Category: Berita Hari Ini

  • Habib Bahar vs jenderal bintang satu, Advokat: Wibawa TNI Jatuh, Jadi Alat Politik Kekuasaan

    www.laborblog.my.id - Pengacara Ahmad Khozinudin merespons beredarnya video Habib Bahar didatangi perwira jenderal bintang satu Brigjen Achmad Fauzi.

    Habib Bahar Debat dengan Brigjen Achmad Fauzi | Net
    Pengacara Ahmad Khozinudin merespons beredarnya video Habib Bahar didatangi perwira jenderal bintang satu Brigjen Achmad Fauzi.


    Khozidudin menduga kedatangan jenderal bintang satu yang malah menbuat emosi Habib Bahar ini adalah upaya membenturkan TNI vs rakyat.
    Advokat KPAU itu menyesalkan kenapa TNI sampai ikut campur urusan sipil, kasus Habib Bahar kan sudah diusut oleh kepolisian.
    “Patut diduga ada upaya pembenturan kekuatan TNI dan ulama, alat pertahanan negara dan umat Islam sebagai pasukan cadangan untuk mempertahankan kedaulatan. Desain adu domba oleh asing dan aseng, begitu terasa dan pekat dalam kasus ini,” tulis Ahmad Khozinudin dalam tulisan TNI ku sayang TNI ku malang dikutip dari Faktakini, Jumat 31 Desember 2021.
    Wibawa prajurit TNI jatuh
    Advokat tersebut nggak bisa membayangkan apa yang akan terjadi andai TNI dan rakyat, atau khususnya TNI diadu dengan umat Islam.
    Khozinudin menilai semua kegaduhan belakangan ini yang terjadi di era rezim Jokowi mengkhawatirkan. Apalagi terkini, Habib Bahar seolah diadu dengan jenderal TNI bintang satu.
    “Belum pernah terjadi, Jendera TNI dibenturkan dengan Ulama, prajurit TNI dibenturkan dengan umat Islam. Padahal, dahulu Jenderal hormat pada ulama, prajurit merakyat bersama umat Islam,” kata dia.
    Maka atas beredarnya video viral Habib Bahar adu mulut dengan Brigjen Achmad Fauzi ini sungguh sangat disayangkan.
    “Kejadian di video yang beredar viral sangatlah memalukan. Wibawa prajurit TNI jatuh, karena kesannya hanya menjadi alat politik kekuasaan,” tulisnya.
    Debat Habib Bahar vs Brigjen Achmad Fauzi
    Habib Bahar didatangai Brigjen Achmad Fauzi. Keduanya debat soal pernyataan Habib Bahar soal kritik kepada Jenderal Dudung soal pernyataan Tuhan Kita bukan orang Arab.
    Habib Bahar ngajak debat dan dialog dengan perwira TNI itu. Dalam video Habib Bahar dengan jenderal bintang satu itu debat adu mulut saling mendebat satu sama lain.
    Berikut sekilas dialog debat keduanya yang dikutip dari Faktakini.info.


    Brigjen A Fauzi: Sudah menjadi tugas bapak untuk menyampaikan ceramah dengan baik
    Habib Bahar: Tugas saya juga untuk ceramah, tugasnya Dudung jangan ungkit-ungkit masalah agama, jadinya mensifatkan tuhan dengan sifat manusia, itu ranah kita
    Brigjen A Fauzi: Bapak sebagai ulama harus berhati-hati kalau ngomong
    Habib Bahar: Loh saya meluruskan supaya bener, supaya nggak salah harus diluruskan dong, kok kita yang hati-hati bagaimana. Ini masalah akidah.[Sumber]
    Published: 01/01/2022

  • Harga Listrik dan Gas Naik Diam-Diam, Rizal Ramli Sentil Jokowi: Kayak Copet Aja

    www.laborblog.my.id - Ekonom senior, Rizal Ramli menilai bahwa Pemerintah saat ini, yakni Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) gemar menaikkan harga listrik dan gas diam-diam. Ia menilai bahwa sikap Pemerintahan ini seperti pencopet yang diam-diam mengosongkan kantong orang lain.

    Presiden Joko Widodo (Jokowi)
    Ekonom senior, Rizal Ramli menilai bahwa Pemerintah saat ini, yakni Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) gemar menaikkan harga listrik dan gas diam-diam. Ia menilai bahwa sikap Pemerintahan ini seperti pencopet yang diam-diam mengosongkan kantong orang lain.
    “Kok doyannya naikin harga listrik dan gas diam-diam sih?” kata Rizal Ramli melalui akun Twitter resminya pada Kamis, 30 Desember 2021.
    Rizal Ramli menilai bahwa rakyat seharusnya diberi tahu terlebih dahulu jika ada kenaikan listrik ataupun gas. Mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Data ini mengatakan bahwa pemberitahuan itu penting agar masyarakat dapat mempersiapkan diri.
    “Sebelum Jokowi, rakyat selalu diberitahu jauh-jauh hari. Ini kok ndak ada akuntabilitas publik?” kata Rizal Ramli.
    “Kaya copet aja, kantong rakyat bolong tanpa pemberitahuan. Kepiye,” lanjutnya. Bersama pernyataannya, Rizal Ramli membagikan video terkait kenaikan harga gas.
    Dilansir dari Kontan, harga gas Liquified Petroleum Gas (LPG) atau elpiji sejumlah ukuran naik sejak Sabtu, 25 Desember 2021. Khusus untuk gas elpiji 3 kilogram (kg), harganya masih tetap sama karena disubsidi pemerintah.
    Hal ini telah dikonfirmasi oleh Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading Irto Ginting.
    “Besaran penyesuaian harga LPG nonsubsidi yang porsi konsumsi nasionalnya sebesar 7,5 persen berkisar antara Rp1.600 – Rp2.600 per kilogram,” kata Irto pada Senin, 27 Desember 2021.
    Irto menuturkan bahwa perbedaan kenaikan harga ini dilakukan untuk mendukung penyeragaman harga gas elpiji ke depan, serta menciptakan fairness harga antar-daerah.
    Seperti diketahui, elpiji nonsubsidi terdiri dari dua jenis ukuran tabung, yaitu 5,5 kg dan 12 kg. Merujuk laman Pertamina Delevery Servide (PDS) pds135.com, berikut rincian harga gas elpiji 5,5 kg dan 12 kg terbaru:
    Harga Bright Gas 5,5 kg (refill): Rp 76.000 per tabung
    Harga Bright Gas 5,5 kg (perdana): Rp 306.000 per tabung
    Harga Bright Gas 12 kg (refill): Rp 163.000 per tabung
    Harga Bright Gas 12 kg (perdana): Rp 513.000 per tabung
    Harga gas Elpiji 12 kg (refill): Rp 163.000 per tabung
    Harga gas Elpiji 12 kg (perdana): Rp 513.000 per tabung.[makassar.terkini.id]
    Published: 01/01/2022

  • Innalillahiwainnailaihirojiun… Imam Masjid Tewas Dianiaya Dalam Masjid, Pelaku Terekam CCTV

    www.laborblog.my.id - Imam Masjid Al Ikhwan, Yusuf Daeng Parebba (72) tewas setelah dianiaya di dalam masjid saat akan salat subuh berjamaah, Jumat (31/12/2021).

    Jenazah Imam Mesjid Al Ikhwan Luwu, disemayamkan di rumah duka, Jumat (31/12/2021) | tvOneNews.com
    Imam Masjid Al Ikhwan, Yusuf Daeng Parebba (72) tewas setelah dianiaya di dalam masjid saat akan salat subuh berjamaah, Jumat (31/12/2021).
    Korban pertama kali ditemukan Sudirman, jamaah yang akan salat di Masjid. Korban ditemukan tergeletak diteras masjid dalam kondisi kritis dan bersimbah darah.
    Yusuf kemudian dilarikan ke RS Hikmah Sejahtera, Belopa untuk mendapatkan pertolongan. Setelah beberapa menit kritis, korban dinyatakan meninggal dunia.
    Arifin Andi Wajuanna, adik kandung korban menyebutkan, pelaku diduga orang suruhan dan sudah merencanakan pembunuhan tersebut.
    “Mendesak polisi mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya. Ada rekaman cctv yang bisa dijadikan petunjuk mengungkap kasus ini,” kata Arifin Andi Wajuanna, Jumat (21/12/2021).
    Arifin menambahkan almarhum adalah imam masjid Al Ikhwan yang salat lima waktunya di masjid tersebut. Korban juga tidak pernah berselisih paham dengan jamaah, sehingga kasus ini cukup membuat mereka terkejut dan berharap motifnya bisa segera diungkap.
    “Dari rekaman cctv ada satu orang yang menganiaya korban lalu menyeretnya ke teras, juga ada dua sepesa motor yang terekam dalam cctv,” katanya.
    Adapun Kapolsek Belopa, IPTU Morino mengatakan motof dari pembunuhan ini masih didalami. Polisi sudan mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya batu yang diduga digunakan menganiaya korban serta rekaman cctv.
    “Luka terbuka di kepala dan wajah. Korban diduga dianiaya menggunakan batu. Korban dalam kondisi kritis saat ditemukan tergeletak di teras masjid lalu dilarikan ke rumah sakit,” kata IPTU Morino.
    Kapolres Luwu, AKBP Fajar Dhany Susanto meminta warga untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi dan menyerahkan sepenuhnya pengungkapan kasus ini pada polisi.


    “Kami turur berbela sungkawa atas kasus yang menimpa orang tua kita pak Yusuf, dan semoga keluarga almarhum bisa bersabar. Penyidik kami sedang mengusut kasus ini dan semoga kami bisa segera mengungkap dan menangkap pelakunya,” kata Fajar Dhany Susanto.
    Rencananya jenazah Yusuf Daeng Parebba akan dimakamkan siang ini selepas salat Jumat di Belopa.[tvonenews.com]
    Published: 31/12/2021

  • Ahok sudah Kelewatan, Erick Thohir Harus Ambil Tindakan

    www.laborblog.my.id - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir harus mengevaluasi kinerja Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dedi menyebut Erick bisa mencopot Ahok agar tak ada lagi kegaduhan di internal Pertamina.

    Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok | Net
    Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir harus mengevaluasi kinerja Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dedi menyebut Erick bisa mencopot Ahok agar tak ada lagi kegaduhan di internal Pertamina.
    “Saya kira tidak berlebihan kalau Erick Thohir harus mencari pengganti BTP dan tidak melibatkan tokoh politik dalam internal Pertamina. Pertamina ini kan BUMN strategis. Artinya kalo tidak tepat orang yang mengisi akan merusak reputasi,” kata Dedi kepada wartawan, Rabu (29/12).
    Dedi menyebut Erick harus mempertimbangkan beberapa hal. Pertama Ahok tidak berhasil menunjukkan kinerjanya sebagai komisaris utama dan meningkatkan produktivitas Pertamina. Kemudian, kata Dedi, kegaduhan yang ditimbulkan Ahok bisa menurunkan kepercayaan publik kepada Pertamina.
    “Itu juga berdampak kepercayaan publik ke pemerintah. Dengan dua indikasi itu saya kira, perlu bagi Erick Thohir mengevaluasi kinerja kehadiran dari BTP,” ujarnya.
    Dedi menilai Ahok selaku komisaris utama juga melakukan tindakan yang melampaui batas, seperti mengomentari sesuatu hal yang menjadi tugas direksi. Menurutnya, kapasitas Ahok bukan sebagai komisaris tetapi politisi yang berada di BUMN.
    “Ini bisa mengganggu produktivitas. Kehadiran BTP membuat disharmoni dengan jajaran direksi lain, misalnya BTP berselisih pandang sesama komisaris terkait rencana mogok pekarja pegawai pertamina,” katanya.
    “Bahkan juga melakukan kritik kepada direksi yang semestinya kritik itu betul memang wilayahnya BTP tapi tidak di luar publik, misalnya di dalam rapat,” ujarnya.[JPNN]
    Published: 31/12/2021

  • Klitih makin Menggila, Kesan Yogyakarta yang Romantis Berubah Jadi Anarkistis?

    www.laborblog.my.id - Kekerasan jalanan atau yang disebut klitih makin marak terjadi di DIY. Hal ini mencoreng kesan Yogyakarta yang selama ini dikenal sebagai kota romantis. Terkait hal itu, Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana, Rabu (29/12/2021) mengatakan, perlu tindakan nyata dari berbagai pihak, termasuk aparat keamanan, untuk memberantas kejahatan klitih ini.

    Dua terduga pelaku klitih di Gunungkidul nyaris jadi bulan-bulanan massa. (Foto: Liputan6.com/Hendro Ary Wibowo)
    Kekerasan jalanan atau yang disebut klitih makin marak terjadi di DIY. Hal ini mencoreng kesan Yogyakarta yang selama ini dikenal sebagai kota romantis. Terkait hal itu, Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana, Rabu (29/12/2021) mengatakan, perlu tindakan nyata dari berbagai pihak, termasuk aparat keamanan, untuk memberantas kejahatan klitih ini.
    “Saya minta klitih dideteksi sejak awal oleh aparat dan dilakukan pencegahan. Dengan teknologi yang ada saat ini saya yakin mampu melakukan deteksi dini koordinasi geng klitih,” katanya.
    Dirinya juga mengingatkan pentingnya pemberantasan narkoba dan minuman keras yang dianggap menjadi pemicunya. Dia bahkan menyebut, hampir semua pelaku klitih adalah pemuda pengguna narkoba dan mengonsumsi alkohol.
    “Poin berikutnya adalah tindakan hukum yang tegas untuk pelakunya agar menimbulkan efek jera,” katanya.
    Sementara itu, Kadiv Humas Jogja Police Watch Baharuddin Kamba mengatakan, perlu ada patroli rutin yang dilakukan aparat di tempat dan jam tertentu. Lampu-lampu yang dipadamkan perlu dinyalakan kembali agar tidak menjadi lokasi klitih beraksi, selain juga razia kendaraan bermotor yang tidak memakai pelat nomor.
    Pembacokan di Kaliurang
    Sebelumnya, polisi telah mengamankan enam orang terkait dugaan kasus penganiayaan dan pembacokan di Jalan Kaliurang, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin dini hari (27/12/2021).
    Kepala Bidang Humas Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yuliyanto, Selasa (28/12/2021) menyebutkan, kejadian itu bermula saat korban bersama tiga temannya membeli makanan di sebuah warung, Desa Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, sekitar pukul 24.00 WIB.
    Seusai makan, korban pulang. Namun, saat melintas di Jalan Kaliurang sekitar pukul 01.30 WIB korban yang mengendarai sepeda motor matik mendapat lemparan botol oleh pelaku, kemudian ditendang hingga jatuh.
    Merasa terancam, korban kemudian lari menyelamatkan diri. Namun, korban tetap dikejar oleh para pelaku.
    “Korban berlari, dikejar, dan dianiaya oleh pihak lawannya menggunakan sajam (senjata tajam),” ujar Yuliyanto.
    Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka di telapak tangan, gigi depan, serta bagian punggung. Setelah mendapatkan laporan dari korban, kata Yuliyanto, Polsek Ngaglik bersama Polda DIY mencari para pelaku.
    Motif Penganiayaan
    Enam orang pelaku penganiayaan yang kini sudah diamankan di Mapolsek Ngaglik tengah menjalani pemeriksaan.
    “Saat ini sedang kami dalami peran masing-masing untuk menentukan apakah yang bersangkutan bisa dilanjutkan ke penyidikan atau tidak,” katanya.
    Kapolres Sleman AKBP Wachyu Tri Budi menyebutkan, penangkapan terhadap para pelaku di kediaman masing-masing, dan ada di antara mereka berstatus pelajar.
    “Ada yang di bawah umur. Akan tetapi, rata-rata dewasa, yang di bawah umur baru satu orang,” kata Wachyu.
    Ia mengungkapkan motif penganiayaan itu dipicu ketersinggungan antara para pelaku dan korban saat di jalan. Sebelum terlibat keributan, menurut dia, para pelaku yang tergabung dalam sebuah geng pelajar tersebut menggelar kegiatan di sebuah hotel, Jalan Kaliurang.
    “Motif mereka hanya ketersinggungan di jalan saja,” katanya lagi.[liputan6.com]
    Published: 30/12/2021

  • Risma Hapus Ditjen Penanganan Fakir Miskin: Itu Kan Kewenanganku

    www.laborblog.my.id - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma menjelaskan Direktorat Jenderal (Ditjen) Penanganan Fakir Miskin (PFM) dihapus karena tak berprestasi. Penghapusan Ditjen Fakir Miskin dari struktur Kemensos tersebut untuk efisiensi tugas dan anggaran.

    Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini
    Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma menjelaskan Direktorat Jenderal (Ditjen) Penanganan Fakir Miskin (PFM) dihapus karena tak berprestasi. Penghapusan Ditjen Fakir Miskin dari struktur Kemensos tersebut untuk efisiensi tugas dan anggaran.
    “Kalau memang tidak berprestasi yaa, aku ngurangi banyak sekali, bukan hanya PFM,” katanya di Kantor Kemenko PMK Jakarta Pusat, Rabu (29/12).
    Dia mengaku telah memantau kerja ditjen di kementeriannya selama satu tahun. Jika tak berprestasi dalam menjalankan tugas, Risma tidak segan untuk mencopot anak buahnya dari jabatannya.
    “Itu kan kewenanganku, aku kan sudah bisa mapping satu tahun itu. Tau bagaimana siapa yang bisa kerja dan tidak bisa kerja, siapa yang tidak layak dan sebagainya. Ya kan kasihan rakyat kalau kemudian tidak dioptimalkan,” jelasnya.
    Risma memastikan penghapusan Ditjen Penanganan Fakir Miskin tidak akan membuat penyaluran bantuan sosial (bansos) terhambat. Tugas Ditjen PFM nantinya bisa diambil alih oleh Ditjen Perlindungan Jaminan Sosial dan penyaluran bansos bisa memanfaatkan teknologi yang ada.
    “Bansos sepanjang datanya sudah betul sebetulnya tidak perlu Dirjen segala macam karena udah secara otomatis itu bisa pakai teknologi,” ujarnya.
    Dia telah menyederhanakan struktural di Kemensos, dari yang awalnya ada tujuh menjadi lima dirjen. Risma menilai birokrasi yang gemuk akan membuat komunikasi menjadi sulit.
    “Kenapa saya seperti itu? Karena kalau terlalu gemuk lembaga itu tidak efisien susah komunikasinya,” tutur Risma.
    Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meneken Peraturan Presiden Nomor 110/2021 tentang Kementerian Sosial. Dalam Perpres tersebut terdapat, posisi yang dihapus yaitu Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin.[merdeka.com]
    Published: 30/12/2021

  • Sebut Kader PDIP paling Banyak Korupsi tapi Elektabilitas Tinggi, Rocky Gerung: Ada Suap?

    www.laborblog.my.id - Pengamat politik Rocky Gerung mengaku heran melihat PDIP yang memiliki elektabilitas yang tinggi akan tetapi kerap menghasilkan kader yang kedapatan koruspi.

    Pengamat politik Rocky Gerung | Image Source: Net
    Pengamat politik Rocky Gerung mengaku heran melihat PDIP yang memiliki elektabilitas yang tinggi akan tetapi kerap menghasilkan kader yang kedapatan koruspi.
    Menurutnya, hasil survei yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terbaru dianggap tidak masuk akal. Apalagi, tercatat bahwa partai yang diketuai oleh Megawati Soekarnoputri itu unggul 25% jauh dari partai lain.
    “Survei terakhir dari SMRC bahwa PDIP tetap partai tertinggi elektabilitasnya, yang lain (parpol lain elektabilitasnya) itu 12 persen,” ujar Rocky Gerung.
    “Kan ajaib ini partai yang isinya para koruptor tetapi masih dipilih rakyat. Ini ada yang enggak benar sebetulnya,” sambung Rocky, mengutip rmolid.
    Hal itu disampaikan Rocky dalam diskusi virtual bertema ‘Refleksi Akhir Tahun, Selamat Datang Tahun Politik, Bagaimana Nasib Indonesia di Masa Depan?’ pada Rabu, 29 Desember 2021.
    Potret elektabilitas PDIP ini dianggap contoh dari kesimpulan yang deadlock atas kebijakan pemerintah terhadap sejumlah variabel ekonomi, politik, dan kesejahteraaan yang absurd.
    Selanjutnya, Rocky menuturkan bahwa PDIP seharusnya tidak berada di posisi teratas merujuk rekam jejak kader yang kerap berurusan dengan KPK.
    Ia pun memberikan dua permisalan dalam fenomena tersebut, yakni adanya kasus suap dalam menaikkan elektabilitas atau bisa jadi masyarakat yang masih belum melek melihat situasi politik.
    “Masa seluruh peristiwa politik sepanjang tahun ini PDIP masih tinggi. Walaupun itu (hasil survei) betul, SMRC mesti jelasin mengapa partai yang menjadi pusat korupsi masih dipilih rakyat, apakah rakyat bodoh atau ada suap-menyuap angket?” kritiknya. [makassar.terkini.id]
    Published: 30/12/2021

  • Habib Bahar dipanggil Polisi, Pengacara: Ulama & Oposisi Secepat Kilat

    www.laborblog.my.id - Habib Bahar bin Smith dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait dugaan menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian dan atau permusuhan individu dan atau kelompok di Polda Jabar pada Senin, 3 Januari 2022 mendatang.

    Habib Bahar bin Smith saat ditemui di kediamannya di Bogor, Kamis (23/12/2021).[SuaraBogor/Devina]
    Habib Bahar bin Smith dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait dugaan menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian dan atau permusuhan individu dan atau kelompok di Polda Jabar pada Senin, 3 Januari 2022 mendatang.
    Hal itu disampaikan Kuasa hukum Habib Bahar bin Smith, Ichwan Tuankotta saat dihubungi, Kamis(30/12/2021). Menurutnya, jarak dari SPDP ke pemanggilan sangat cepat.
    “Kalau untuk ulama dan oposisi itu secepat kilat, kalau untuk penguasa itu lama. Hukum hanya berpihak pada penguasa, coba banyangin baru kemarin SPDP-nya, hari ini Habib sudah dipanggil. Luar biasa cepatnya, ekspres bagaikan kilat,” ujar Ichwan.
    Meski begitu, Ia memastikan bahwa kliennya bakal datang memenuhi panggilan penyidik Polda Jabar.
    “Habib akan hadir, kita taat hukum, beliau ulama panutan tidak gentar dengan siapapun. Insya Allah saya mendampingi beliau,” ucapnya.
    Ichwan mengaku belum mendapat informasi lengkap, apakah SPDP dan pemanggilan yang ditujukan kepada kliennya berkaitan dengan dugaan ujaran kebencian kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman atau bukan.
    “Kalau itu ana belum paham, ana belum dapat berkasnya. Hari ini baru ana tahu melalui Habib Bahar langsung tadi pagi,” katanya.
    Sebelumnya diberitakan, Polda Jawa Barat mengklarifikasi terkait video viral pertemuan anggota Polisi dengan Habib Bahar bin Smith.
    Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan, kedatangan anggota dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) ke rumah Habib Bahar untuk menyerahkan surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP).
    “Bukan tidak ada alasan anggota kami di sana, bahwa anggota di sana adalah untuk menyampaikan surat perintah dimulainya penyidikan. Lucos deliknya ada di Polda Jabar, jadi penyidikannya oleh Polda Jabar. Jadi, bukan silaturahmi tapi sedang melaksanakan tugas untuk memulai penyidikan,” ujar Erdi, di Polda Jabar, Kamis (30/12/2021).
    Habib Bahar dilaporkan terkait dugaan penghinaan atau melontarkan ujaran kebencian.
    Namun, Erdi belum menjelaskan apakah laporan tersebut berkaitan dengan ujaran kebencian yang ditujukan kepada KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman atau bukan.
    “Dari laporan polisi yang kita terima, diduga saudara Bahar Smith ini memberikan suatu pernyataan sehingga membuat ricuh di masyarakat, namun ini perlu kita dalami, kita dalami dulu seperti apa. Oleh karena itu penyidikan kita mulai, nanti kedepannya kita akan update terkait perkembangannya,” katanya.
    “Tidak ada kaitannya dengan permasalahan seperti itu, namun kita sedang menyelidiki dari apa yang disampaikan di suatu tempat, tentunya ini masih konsumsi penyidik ya, nanti updatenya akan kita sampaikan,” tambahnya.
    Saat ini, status Habin Bahar masih sebagai saksi dan dalam waktu dekat bakal segera dipanggil untuk menjalani pemeriksaan.
    “Bahar masih sebagai saksi, kedepannya saksi akan dipanggil untuk dimintai keterangannya,” katanya.[suara.com]
    Published: 30/12/2021

  • Rencana Pemerintah Akan Hapus Premium dan Pertalite, SPBU Hanya Jual Pertamax Cs

    www.laborblog.my.id - Pemerintah memastikan akan menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite secara bertahap. Ini dilakukan untuk mendukung penciptaan bahan bakar yang ramah lingkungan.

    Ilustrasi | image source: merdeka.com
    Pemerintah memastikan akan menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite secara bertahap. Ini dilakukan untuk mendukung penciptaan bahan bakar yang ramah lingkungan.
    Lalu, kapan hal itu akan dilakukan dan bagaimana tahapannya? Dikutip dari paparan Pertamina dalam rapat kerja bersama DPR, terdapat tiga tahapan yang akan dilakukan Pertamina untuk menghapus secara perlahan penggunaan bensin Premium dan Pertalite.
    Strategi penghapusan itu merupakan simplifikasi varian produk dan comply dengan Peraturan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/3/2017 yang mengatur soal baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor tipe baru untuk kendaraan bermotor roda empat atua lebih.
    Dalam beleid itu, pemerintah menetapkan BBM tipe euro 4 atau setara BBM oktan 91 ke atas mulai tahun 2019 secara bertahap hingga 2021. Adapun yang kadar oktannya di bawah 91 atau masuk standar euro 2 saat ini adalah Premium dan Pertalite.
    Adapun tahapan penghapusan kedua bensin itu, langkah pertama akan dilakukan pengurangan bensin Premium disertai dengan edukasi dan campaign untuk mendorong konsumen menggunakan BBM Ron 90 ke atas.
    Kedua, pengurangan bensin Premium dan Pertalite di SPBU disertai dengan edukasi dan campaign untuk mendorong menggunakan BBM di atas RON 90 ke atas.
    SPBU Hanya Jual Pertamax
    Dan langkah ketiga, simplifikasi produk yang dijual di SPBU hanya menjadi dua varian yakni BBM RON 91/92 (Pertamax) dan BBM RON 95 (Petamax Turbo).
    Sementara mengacu data itu pula, konsumsi bensin jenis Premium dan Pertalite dari tahun ke tahun masih mengalami kenaikan. Adapun untuk penggunaan bensin Premium pada tahun 2018 secara nasional mencapai 31,3 persen dari konsumsi BBM secara nasional. Nah, pada tahun 2019 konsumsi naik menjadi 33,3 persen dari penggunaan secara nasional.


    Begitu juga dengan penggunaan bensin Pertalite yang masih mengalami peningkatan, dari yang tahun 2018 mencapai 52,4 persen secara nasional meningkat di tahun 2019 menjadi 56,3 persen secara nasional.[sumber]
    Published: 27/12/2021

  • Massa Reuni 212 Kesal: Enggak Usah Bawa Senjata Ini Bukan Perang, Jangan Takuti Rakyat!

    www.laborblog.my.id - Massa aksi damai reuni 212 memadati Jalan Abdul Muis dan Jalan Budi Kemuliaan, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat pada Kamis (2/12/2021).

    Aparat bersenjata di lokasi reuni 212/OkeZone
    Massa aksi damai reuni 212 memadati Jalan Abdul Muis dan Jalan Budi Kemuliaan, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat pada Kamis (2/12/2021).
    Pantauan MNC Portal Indonesia di lokasi, sejumlah polisi yang mengemudikan sepeda motor trail besar tersebut tampak membubarkan kerumunan massa aksi 212 yang tampak berisitirahat di pom bensin Pertamina. Akibatnya, massa terlibat adu mulut dengan apparat gabungan yang berjaga di lokasi.
    Setelah massa terurai, pasukan polisi bermotor trail besar tersebut kemudian bergeser ke titik lokasi lainnya yang masih ada kerumunan massa aksi damai Reuni 212.
    Awalnya sejumlah massa tersebut kembali berkumpul saat sebelumnya sempat diminta membubarkan diri. Kemudian ketika hendak dihalau ke salah satu pom bensin Pertamina yang terletak di Jalan Abdul Muis mereka tampak kesal.
    “Gak usah bawa senjata pak ini bukan perang. Jangan menakuti rakyat,” ujar salah satu pemuda peserta aksi Reuni 212.
    “Kalau mau angkat senjata ke Papua saja sana itu diurusin, gak beres-beres sampai sekarang,” teriak pemuda tersebut lagi. Kemudian tampak belasan sepeda motor trail dari anggota Brimob Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya TNI menghalau peserta aksi agar membubarkan diri.
    Tampak salah satu emak-emak tidak terima dengan sikap petugas yang menghalau massa ke sudut jalan yang terik karena tidak ada pohon rindang.
    “Ngapain pak pakai motor begitu sama kami, kami disini hanya menyampaikan aspirasi. Itu motor bapak yang besar itu dibeli dari pajak rakyat,” kata emak-emak yang menggunakan cadar dan jilbab serba berwarna hitam tersebut kepada aparat kepolisian yang mengendarai motor trail besar.
    Sejumlah petugas kepolisian yang berjalan kaki kemudian menenangkan massa meminta massa untuk membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.
    “Tolong demi ketertiban umum jangan berkerumun, jangan melakukan aksi. Kegiatan ini sudah dilarang oleh pemerintah,” kata salah satu anggota kepolisian yang menghalau massa peserta aksi Reuni 212.[okezone]
    Published: 02/12/2021 12.40