Category: Anies Baswedan

  • Satire Anies untuk Giring PSI: Mas Jangan Nyanyi di Sini, Berisik!

    www.laborblog.my.id - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegur dua pria yang sedang menyanyikan lagu milik grup band Nidji berjudul “Biarlah”.

    Giring Ganesha | Net
    Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegur dua pria yang sedang menyanyikan lagu milik grup band Nidji berjudul “Biarlah”.


    Video yang ramai dibicarakan di media sosial tersebut dinilai sebagai sindiran Anies kepada mantan vokalis Nidji yang sekarang menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha.
    Dalam video yang beredar, terlihat dua pria berpakaian kemeja putih duduk di depan meja. Seorang pria memainkan gitar, dan satu lagi bernyayi di depan microphone dengan menirukan gerakan tangan Giring ketika sedang bernyanyi.
    “Biarlah kurela melepasmu, meninggalkan aku. Berikanlah aku, kekuatan untuk…”
    Namun, lagi asyik bernyanyi, tiba-tiba muncul Anies sembari menegur. “Mas.. Mas.. Mas.. Ini kita mau kerja, Mas. Jangan nyanyi di sini ya Mas. Berisik ya.”
    “Mau kerja ya Pak. Oke oke Pak. Izin pak… Ampun Pak,” jawab salah satu pria tersebut sembari ngeloyor pergi.
    Video yang diunggah akun Maudy Asmara di Twitter dengan tambahan “Lagi enak-enak nyanyi…Eh diusir pak @aniesbaswedan”, itu pun mendapatkan banyak tanggapan dari warganet.
    “Smart and natural,” tulis akun @D2XTX.
    “Baru nyambung Saya, teryata lagunya giring nidji,” tulis akun JheliTheng @AdiSuratman14.
    “Tetap cerdas menyelipkan pesan. Menohok tapi elegan. TOP,” kata akun abdurrahman @ynkfz·.[Kurusetra]
    Published: 13/01/2022

  • Sebut Jakarta Kampung, Politisi Gerindra: Mendagri Tito Kritik Anies Atau Jokowi?

    Seolah menyasar Anies tapi turut mengena ke Jokowi.
    Labor Blog Politik – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sempat menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Musyawarah Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) Tahun 2019 di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (26/11).

    Kepada Anies, Tito membandingkan perkembangan kota di China dengan Jakarta. Di mana di tahun 1998, Jakarta lebih modern ketimbang Beijing dan Shanghai. Sementara 10 tahun kemudian, terjadi kebalikannya.
    Bahkan dengan tegas Tito menyebut Jakarta sudah seperti kampung jika dibandingkan dengan Shanghai.
    Namun di mata, Ketua DPP Partai Gerindra Iwan Sumule sindiran Tito tidak sepenuhnya menyasar Anies Baswedan. Dia bahkan mencium ada gaya berpidato Tito yang secara elegan mengkriti Presiden Joko Widodo.
    “Ini Kak Tito mau kritik Gubernur Anies Baswedan atau Presiden Joko Widodo?” tanyanya dalam akun Twitter pribadi, Rabu (27/11).
    Iwan menyebut Tito sedang melakukan sebuah kritik yang memutar. Seolah menyasar Anies tapi turut mengena ke Jokowi.

    Iwan menyebut Tito sedang melakukan sebuah kritik yang memutar. Seolah menyasar Anies tapi turut mengena ke Jokowi.https://t.co/2Kn8NMGpbb

    — Iwan Sumule (@IwanSumule_86) 27 November 2019

    Kena ke Jokowi lantaran yang dibandingkan adalah Jakarta dengan Shanghai dan Beijing. Di mana kedua kota tersebut berada di bawah kendali negara dengan sistem pemerintahan komunis.

    Sistem ini menuntut semua warga patuh dan taat pada pemimpin. Sehingga jika negeri dipimpin seorang revolusioner, maka hasilnya juga akan berdampak baik pada semua lapisan negara.
    “Sistem pemerintahan China beda dengan Indonesia. China dianggap bisa beri kesejahteraan,” terangnya.[rm]
    Video Pilihan: Mendagri Sebut Jakarta Seperti Kampung, Ini Respon Anies
    26/11/2019
  • Resmi Jadi “Gubernur Indonesia”, Anies Baswedan Kalahkan Ridwan Kamil

    Pemilihan hanya diikuti oleh 23 provinsi.
    Labor Blog Politik – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya memenangkan pemilihan Ketua Umum Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI). Dalam pemilihan yang digelar di arena Munas APPSI di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa sore (26/11), Anies mengungguli pesaingnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

    Pemilihan hanya diikuti oleh 23 provinsi. Adapun 11 provinsi lainnya dinyatakan tidak bisa ikut memilih karena tidak dihadiri oleh Gubernur atau Wakil Gubernur. Dari 23 suara yang diperebutkan, Anies memperoleh 13 suara. Sementara Ridwan mendapat 9 suara.
    Satu suara memilih abstain. Adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang memilih abstain itu. Usai pemilihan, Ganjar mengatakan, dirinya lebih suka kalau pemilihan dilakukan secara musyawarah mufakat.
    “Masa urusan 23 orang enggak bisa musyawarah. Kita mesti kasih contoh. Siapa pun boleh. Kita baik dan ketawa-ketawa saja, toh. Kita nanti bekerja bersama-sama,” ujarnya.
    Anies akan memimpin APPSI yang berdiri sejak Juni 2000 itu untuk periode 2019 hingga 2023.
    Dalam sambutannya, dia mengatakan ada 10 program yang akan dikerjakan kepengurusannya. Salah satu program kunci dan andalan adalah memberikan perhatian pada pembangunan provinsi yang berkarakter kepulauan.

    Dalam hal ini, sambungnya, dia menerima masukan dari provinsi-provinsi di timur Indonesia agar ada perubahan variabel penghitungan alokasi pembangunan dari sebelumnya daratan minded, menjadi memberikan perhatian pada laut sebagai komponen penting di sebuah provinsi kelautan.

    Setelah terpilih sebagai Ketua Umum APPSI, Anies akan menyusun kepengurusan yang nanti dilantik Presiden Joko Widodo.[rm]
    Video Pilihan: Munas Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ke VI
    26/11/2019
  • BK DPRD Jakarta Putuskan William PSI yang Gak Bener, Anies Tidak Salah

    Pulihkan nama baik Gubernur dan Pemerintahan Daerah.
    Labor Blog Politik – Badan Kehormatan (BK) DPRD Jakarta telah selesai membahas William. Mayoritas anggota BK menyimpulkan aksi William Aditya tidak sesuai Peraturan DPRD Pasal 13 tentang bersikap kritis, adil, profesional, dan proporsional.
    Dari 9 anggota BK, mungkin hanya 1 dari Fraksi PSI yang berpikir sebaliknya. Kesimpulan BK ini mengakhiri polemik anggaran Lem Aibon dan Pulpen. Gubernur Anies Baswedan tidak bersalah.

    Mestinya William dan PSI bersikap gentlement. Gelar Konferensi Pers. Minta maaf secara terbuka. Akui salah. Pulihkan nama baik Gubernur dan Pemerintahan Daerah.
    Tapi alas, “Human nature is not basically good,” kata American Journalist, Dennis Prager. Lebih parah ketika manusia itu politisi. William telah menciptakan delusi negatif terhadap citra Anies Baswedan.
    Menurut Scientist Richard Dawkins, “Delusi” adalah “something that people believe in despite a total lack of evidence”.
    Alih-alih “Kawal Anggaran”, William hanya berpura-pura sok kritis. No wonder Presiden Barack Obama pernah mengatakan, “We seem to have trouble with critical thinking. And our political system doesn’t help.”
    Bola panas kini ada di tangan Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi. Segera ambil tindakan. Pulihkan nama baik Pemerintahan Daerah. Jangan lama-lama. Do not buying the time. Public is watching you.

    Beri sanksi tambahan terberat kepada William karena dia tidak merasa salah, apalagi menyesal. Pun tidak berinisiatif mengklirkan persepsi negatif yang terlanjur dia bangun di tengah sebagian masyarakat.

    Jangan jadikan kedekatan pribadi Prasetyo Edi Marsudi dengan para konglomerat donatur PSI sebagai perusak profesionalitas Pimpinan DPRD Jakarta. [rm]
    Video Pilihan: Dianggap Bikin Kisruh, PSI DKI Digeruduk Ormas Pendukung Anies – Tempodotco
    21/11/2019
  • Anies Bawa DKI Jakarta Raih Penghargaan Provinsi Paling Mempesona

    Hal ini selaras dengan konsep City 4.0 di mana pemerintah sebagai kolaborator dan masyarakat sebagai co-creator.
    Labor Blog Politik – Dipimpin Gubernur Anies Baswedan, provinsi DKI Jakarta kembali menerima penghargaan. Kali ini, provinsi ibu kota ini menerima penghargaan sebagai Provinsi Paling Memesona pada ajang Festival Pesona Lokal (FPL) 2019.
    Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Angela Tanoesoedibjo kepada Kepala Bidang Seni Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya.

    Gumilar mengatakan, penghargaan ini memacu Disparbud DKI Jakarta untuk semakin meningkatkan bukan hanya sektor pariwisata tapi juga seni maupun kebudayaan di Jakarta, khususnya Betawi.
    “Pemprov DKI konsitensi dan berkomitmen dalam pelestarian seni dan budaya. Perhatian dan pembinaan terhadap komunitas maupun pelaku seni budaya juga terus diberikan,” ujarnya, Selasa (19/11).
    Menurutnya, berbagai festival sepanjang tahun juga rutin diadakan untuk memberikan panggung kepada para pelaku seni budaya, sekaligus menjadi hiburan edukatif bagi warga di Jakarta.
    “Apalagi tahun depan mau ada pemisahan Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata, jadi pastinya ke depan akan lebih fokus dalam melakukan pembinaan dari unsur seni budaya dan fokus menggarap destinasi dan potensi pasar pariwisata,” terangnya.
    Gumi menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta melalui Disparbud akan terus mengedepankan kolaborasi dengan komunitas maupun lembaga seni dan kebudayaan di Jakarta.
    Hal ini selaras dengan konsep City 4.0 di mana pemerintah sebagai kolaborator dan masyarakat sebagai co-creator.

    Ia menambahkan, Jakarta juga bisa dibanggakan karena memiliki berbagai destinasi wisata menarik, bukan hanya ikonik tapi juga merepresentasikan kebudayaan Betawi.
    “Dari sisi seni budaya tentu kita punya komunitas dan lembaga, ada LKB hingga Bamus Betawi. Kita punya Taman Benyamin Sueb, Setu Babakan, ini sebetulnya sesuai dengan misi Pak Gubernur akan mengedepankan adanya kolaborasi,” ungkapnya.

    Gumi menilai, wajah baru Jakarta khususnya di sisi transportasi menjadi nilai tambah yang menjadikan Jakarta sebagai Provinsi yang memesona.
    “Terkait dengan perubahan yang telah dilakukan Pemprov DKI dari sisi transportasi ada MRT, LRT, Jak lingko. Melalui perubahan wajah baru Jakarta yang signifikan mungkin ini menjadikan Jakarta semakin memesona,” tandasnya.[em]
    Video Pilihan: Hampir 2 Tahun Kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta Kosong, Siapa Akan Temani Anies? – KOMPASTV
    19/11/2019
  • Ibukota Giat Bangun Jalur Sepeda, Senator Jakarta: Sebuah Langkah Yang Baik

    Jakarta punya potensi besar menjadi salah satu kota ramah sepeda
    Labor Blog Tren – Keseriusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjadikan ibukota sebagai tempat yang ramah bagi pesepeda patut diapresiasi.
    Bahkan dalam Kebijakan Umum APBD Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUAPPAS) 2020, terdapat anggaran pembangunan jalur sepeda sebesar Rp 62 miliar.

    Besarnya anggaran ini dinilai sebagai salah satu langkah serius Pemprov DKI Jakarta menjadikan sepeda bagian integral dari sistem transportasi kota.
    Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Fahira Idris mengungkapkan, apa yang Pemprov DKI rencanakan mematahkan stigma kebanyakan perencanaan transportasi di berbagai kota Indonesia yang belum menjadikan sepeda sebagai bagian integral dari sistem transportasi kota.
    “Jika kebijakan ini konsisten, Jakarta punya potensi besar menjadi salah satu kota ramah sepeda,” kata Fahira Idris, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (11/11).
    “Memang sudah saatnya sepeda dijadikan bagian integral dari sistem transportasi kota. Oleh karena itu, baik program maupun penganggarannya juga harus jadi prioritas,” sambungnya.
    Menurut Fahira, menjadikan sebuah kota ramah sepeda adalah pekerjaan besar dan butuh puluhan tahun. Ia pun mengambil contoh dengan apa yang terjadi di Amsterdam.
    “Tahun 1980, Pemerintah Kota Amsterdam sudah menetapkan bahwa sepeda adalah transportasi masa depan mereka,” kata Fahira.

    Visi ini sebagai respons dari tingginya pencemaran udara akibat pembangunan infrastruktur jalan yang hanya diprioritaskan untuk kendaraan bermotor dan tingginya angka kecelakaan di Amsterdam saat itu.
    Semua sumber daya terutama anggaran pun dikerahkan sehingga pembangunan besar-besaran berbagai infrastruktur bagi pesepeda mendapat atensi dan dukungan publik. Warga Amsterdam akhirnya meninggalkan mobil dan beralih ke sepeda.

    “Jadi apa yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta saat ini (melipat gandakan jalur sepeda) adalah sebuah langkah awal yang baik,” terang Senator Jakarta ini.
    “Saya yakin jika program ini dijalankan dengan konsisten dan didukung oleh keberbihakan anggaran, 10 atau 20 tahun ke depan, sepeda akan menjadi pemandangan di jalanan Jakarta. Tempat-tempat parkir yang didominasi kendaraan bermotor perlahan akan berganti, diisi dengan sepeda,” pungkas Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI ini.[rm]
    Video Pilihan: Keren! Pemprov DKI Akan Uji Coba 17 Ruas Jalur Sepeda – tvOneNews
    18/09/2019
  • Laporan Fahira Idris Diterima Polisi, Ade Armando Terancam UU ITE

    Foto itu diunggah di akun Facebook.
    Labor Blog Politik – Penyidik Polda Metro Jaya menerima laporan Senator Jakarta Fahira Idris terkait foto yang diunggah Ade Armando.
    Laporan tersebut teregister dalam nomor laporan LP/7057/XI/2019/PMJ/Dit. Reskrimsus, tanggal 1 November 2019. Ade disangkakan Pasal 32 Ayat 1 Jo Pasal 48 ayat 1 UU No 19/2016 tentang ITE.

    Ade terpaksa dipolisikan lantaran mengunggah foto Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan yang diubah menjadi Joker. Foto itu diunggah di akun Facebook.
    “Foto (yang diunggah) di Facebooknya Ade Armando adalah foto Gubernur Anies Baswedan yang merupakan dokumen milik Pemprov DKI atau milik publik yang diduga diubah menjadi foto seperti (tokoh) Joker,” kata Fahira di Mapolda Metro Jaya, Jumat (1/11).
    Fahira menuding Ade sendiri sudah mengakui kalau itu adalah unggahannya. Tapi, kata Ade, gambar itu yang membuat bukan dirinya. Ade mengaku hanya mengunggah, sementara gambar yang membuat adalah orang lain.
    Meski begitu, Fahira optimis jika Ade telah melakulan pelanggaran UU dengan mencemarkan nama baik seseorang. Pasalnya, Ade turut serta menyebarluaskan foto tersebut.

    Sebagai warga Ibu Kota, Fahira mengaku tak terima Gubernurnya dibuat bahan bercandaan.

    “Ini adalah foto Gubernur DKI yang sedang memakai busana resminya, ini milik Pemprov, milik publik diubah seperti Joker dengan kata-kata atau narasi yang mengarah pada pencemaran nama baik,” pungkasnya.[rm]
    Video Pilihan: RAPBD 2020 Janggal, Djarot: Jangan Salahkan Anies – KOMPASTV
    31/10/2019
  • Laporan Fahira Idris Diterima Polisi, Ade Armando Terancam UU ITE

    Foto itu diunggah di akun Facebook.
    Labor Blog Politik – Penyidik Polda Metro Jaya menerima laporan Senator Jakarta Fahira Idris terkait foto yang diunggah Ade Armando.
    Laporan tersebut teregister dalam nomor laporan LP/7057/XI/2019/PMJ/Dit. Reskrimsus, tanggal 1 November 2019. Ade disangkakan Pasal 32 Ayat 1 Jo Pasal 48 ayat 1 UU No 19/2016 tentang ITE.

    Ade terpaksa dipolisikan lantaran mengunggah foto Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan yang diubah menjadi Joker. Foto itu diunggah di akun Facebook.
    “Foto (yang diunggah) di Facebooknya Ade Armando adalah foto Gubernur Anies Baswedan yang merupakan dokumen milik Pemprov DKI atau milik publik yang diduga diubah menjadi foto seperti (tokoh) Joker,” kata Fahira di Mapolda Metro Jaya, Jumat (1/11).
    Fahira menuding Ade sendiri sudah mengakui kalau itu adalah unggahannya. Tapi, kata Ade, gambar itu yang membuat bukan dirinya. Ade mengaku hanya mengunggah, sementara gambar yang membuat adalah orang lain.
    Meski begitu, Fahira optimis jika Ade telah melakulan pelanggaran UU dengan mencemarkan nama baik seseorang. Pasalnya, Ade turut serta menyebarluaskan foto tersebut.

    Sebagai warga Ibu Kota, Fahira mengaku tak terima Gubernurnya dibuat bahan bercandaan.

    “Ini adalah foto Gubernur DKI yang sedang memakai busana resminya, ini milik Pemprov, milik publik diubah seperti Joker dengan kata-kata atau narasi yang mengarah pada pencemaran nama baik,” pungkasnya.[rm]
    Video Pilihan: RAPBD 2020 Janggal, Djarot: Jangan Salahkan Anies – KOMPASTV
    31/10/2019
  • Unggah Anies Berwajah Joker, #TangkapAdeArmando Jadi Trending Twitter

    Postingan ini menuai kontroversi dan respons terbelah dari warganet.
    Labor Blog PolitikAde Armando kembali menjadi perhatian pengguna internet Tanah Air. Lihat saja di lini masa Twitter, tagar #TangkapAdeArmando memuncaki trending topic Twitter.
    Tahu enggak kamu? Tagar tersebut menjadi trending gara-gara postingan Ade Armando yang menyindir Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

    Dalam postingan di akun Facebooknya, dosen di Universitas Indonesia itu memosting foto rekaan Gubernur Anies Baswedan berwajah seperti karakter Joker disertai dengan kata-kata ‘Gubernur Jahat Berawal Dari Menteri yang Dipecat’.
    Postingan ini menuai kontroversi dan respons terbelah dari warganet. Ada yang mendukung, namun banyak pula yang menyayangkan postingan sindiran tersebut.
    Nah di lini masa, tagar #TangkapAdeArmando menjadi populer. Tagar ini mendukung penegak hukum menyeret Ade ke meja hijau untuk mempertanggungjawabkan postingan tersebut.
    Gara-gara postingan tersebut, Ormas Bang Japar melaporkan Ade ke Polda Metro Jaya pada Jumat 1 November 2019.

    “Apa yang dilakukan Ade Armando ini harus diusut oleh pihak yang berwenang. Sebagai informasi, Sdr Ade Armando telah berkali-kali dilaporkan ke polisi karena berkali-kali pula mengungkapkan kalimat kontroversial,” tulis Ketua Ormas Bang Japar, Fahira Idris dalam keterangan tertulisnya.

    Tagar #TangkapAdeArmando muncul dan menjadi trending di Twitter mulai Jumat malam 1 November 2019.[em]
    Video Pilihan: Dosen UI Dilaporkan Setelah Unggah Foto Gubernur Versi Joker – KOMPASTV
    02/11/2019
  • Unggah Anies Berwajah Joker, #TangkapAdeArmando Jadi Trending Twitter

    Postingan ini menuai kontroversi dan respons terbelah dari warganet.
    Labor Blog PolitikAde Armando kembali menjadi perhatian pengguna internet Tanah Air. Lihat saja di lini masa Twitter, tagar #TangkapAdeArmando memuncaki trending topic Twitter.
    Tahu enggak kamu? Tagar tersebut menjadi trending gara-gara postingan Ade Armando yang menyindir Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

    Dalam postingan di akun Facebooknya, dosen di Universitas Indonesia itu memosting foto rekaan Gubernur Anies Baswedan berwajah seperti karakter Joker disertai dengan kata-kata ‘Gubernur Jahat Berawal Dari Menteri yang Dipecat’.
    Postingan ini menuai kontroversi dan respons terbelah dari warganet. Ada yang mendukung, namun banyak pula yang menyayangkan postingan sindiran tersebut.
    Nah di lini masa, tagar #TangkapAdeArmando menjadi populer. Tagar ini mendukung penegak hukum menyeret Ade ke meja hijau untuk mempertanggungjawabkan postingan tersebut.
    Gara-gara postingan tersebut, Ormas Bang Japar melaporkan Ade ke Polda Metro Jaya pada Jumat 1 November 2019.

    “Apa yang dilakukan Ade Armando ini harus diusut oleh pihak yang berwenang. Sebagai informasi, Sdr Ade Armando telah berkali-kali dilaporkan ke polisi karena berkali-kali pula mengungkapkan kalimat kontroversial,” tulis Ketua Ormas Bang Japar, Fahira Idris dalam keterangan tertulisnya.

    Tagar #TangkapAdeArmando muncul dan menjadi trending di Twitter mulai Jumat malam 1 November 2019.[em]
    Video Pilihan: Dosen UI Dilaporkan Setelah Unggah Foto Gubernur Versi Joker – KOMPASTV
    02/11/2019