- Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, memanas seiring dengan beredarnya video dan narasi di media sosial yang memuat situasi mencekam yang masyarakat setempat rasakan.
Video dengan banyak aparat mulai memasuki desa tersebut menambah keyakinan bahwa ada yang sedang tidak beres di wilayah yang tergabung dalam Jawa Tengah. Tindak kekerasan dengan pemukulan atau penjemputan paksa pun turut meghiasi jaga media sosial.
Atas kondisi itu, ramai pihak memberikan sorotan kepada Gubernur Jawa Tengah yakni Ganjar Pranowo. Ganjar pun bukannya tanpa penjelasan, dirinya menyatakan tidak ada yang perlu ditakuti, karena kedatangan aparat tersebut beriringan dengan dilakukannya pengukuran di desa tersebut.
“Iya ada pengukuran, hanya pengukuran saja kok, tidak perlu ditakuti, tidak akan ada kekerasan," ungkap Ganjar sebagaimana dikutip dari laman cnnindonesia.com, Rabu (9/2/22).
Meski demikian, beberapa pihak masih menyoroti Ganjar. Helmi Felis, seorang pegiat media sosial dalam cuitan di akun twitternya menyatakan kekhawatirannya dengan menyebut tidak mempercayai apa yang Ganjar katakan.
Dirinya pun menyinggung hal lain yang terjadi di Desa Wadas. Dia menyebut bahwa terjadi take down internet yang menurutnya sudah melanggar hukum. “Gak percaya omongan orang ini,” cuit Felis dalam akun Twitter pribadi sebagaimana dikutip di Jakarta, Rabu (9/2/22).
Gak percaya omongan orang ini
— Helmi Felis (@Helmi_Felis) February 8, 2022
Take down internet sendiri sudah melanggar hukum. Ada hal luar biasa apa sampe "melanggar hukum"?
Ngapain ribuan polisi kesitu kalo baik-baik saja?
Setiap dia ngomong rasanya cuma Ngibul aja buat gue sih 🤷🏻♂️#WadasMelawan
.https://t.co/PvbZvITzRa
Yan Harahap, politisi Partai Demokrat juga menyoroti sosok Ganjar terkait Desa Wedas ini. Dirinya menyinggung bio profil Instagram Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Diketahui bio tersebut tertulis “Tuanku ya Rakyat, Gubernur cuma Mandat". Yan dalam cuitannya menuliskan bahwa “Tuanmu” sebagaimana yang Ganjar maksud sedang membutuhkan Ganjar.
“Den @ganjarpranowo, ‘tuanmu’ sedang menunggumu di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo,” cuit Yan dalam akun Twitter pribadi sebagaimana dikutip di Jakarta, Rabu (9/2/22).
Den @ganjarpranowo, ‘tuanmu’ sedang menunggumu di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo pic.twitter.com/PZ1Ci6W0rm
— Yan A. Harahap (𝐘 𝐀 𝐇) (@YanHarahap) February 8, 2022
Nicho Silalahi, seorang aktivis dan juga pegiat media sosial juga tidak mau ketinggalan. Dirinya menyinggung apa yang terjadi di Dewa Wadas dengan perilaku Gubernur terhadap rakyatnya.
“Dari Wadas kita belajar bagaimana perilaku seorang gubernur terhadap rakyatnya,” cuit Nicho dalam akun Twitter pribadi sebagaimana dikutip di Jakarta, Rabu (9/2/22).
Dari Wadas kita belajar bagaimana perilaku seorang gubernur terhadap rakyatnya. Wadas menjadi saksi kebrutalan oligarki merampok ruang hidup rakyat kecil. Masihkah kita diam ketika aparat dijadikan alat penggebuk rakyat dengan dalil pembangunan ?
— Nicho Silalahi ( Nicholas Frans Giskos ) (@Nicho_Silalahi) February 8, 2022
Sumber: wartaekonomi | Published: 09/02/2022
Pages:
|
Post a Comment
Note: Laborblog.my.id sangat menghargai pendapat anda. Bijaksana & etis lah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab anda sesuai UU ITE.