Category: Al Quran Adalah

  • 5 Ilmuwan Bersyahadat setelah Penelitiannya Terjawab di Al-Quran

    www.laborblog.my.id - Ilmuwan identik dengan seseorang yang memiliki keahlian di bidang tertentu, yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Tidak sedikit rupanya, orang-orang yang bergelut dengan ilmu pengetahuan, kemudian mendapatkan hidayah untuk bisa menerima kebenaran Alquran. Berikut 5 ilmuwan yang akhirnya memeluk Islam gara-gara penelitian ilmiah yang mereka lakukan terjawab di Alquran.

    Ilustrasi Al-Quran | Net
    Ilmuwan identik dengan seseorang yang memiliki keahlian di bidang tertentu, yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Tidak sedikit rupanya, orang-orang yang bergelut dengan ilmu pengetahuan, kemudian mendapatkan hidayah untuk bisa menerima kebenaran Alquran. Berikut 5 ilmuwan yang akhirnya memeluk Islam gara-gara penelitian ilmiah yang mereka lakukan terjawab di Alquran.
    1. Maurice Bucaille


    Maurice Bucaille dikenal sebagai ilmuwan yang meneliti jasad Fir’aun. Ia merupakan ahli bedah asal Prancis yang lahir pada 19 Juli 1920. Maurice Bucaille kemudian menjadi pemimpin ahli bedah sekaligus penanggung jawab utama dalam penelitian tentang mumi. Hasil penelitian menemukan hal yang mengejutkan bahwa sisa-sisa garam yang melekat pada tubuh mumi adalah petunjuk bahwa Firaun meninggal karena tenggelam.
    Jasadnya yang baru dikeluarkan dari laut kemudian segera dibalsem untuk diawetkan. Namun hal ini tetap mengganjal logika sang profesor. Bagaimana jasad mumi yang sudah tenggelam lama di dalam laut ini masih lebih baik kondisinya dibanding mumi-mumi lainnya?
    Hal tersebut mulai sesuai dengan penggambaran kematian Firaun di Alquran bahwa dia mati karena ditelan ombak. Bucaille kemudian merilis laporannya yang berjudul “Les momies des Pharaons et la midecine” (Mumi Firaun; Sebuah Penelitian Medis Modern).
    Ia lalu mendengar bahwa Alquran sebenarnya telah mengisahkan cerita tenggelamnya Firaun. Kabarnya, setelah mencari riwayat di berbagai kitab termasuk Taurat dan Injil, Bucaille beralih ke Islam.
    Ia menemui sejumlah ilmuwan autopsi Muslim dan diberitahu mengenai salah satu ayat Alquran. “Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami,” bunyi Surah Yunus Ayat 92. Ayat tersebut telah menyentuh hati Bucaille hingga ia menjadi seorang mualaf.
    2. Fidelma O’Leary
    Fidelma merupakan ahli neurologi yang berasal dari Negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Ia mendapatkan hidayah ketika meneliti saraf otak manusia. Saat ia melakukan penelitian, ia menemukan bahwa beberapa urat saraf di otak manusia tidak dimasuki oleh darah. Padahal, setiap inci otak manusia memerlukan suplai darah yang cukup untuk bisa berfungsi secara normal.
    Ia menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak, kecuali ketika seseorang melakukan gerakan sujud dalam salat seperti yang dilakukan umat Muslim. Ini menunjukkan bahwa bila seseorang tidak melakukan salat, maka otak tidak dapat menerima darah yang cukup untuk bisa berfungsi secara normal.
    3. Profesor William
    Majalah sains, Journal of Plant Molecular Biologies mengungkap hasil penelitian yang dilakukan tim ilmuwan Amerika Serikat. Tim meneliti suara halus yang tidak bisa didengar oleh telinga manusia. Suara itu keluar dari tumbuhan dan peneliti merekamnya dengan alat perekam canggih. Dari alat perekam itu, getaran ultrasonik diubah menjadi gelombang elektrik optik yang dapat dipantau di monitor.
    Para ilmuwan ini kabarnya membawa hasil penemuan mereka ke hadapan tim peneliti Inggris di mana salah seorangnya adalah peneliti muslim. Mengejutkan, getaran halus ultrasonik yang tertransfer dari alat perekam menggambarkan garis-garis yang membentuk lafadz Allah.
    Ilmuwan lalu kagum dengan apa yang mereka saksikan. Peneliti muslim lalu memberikan hadiah berupa mushaf Alquran dan terjemahannya kepada Profesor William, salah satu anggota tim peneliti Inggris. Pada suatu kesempatan, sang profesor mengatakan bahwa dalam hidupnya, ia belum pernah menemukan fenomena semacam ini.
    “Dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi, satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam Alquran. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain,” ungkap William.
    4. Jacques Yves Costeau
    Seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Prancis, Jacques-Yves Cousteau melakukan eksplorasi bawah laut. Tetiba ia menemukan beberapa kumpulan mata air tawar yang tidak bercampur dengan air laut. Seolah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
    Lalu, suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim dan menceritakan fenomena itu. Profesor itu teringat pada ayat Alquran tentang bertemunya dua lautan pada surat Ar Rahman Ayat 19-20. “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing,” bunyi Surah Ar Rahman Ayat 19-20.
    Mendengar ayat-ayat Alquran itu, Costeau kagum dan dikatakan ia memeluk Islam. Sekadar informasi, Jacques-Yves Cousteau lahir di Prancis pada 11 Juni 1910 dan meninggal dunia di Paris pada 25 Juni 1997.
    5. Ilmuwan Jepang Masuro Emoto
    Ilmuwan dari Jepang, Masaru Emoto menemukan rahasia pada air Zamzam. Namun sesungguhnya ilmu pengetahuan sekarang yang mengungkapkan rahasia baru tentang air Zamzam yang dipengaruhi oleh ayat-ayat Alquran. Meski disangkal pada awalnya. Namun penelitian air Zamzam malah menemukan fakta yang menakjubkan.
    Masaru Emoto pertama kali mulai bereksperimen soal air setelah dia membaca bahwa setiap kepingan salju yang jatuh dari langit adalah unik. Dia ingin membantah teori ini. Seperti naluri ilmiah mengatakan kepadanya bahwa ini tidak mungkin benar.
    Bentuk geometris kepingan salju ditentukan oleh komposisi kimianya. Komposisi air dikenal menjadi dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Jadi bagaimana bisa kepingan salju, yang jatuh dari langit, berbeda satu sama lain?
    Dia mengatakan, “Aku bertekat untuk membuktikan bahwa teori ini salah”. Jadi, dia membeli laboratorium yang terdiri dari freezer dalam dengan regulator karena tidak ada cairan yang mengalami pembekuan mendadak yang dapat mengambil bentuk geometris.
    Pembekuan harus lambat sehingga atom memiliki kesempatan untuk mengkristal menjadi bentuk yang ditentukan oleh Tuhan. Dia memasang freezer dalam dengan regulator, ruangan dingin di suhu minus 7 derajat Celcius, dan beberapa mikroskop yang dilengkapi kamera sehingga dia bisa memotret kepingan salju sebelum meleleh.
    “Aku mengambil sampel dari dua faucet di laboratorium. Aku membekukannya dan setiap sampel memberi saya kepingan salju yang berbeda. Sampel berasal dari dua sumur berbeda, dua sungai berbeda, dari dua danau berbeda,” terang Masaru Emoto.
    Seorang Muslim kemudian memperkenalkan Emoto dengan air Zamzam sehingga ia bisa bereksperimen dengannya. Emoto mengambil sampel air Zamzam. “Aku tidak bisa mengkristalkannya. Bahkan dengan mengencerkan air Zamzam dengan air suling,” ujar Emoto.
    Namun akhirnya ia berhasil mengkristalisasi air Zamzam setelah mencairkannya menjadi 1000. Satu tetes Zamzam dicampur dengan 1000 tetes air suling dan dia mendapatkan kristal berbentuk unik. Dua kristal terbentuk satu di atas yang lain.
    Rekan Emoto mengatakan, kedua kristal itu bisa disebabkan oleh fakta bahwa air Zamzam terdiri dari dua kata Zam dan Zam (Allah tahu yang terbaik).
    Emoto mengatakan, “Kolega Muslim saya menawarkan untuk membacakan ayat-ayat Alquran di atas air. Dia membeli tape recorder dan memainkan beberapa ayat Alquran dan kami mendapatkan kristal yang paling sempurna, Subhanallah! Emoto juga diberitahu bahwa umat Muslim membaca bismillah yang artinya dengan nama Allah sebelum minum air.


    Ini telah dipraktikkan oleh umat Islam sejak zaman Nabi Muhammad (saw). Kata bismillah ditemukan untuk meningkatkan kualitas dalam struktur air biasa. Emoto menyelesaikan eksperimen ini yang berlangsung 15 tahun. Ia menerbitkan buku lima jilid berjudul, ‘Pesan dari Air’.[okezone.com]

  • Keutamaan dan Waktu Terbaik Mengamalkan Membaca Surat Al-Baqarah

    www.laborblog.my.id - Surah Al Baqarah adalah surah kedua dalam urutan Al-Qur'an yang berisi 286 ayat. Bagi umat Islam, membaca surat-surat Al-Qur'an termasuk Al Baqarah yang merupakan kitab suci  Islam adalah satu-satunya sumber pedoman yang akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

    Ilustasi Al-Quran
    Surah Al Baqarah adalah surah kedua dalam urutan Al-Qur’an yang berisi 286 ayat. Bagi umat Islam, membaca surat-surat Al-Qur’an termasuk Al Baqarah yang merupakan kitab suci Islam adalah satu-satunya sumber pedoman yang akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari .
    Dikutip dari situs Kementerian Agama, petunjuk dalam Al-Qur’an datang langsung dari Allah Ta’ala yang dijadikan sebagai prinsip bagi umat manusia, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:
    “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya),” (QS. Al Baqarah: 120).
    Surah Al Baqarah tergolong Madaniyah atau surat yang turun di Kota Madinah. Menurut Ali As Shabuni, tanpa khilaf ulama surat ini seluruhnya Madaniyah. Termasuk ayat yang awal mula turun. Pemberian nama Surat Al Baqarah untuk mengenang peristiwa penyembelihan sapi yang Allah Ta’ala perintahkan kepada Bani Israil pada masa Nabi Musa untuk mengungkap pelaku pembunuhan.
    Pelaku pembunuhan diketahui setelah jenazah dihidupkan kembali melalui pukulan salah satu organ tubuh sapi tersebut. Kisah ini dapat ditemukan pada Surat Al-Baqarah ayat 67 dan seterusnya. (As-Shabuni, 1999: 30).
    At-Tafsirul Munir menyebutkan, ia dinamai Surat Al-Baqarah karena di dalamnya mengandung kisah sapi yang menyingkap peristiwa gelap pembunuhan seseorang di zaman Nabi Musa yang pelakunya tidak lain adalah kerabat korban. (Az-Zuhayli. 1418 H).
    Seperti dikutip laman NU Online, kemukjizatan Al-Qur’an tidak hanya diakui oleh umat Islam saja, akan tetapi juga dari kalangan non-Muslim seperti halnya para orientalis.
    Umat islam juga telah sepakat bahwa setiap bagian dari Al Qur’an memiliki keistimewaan dan keutamaan tersendiri, tak terkecuali surah Al-Baqarah.
    Surah Al-Baqarah mengandung keutamaan yang besar. Orang yang membacanya juga akan mendapatkan pahala yang besar. Ia juga disebut Fusthathul Qur’an atau kemah besar Al-Qur’an.
    Dalam beberapa riwayat, Rasulullah SAW menyebut keutamaan Surah Al-Baqarah:
    “Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, ‘Jangan jadikan rumah kalian sebagai kuburan (tanpa lantunan Al-Qur’an) karena setan akan lari dari rumah yang dibacakan Surat Al-Baqarah,” (HR Ahmad, Muslim, At-Tirmidzi)
    “Dari Abu Umamah Al-Bahili, Rasulullah SAW bersabda, ‘Bacalah Surat Al-Baqarah karena memegang (membaca)nya berkah dan meninggalkannya penyesalan. Dan ahli sihir tidak mampu memasukinya,” (HR Muslim).
    Pada riwayat lain Rasulullah juga bersabda:
    “Setiap hal memiliki punuk. Punuk Al-Qur’an adalah Surat Al-Baqarah. Siapa saja yang membaca surat ini pada malam hari di rumahnya, niscaya setan tidak akan memasukinya selama tiga malam. Sedangkan Siapa saja yang membaca surat ini pada siang hari, niscaya setan tidak akan memasukinya selama tiga siang.” (HR Ad-Darimi dan Ibnu Hibban).
    Dalam Tafsir ats-Tsa‘labi, seperti dilansir NU, disebutkan membacanya diutamakan pada malam Jumat:
    “Siapa saja yang membaca surat al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran pada malam Jumat maka pada hari Kiamat akan digantikan untuknya sayap-sayap yang terbang membawa keduanya di atas Ash-Shirath.” (Lihat: Tafsir Ats-Tsa‘labi, jilid 3, hal. 5)
    Hadis di atas didukung oleh hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam riwayat Al-Hasan yang menyatakan:
    “Ingatlah, sekosong-kosongnya rumah dari kebaikan adalah rumah yang kosong dari kitabullah. Demi Dzat yang menggenggam jiwa Muhammad, sesungguhnya setan akan keluar dari rumah yang dibacakan surat al-Baqarah di dalamnya,” (HR. Ibnu Mubarak).
    Surah Al-Baqarah termasuk surat istimewa karena di dalamnya terdapat ayat Kursi. Kapan pun ayat Kursi dibaca dalam rumah yang ditempati setan, maka setan tersebut akan keluar:
    “Segala sesuatu memiliki bongkol. Dan bongkol Al-Qur’an adalah surat al-Baqarah. Di dalamnya terdapat sebuah ayat yang menjadi “tuannya” ayat-ayat Al-Qur’an, yakni ayat Kursi. Tidaklah ayat itu dibaca di suatu rumah yang di dalamnya terdapat setan kecuali setan itu akan keluar,” (HR. Abdur Razzaq).
    Dalam riwayat lain disebutkan: “Orang yang membaca ayat Kursi setiap usai shalat fardhu, maka kedudukan orang itu seperti orang yang berperang membela para nabi Allah hingga gugur syahid,” (HR. Ibnu As-Sunni).
    Keistimewaan surat al-Baqarah juga terdapat pada dua ayat yang menjadi penutupnya: “Sesungguhnya Allah telah menulis kitab seribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi. Dari kitab itu, Allah menurunkan dua ayat dan dipakai untuk mengakhiri surat al-Baqarah. Maka tidaklah dua ayat itu dibaca di suatu rumah selama tiga malam, kemudian setan mendekati rumah tersebut,” (HR. Ahmad).
    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
    “Siapa saja yang membaca empat ayat pertama surat al-Baqarah, kemudian ayat Kursi, kemudian dua ayat setelah ayat Kursi, kemudian tiga ayat terakhir surat al-Baqarah, maka dia dan keluarganya tidak akan didekati pada hari itu oleh setan. Tidak pula didekati oleh sesuatu yang tidak disukainya. Dan tidaklah dua ayat dibacakan pada orang tunagrahita kecuali akan sadar (atas izin Allah),” (HR. Ad-Darimi).[tirto.id]
    Wallahu’alam
    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ