat,” kata Arteria memotong pernyataan Emil dengan menunjuk-nunjuk Emil dengan posisi setengah berdiri.
    3. Oktober 2021, Aparat tak Boleh di-OTT
    Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan, dalam kunjungan kerja di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (12/10/2021), menegaskan tidak setuju adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap aparat penegak hukum seperti Jaksa, hakim, dan polisi.
    Menurut pria kelahiran 45 tahun silam ini, dengan melakukan OTT terhadap hakim, jaksa maupun polisi tidak bisa menjamin masalah terselesaikan. “Bayangkan kalau polisi kalian tangkap, kalau jaksa kalian tangkap, kalau hakim kalian tangkap, runtuh Republik. Masih banyak cara-cara untuk memperbaiki mereka,” ujar Politikus PDI-Perjuangan itu.
    4. Januari 2022, Sindir Kajati Bahasa Sunda
    Anggota Komisi III DPR, Arteria Dahlan, melontarkan permintaan kontroversial setelah meminta Jaksa Agung mencopot salah satu kajati karena menggunakan bahasa Sunda dalam rapat. Permintaan itu disampaikan Arteria dalam rapat kerja Komisi III DPR RI dengan Jaksa Agung (JA) ST Burhanuddin hari ini.
    “Ada kritik sedikit Pak JA ada Kajati pak dalam rapat dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda,” kata Arteria di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/1).
    Politikus PDIP itu mendesak Jaksa Agung untuk mencopot Kajati tersebut. Namun Arteria tidak menyebut siapa Kajati yang ia dimaksud.
    “Ganti pak itu. Kita ini Indonesia pak. Nanti orang takut, kalau pake bahasa Sunda ini orang takut, ngomong apa, sebagainya. Kami mohon yang seperti ini dilakukan tindakan tegas,” ungkapnya.
    Sementara itu Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Ardiansyah enggan berkomentar saat dimintai tanggapan terkait hal itu.[republika.co.id]
    Published: 19/01/2022

  • Tegas!!! Ridwan Kamil Imbau Arteria Dahlan Minta Maaf ke Masyarakat Sunda

    www.laborblog.my.id - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengimbau kepada Arteria Dahlan agar segera meminta maaf kepada masyarakat Sunda yang berada di berbagai daerah di Indonesia. Keterangan itu disampaikan Ridwan Kamil sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (19/1/2022).

    Arteria Dahlan
    – Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil mengimbau kepada Arteria Dahlan agar segera meminta maaf kepada masyarakat Sunda yang berada di berbagai daerah di Indonesia. Keterangan itu disampaikan Ridwan Kamil sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (19/1/2022).
    “Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf ya kepada masyarakat Sunda di nusantara ini,” tegas Kang Emil, sapaan akrabnya.
    “Tapi kalau tidak dilakukan pasti akan bereskalasi karena sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan,” tambahnya.
    Ridwan Kamil berpendapat pernyataan Arteria Dahlan yang merupakan politisi PDI Perjuangan (PDIP) melukai kebhinnekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk itu, ia mengingatkan Arteria Dahlan dengan cara baik karena sejatinya orang Sunda itu memiliki sifat silih asih silih asah silih asuh.
    “Menurut saya kekayaan, keberagaman makanya Pancasila Bhinneka Tunggal Ika itu mewakili semangat itu. Jadi kalau ada yang rasis seperti itu menurut saya harus diingatkan tentunya dengan baik-baik dulu,” kata Gubernur Jabar.
    Sebab bagaimana pun, lanjut Kang Emil, bahasa daerah merupakan kekayaan Nusantara yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan patut untuk dilestarikan.
    “Jadi saya menyesalkan statement dari Pak Arteria Dahlan terkait masalah bahasa ya, yang ada ratusan tahun, ribuan tahun menjadi kekayaan Nusantara ini,” ujar Ridwan Kamil.
    Ridwan Kamil pun menceritakan tentang bagaimana dirinya untuk sejumlah agenda kunjungan kerja ke berbagai provinsi di Indonesia kerap melafalkan bahasa daerahnya di sela sambutannya.
    Menurutnya, hal itu dilakukan guna melestarikan bahasa daerah agar tetap ada hingga anak cucu kita di masa depan.
    “Saya sudah cek ke mana-mana, media bisa buktikan saya kira tidak ada di rapat yang sifatnya formal dari A sampai Z bahasa Sunda. Yang ada itu ucapan selamat pembuka pidato atau penutup pidato atau di tengah-tengah ada celetukan celetukan yang saya kira wajar-wajar saja kan begitu,” tegas Emil.
    “Makanya harus ditanya mana buktinya yang membuat tidak nyaman. Bayangan saya kelihatan tidak seperti yang disampaikan persepsinya seperti itu. Seperti di sini kan saya akhiri ‘Matur Suksma’ saya ke Aceh saya bilang ‘Teurimong Geunaseh’ kan begitu, saya ke Jogja kemarin bilang ‘Matur Nuwun’ Pak Sultan dan sebagainya, itu kan malah keren,” ungkap Ridwan Kamil.
    Mantan walikota Bandung itu pun berharap, persoalan Arteria Dahlan yang menyinggung masyarakat Sunda tidak menimbulkan perbedaan sebagai perdebatan.
    “Kita ini terbagi dua dalam melihat perbedaan, ada yang melihat perbedaan itu sebagai kekayaan, sebagai rahmat. Saya berharap mayoritas kita melihat perbedaan seperti itu. Ada yang melihat perbedaan sebagai sumber kebencian. Itu yang harus kita lawan,” katanya.
    Kronologi Arteria Dahlan Minta Jaksa Agung Pecat Kajati yang Berbahasa Sunda saat Pimpin Rapat
    Sebelumnya dengan rapat bersama Kejaksaan Agung, Arteria Dahlan yang merupakan Anggota Komisi III dari Fraksi PDIP mendesak Jaksa Agung Saniter Burhanuddin memecat Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang berbahasa sunda saat rapat.
    “Ada kritik sedikit, Pak JA. Ada kajati yang dalam rapat dan dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda, ganti, Pak, itu,” katanya.
    Arteria menyayangkan sikap kajati yang menggunakan bahasa Sunda saat rapat, karena seyogyannya menggunakan bahasa Indonesia.
    “Kita ini Indonesia, Pak. Jadi orang takut kalau ngomong pakai bahasa Sunda nanti orang takut ngomong apa dan sebagainya,” ujarnya.
    “Kami mohon sekali yang seperti ini dilakukan penindakan tegas,” pinta Arteria Dahlan.[KompasTV]
    Published: 19/01/2022

  • Benarkan Ceramah Bahar Smith, TP3: Enam Pengawal HRS Memang Disiksa

    www.laborblog.my.id - Sebuah video yang memperlihatkan Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) laskar FPI membenarkan soal isi ceramah tersangka Bahar Smith terkait penyiksaan terhadap enam pengawal Habib Rizieq Shihab alias HRS, viral di media sosial.

    Tangkapan Layar
    Sebuah video yang memperlihatkan Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) laskar FPI membenarkan soal isi ceramah tersangka Bahar Smith terkait penyiksaan terhadap enam pengawal Habib Rizieq Shihab alias HRS, viral di media sosial.


    Video TP3 benarkan ceramah Bahar Smith soal penyiksaan terhadap enam pengawal HRS itu viral usai diunggah pengguna Twitter Lelaki_5unyi, seperti dilihat pada Jumat 14 Januari 2022.
    Dalam narasi cuitannya, netizen itu menyebut berdasarkan pernyataan TP3 dalam video unggahannya tersebut Habib Bahar Smith (HBS) tidak menyebarkan berita bohong dalam isi ceramahnya melainkan fakta.
    “Tuh kaaannnn…..!!! TP3 Bilang, HBS tidak menyebarkan berita Bohong, Apa yang disampaikan HBS adalah Fakta,” cuit netizen Lelaki_5unyi.
    Dilihat dari video itu, tampak Sekretaris TP3 enam laskar FPI Dr. Marwan Batubara mengungkapkan hasil penelitian dan kajian pihaknya terkait pembunuhan keenam pengawal HRS tersebut.
    Ia pun menyebut, pernyataan Bahar Smith dalam video ceramahnya soal enam laskar FPI disiksa sebelum dibunuh itu memang benar adanya.
    Menurut Marwan, sebelum enam pengawal HRS itu dibunuh mereka memang benar-benar mengalami penyiksaan oleh aparat sebagaimana yang dinyatakan Bahar dalam isi ceramahnya yang menjadi rujukan hukum pendakwah itu ditangkap.
    “Dari penelitian dan kajian yang dilakukan oleh TP3, itu kita temukan bahwa pembunuhan sadis tanpa perikemanusiaan terhadap 6 pengawal HRS memang benar-benar didahului dengan penyiksaan para aparat negara sebagaimana dinyatakan oleh HBS (Habib Bahar Smith) dalam ceramahnya yang menjadi rujukan kenapa beliau ditangkap,” ungkap Marwan Batubara.
    Lebih lanjut, Marwan pun menyinggung sejumlah pasal yang menjadi rujukan hukum Bahar Smith ditangkap.
    Adapun sejumlah pasal tersebut, kata pihak TP3, dijadikan rujukan bagi Polda Jawa Barat untuk menahan Bahar Smith atas dugaan penyebaran berita bohong terkait isi ceramahnya soal enam pengawal HRS disiksa sebelum dibunuh aparat.


    “Atas dugaan penyebaran berita bohong, ini tanda kutip yah, HBS dijerat dengan pasal 15 ayat 1 dan 2 UU Nomor 1 tahun 46 atau pasal 28 tentang UU ITE. Jadi ini bahasa hukum penangkapan seperti yang disebarkan secara resmi oleh Polda,” ujarnya.[makassar.terkini.id]

    Tuh kaaannnn…..!!!
    TP3 Bilang, HBS tidak menyebarkan berita Bohong, Apa yang disampaikan HBS adalah Fakta pic.twitter.com/IndzPtUWbj

    — Lαทջ¡Շ Aώℯℛα★᭄ꦿ᭄ꦿ (@Lelaki_5unyi) January 14, 2022

    Published: 14/01/2022

  • Soal Menteri Minta Setoran Rp 40 M, Pengamat: Kalau Mahfud MD Diam, Layak Dipertimbangkan untuk Diganti!

    www.laborblog.my.id - Pernyataan Menko Polhukam, Mahfud MD, yang menyebut ada menteri meminta anak buahnya untuk “mencarikan” uang setoran puluhan miliar dan masuk ke kantong Menteri, harus dibuktikan. Jika Mahfud diam, maka ia harus mundur dari jabatannya sebagai pembantu presiden.

    Menko Polhukam Mahfud MD | Net
    Pernyataan Menko Polhukam, Mahfud MD, yang menyebut ada menteri meminta anak buahnya untuk “mencarikan” uang setoran puluhan miliar dan masuk ke kantong Menteri, harus dibuktikan. Jika Mahfud diam, maka ia harus mundur dari jabatannya sebagai pembantu presiden.


    Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/1).
    “Jika benar apa yang ia sampaikan, Presiden layak mempertimbangkan mengganti Mahfud MD dengan tokoh lain yang berani bertindak saat mengetahui ada tindakan kriminal di kementerian, tetapi bersikap diam,” kata Dedi Kurnia.
    Menurut Dedi, sulit menilai pernyataan Mahfud MD soal adanya informasi korupsi di kementerian itu, entah pada periode ini atau yang telah lalu. Sebab, ia hanya menyampaikan ke publik tanpa ada tindakan apapun, padahal ia berada di posisi strategis.
    “Tetapi jika informasi yang ia utarakan itu tidak benar, Presiden tetap layak mempertimbangkan me-reshuffle Mahfud, karena sudah menciptakan kegaduhan, cenderung fitnah pada kementerian. Karena statemen itu memicu kepercayaan publik jika pemerintah dijalankan oleh tokoh-tokoh koruptif,” tegasnya.
    Menurut pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, Mahfud MD bukan kali pertama bicara selayaknya komentator politik terkait kondisi pemerintahan, terutama soal Pungli dilingkaran elit pemerintah.
    Sementara, ia sendiri seorang Menkopolhukam yang punya sejumlah tanggung jawab, di antaranya melakukan pembersihan dari tindakan itu.
    “Semakin menguatkan jika Mahfud bukan teknokrat, ia hanya pengamat yang secara kebetulan dilantik sebagai menteri koordinator. Seharusnya, Presiden Jokowi menunjuk Prabowo sebagai Menkopolhukam,” pungkasnya.
    Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, sebelumnya menyebut ada menteri yang meminta anak buahnya untuk “mencarikan” uang setoran. Tapi, uang itu, masuk ke kantong pribadi sang menteri.
    Diungkap Mahfud, ada seorang direktur jenderal (dirjen) dari suatu kementerian yang pernah mendatangi dirinya untuk menceritakan hal tersebut. Kepada Mahfud, dirjen itu mengaku dirinya diminta mencarikan uang dari proyek perizinan yang ia kerjakan untuk disetor ke pimpinannya.
    Namun, Mahfud tidak mengungkap siapa sosok dirjen dan pimpinan itu. Namun, ia memastikan dirjen tersebut kini sudah mundur dari jabatannya.
    “Kan ada yang sampai ditangkap, ada dirjen kan katanya, ini setoran untuk menteri. Bahkan ada seorang dirjen mundur dari satu kementerian,” kata Mahfud dikutip dari YouTube Kompas TV.
    “Dia datang ke saya sebelum mundur, saya disuruh nyetor, suruh cari uang 40 miliar dari kedirjenan saya ini karena mengurusi perizinan-perizinan apa gitu. Mundur dia, tapi diumumkannya dipecat, diberhentikan,” sambungnya.


    Mahfud menambahkan, kejadian itu banyak ia jumpai. Namun, dia tak mengungkap sosok yang ia maksud.
    “Kan banyak yang sekarang untuk masuk…,” tandas Mahfud.[RMOL]
    Published: 13/01/2022

  • Ubedilah Badrun dapat Ancaman Usai Laporkan Gibran dan Kaesang, Rocky Gerung Bereaksi

    www.laborblog.my.id - Pengamat politik Rocky Gerung langsung beraksi atas ancaman yang diteriam Ubedilah Badrun usai melaporkan Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep ke KPK.

    Rocky Gerung | Net
    Pengamat politik Rocky Gerung langsung beraksi atas ancaman yang diteriam Ubedilah Badrun usai melaporkan Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep ke KPK.


    Menurut dia, ancaman terhadap dosen UNJ itu adalah hal yang buruk.
    “Saya dapat banyak WA yang bernada mengancam saudara Ubed. Dia sebagai aktivis peka, perlu pendamping hukum,” kata Rocky Gerung melalui kanal YouTube-nya, Kamis (13/1).
    Menurutnya, hingga saat ini publik masih menunggu respons dari Istana dan KPK terkait laporan tersebut.
    Rocky Gerung mengatakan reaksi Istana dan KPK terkait pelaporan Gibran dan Kaesang nantinya akan memperlihatkan ada atau tidaknya upaya mempolitasi kasus.
    “Kita coba lihat dalam 2-3 hari ini, apakah Istana memang terganggu dengan isu ini, bagaimana reaksi pertama dari KPK, itu yang akan membuat kita mengerti apakah dipolitisir apa nggak,” ucapnya.
    Namun, Rocky Gerung menilai pernyataan Moeldoko sudah menunjukkan adanya politisasi dalam kasus Gibran dan Kaesang ini.
    “Jelas yang pertama kali mempolitisir adalah Pak Moeldoko, karena dia langsung bereaksi sebagai orang Istana yang menganggap (gak) wajar itu dilaporkan,” katanya.
    Seperti Diketahui, Ubedilah melaporkan Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep terkait dugaan kasus pencucian uang atau TPPU.


    Ubedilah Badrun mengatakan bahwa Gibran dan Kaesang ikut terseret dalam TPPU serta KKN dengan grup bisnis yang diduga terlibat dalam kasus pembakaran hutan.[Genpi]
    Published: 13/01/2022

  • Satire Anies untuk Giring PSI: Mas Jangan Nyanyi di Sini, Berisik!

    www.laborblog.my.id - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegur dua pria yang sedang menyanyikan lagu milik grup band Nidji berjudul “Biarlah”.

    Giring Ganesha | Net
    Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegur dua pria yang sedang menyanyikan lagu milik grup band Nidji berjudul “Biarlah”.


    Video yang ramai dibicarakan di media sosial tersebut dinilai sebagai sindiran Anies kepada mantan vokalis Nidji yang sekarang menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha.
    Dalam video yang beredar, terlihat dua pria berpakaian kemeja putih duduk di depan meja. Seorang pria memainkan gitar, dan satu lagi bernyayi di depan microphone dengan menirukan gerakan tangan Giring ketika sedang bernyanyi.
    “Biarlah kurela melepasmu, meninggalkan aku. Berikanlah aku, kekuatan untuk…”
    Namun, lagi asyik bernyanyi, tiba-tiba muncul Anies sembari menegur. “Mas.. Mas.. Mas.. Ini kita mau kerja, Mas. Jangan nyanyi di sini ya Mas. Berisik ya.”
    “Mau kerja ya Pak. Oke oke Pak. Izin pak… Ampun Pak,” jawab salah satu pria tersebut sembari ngeloyor pergi.
    Video yang diunggah akun Maudy Asmara di Twitter dengan tambahan “Lagi enak-enak nyanyi…Eh diusir pak @aniesbaswedan”, itu pun mendapatkan banyak tanggapan dari warganet.
    “Smart and natural,” tulis akun @D2XTX.
    “Baru nyambung Saya, teryata lagunya giring nidji,” tulis akun JheliTheng @AdiSuratman14.
    “Tetap cerdas menyelipkan pesan. Menohok tapi elegan. TOP,” kata akun abdurrahman @ynkfz·.[Kurusetra]
    Published: 13/01/2022

  • Henry Subiakto Samakan Gus Dur dengan Ferdinand, Tokoh NU: Kualitas Otakmu Parah

    www.laborblog.my.id - Tokoh Nahdlatul Ulama, Umar Syadat Hasibuan alias Gus Umar geram dengan pernyataan Dosen Unair, Henry Subiakto.

    Dosen Unair, Henry Subiakto | Net
    Tokoh Nahdlatul Ulama, Umar Syadat Hasibuan alias Gus Umar geram dengan pernyataan Dosen Unair, Henry Subiakto.


    Gus Umar geram dengan pernyataan Hendy yang menyamakan kata-kata Gus Dur dengan Ferdinand Hutahaean.
    Bahkan Gus Umar menyebut kualitas otak dari Henry Subiakto parah.
    “Kau ini profesor tapi kualitas otakmu parah,” tulis Gus Umar pada laman twitter pribadinya, Rabu (12/1/2022).
    Ia pun mengingatkan untuk tidak menyamakan ucapkan Gus Dur dengan ucapan Ferdinand Hutahaean.
    “Jangan kau samakan ucapan Gus Dur dengan Ferdinand. Dan jangan kau pakai ucapan Gus Dur untuk membela kelompokmu,” ucapnya.
    Sebelumnya Henry Subiakto menyebut saat ini banyak orang yang berbicara atas nama Tuhan padahal mereka sedang membela kepentingan pribadinya.
    “Kadang orang bicara atas nama “membela Tuhan”, aslinya sedang membela kepentingan pribadi dan politiknya,” tulis Henry.

    Kau ini profesor tapi kualitas otakmu parah. Jgn kau samakan Ucapan Gusdur dgn ferdinan. Dan jgn kau pakai ucapan Gusdur tuk membela kelompokmu. https://t.co/0FyYkDuuyS

    — Umar Hasibuan Al Chelsea (@umar_hasibuan75) January 12, 2022

    Ia pun mengutip kalimat Gus Dur “Tuhan tidak perlu dibela, dia sudah maha segalanya, belalah mereka yang diperlakukan tidak adil.[Fajar]
    Published: 12/01/2022